Faidah Haditsiyyah.
------------------
"Berlebih-lebihan
dalam Mencela"
= Karakter Munafik =
~~~~~~~~~~~~~~
Dari Abdullōh bin Amr, ia berkata: "Rosulullōh Shollallōhu àlaihi Wa Sallan bersabda:
"أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا: إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ، وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ"
'Ada empat karakter, barangsiapa yg ada pada dirinya maka ia adalah Munafik murni. Dan, barangsiapa yg ada padanya salah satu bagian darinya, maka pada dirinya ada bagian dari kemubafikan, hingga ia tinggalkan karekter itu.
Jika ia diberi amanah, ia-pun berkhianat.
Jika ia berbicara, ia-pun berdusta.
Jika ia berjanji, ia-pun ingkar.
Jika ia bertikai, ia-pun melampui batas.'"
[Muttafaq àlaihi]
__________________
Penjelasan beberapa kalimat:
(وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ)
"Jika ia bertikai, ia-pun melampui batas".
Maksudnya: ia mencela dan menuduh dengan perkara-perkara yg keji lagi kotor.
(Mirqōtul-Mashōbih Syarh Misykātul-Mashōbih, karya: al-Qōriy, Aunul Ma'bud Syarh Sunan Abi Dāwud dg Hāsyiah Ibnul Qoyyim).
〰〰〰〰〰〰〰
وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ)
"Jika ia bertikai, ia-pun melampui batas".
Maksudnya:
"في الخصومة أي مال عن الحق والمراد به هنا الشتم والرمي بالأشياء القبيحة والبهتان."
"Ketika bertikai, ia berpaling dari al-haq, dan yg diinginkan adalah celaan dan tuduhan yg keji lagi dusta".
(Hāsyiah As-Sindiy Àlā Shohīh Al-Bukhōriy).
Kita menohon kepada Allōh Jalla Wa Àlā agar menjauhkan kita dari segela kejelekan.
=[Majmù Al-Fawāid]=






