Wednesday, May 28, 2014

Apakah bisa dilaksanakan sholat sunnah wudhu' pada waktu larangan?

��KUMPULAN FATWA��

〰〰〰〰〰〰〰〰
السؤال :
هل تُصلى سنة الوضوء في وقت النهي ؟
��PERTANYAAN:
Apakah bisa dilaksanakan sholat sunnah wudhu' pada waktu larangan????
〰〰〰〰〰〰〰〰
�� الجواب :
هذه من ذوات الأسباب التي اختلف فيها العلماء ، فإن فعلها فلا حرج ، وإن تركها فلا حرج ، لأن أصلها سنة ليست فريضة وليست واجبة .
��JAWABAN:
Sholat itu (sunnah setelah wudhu'; penj.) termasuk sholat-sholat yang memiliki sebab.

Terjadi perbedaan pendapat di kalangan Ulama, jika ia lakukan tidaklah mengapa, dan jika ditinggalkan juga tidaklah mengapa. Sebab, pada asalnya sholat tersebut sunnah, bukanlah fardhu atau wajib.
〰〰〰〰〰〰〰〰

Bersama :
Al'Allamah Asy syaikh shalih fauzan
               ~hafidzahullah~

                ~Allahu a'lam~

Sumber:
http://www.alfawzan.af.org.sa/

Facebook:
https://m.facebook.com/profile.php?id=1412824728974800

Diterjemahkan oleh :
Al Ustadz Hudzaifah Abu Khodijah
                -hafizhahullah-

             WhatsApp
♻Al-Fatawa Al-Fauzaniyyah♻

“ IKUT-IKUTAN “ YANG TAK TERARAH

KISAH PENUH MAKNA KEHIDUPAN.

          “ IKUT-IKUTAN “
      YANG TAK TERARAH

Juha dalam sastra Arab identik dengan kisah-kisah lucu sarat makna.

Disebutkanlah salah seorang di negeri Arab terdahulu, Juha begitulah ia dikenal, yang selalu saja berseberangan pendapat dengan anaknya dalam sebagian prilaku, setiap dia memerintahkan anaknya untuk melakukan sesuatu, sang anak selalu menyanggahnya dengan beralasan, “Apa kata orang nanti kepada kita, kalau kita melakukannya?” 

Suatu kali, dia ingin memberikan pelajaran kepada sang anak sehingga bermanfa’at baginya dan membuatnya tidak selalu berusaha untuk mendapatkan restu dan kerelaan semua orang, sebab kerelaan manusia itu sesuatu yang tidak diketahui batasnya.

Maka, dia pun mengambil seekor keledai lalu menungganginya dan menyuruh sang anak berjalan di belakangnya.

Baru berjalan beberapa langkah, lewatlah sebagian wanita yang lalu menyoraki Juha:  “Wah, ada apa dengan orang ini! Tidakkah ada kasih sayang di hatimu? Kok, kamu yang naik sedangkan anakmu yang kecil itu kelelahan berjalan di belakang?” 

Maka, Juha pun turun dari keledainya dan menyuruh sang anak yang naik.

Tak berapa lama berjalan, lewat pula segerombolan orang tua yang duduk-duduk di bawah terik matahari, maka masing-masing ayah dan anak ini saling menepukkan telapak tangan sehingga mengundang perhatian orang-orang lainnya ke arah orang dungu yang berjalan dan membiarkan anaknya berada di atas keledai tersebut.

Mereka berkata: “Wahai orang tua, kamu berjalan kaki padahal sudah tua sementara anakmu kau biarkan naik kendaraan.

Bagaimana kamu bisa mendidiknya agar memiliki rasa malu dan beretika?”, “Apakah kamu sudah mendengar apa omongan mereka barusan? Kalau begitu, mari kita naik bareng-bareng.” Kata Juha kepada anaknya. 

Lalu mereka berdua menaikinya bersama-sama dan berjalan, tetapi di tengah perjalanan, kebetulan bertemulah mereka dengan sekelompok orang yang dikenal sebagai kelompok pencinta binatang.

Melihat pemandangan itu, mereka meneriaki sang ayah dan anak, “Takutlah kepada Allōh!!!, kasihanilah binatang yang kurus-kering ini. Apakah kalian berdua menungganginya bersama-sama padahal timbangan masing-masing kalian lebih berat daripada keledai ini?!” 

“Kamu dengar tadi,?” kata Juha kepada anaknya sambil ia turun dan menurunkan anaknya.

“Kalau begitu, mari kita berjalan bersama-sama dan kita biarkan keledai ini berjalan di hadapan kita sehingga kita bisa terhindar dari ucapan miring orang laki-laki, wanita dan para pencinta binatang tersebut,” kata Juha lagi. 

Mereka berdua kemudian terus berlalu sementara keledai berjalan di depan mereka.

Kebetulan mereka berpapasan lagi dengan segerombolan pemuda-pemuda berandalan.

Melihat pemandangan tersebut, mereka menggunakan kesempatan untuk mengejek seraya berkata: “Demi Allōh!, yang pantas adalah keledai ini yang menaiki kalian berdua sehingga kalian dapat membuatnya terhindar dari kendala-kendala di jalan.” 

Cerita terus berkembang dan menyebutkan bahwa Juha rupanya mau mendengar ucapan pemuda-pemuda berandalan tersebut.

Dia dan anaknya lalu pergi ke sebuah pohon di tepi jalan, kemudian memotong cabangnya yang kuat dan menambatkan keledai ke cabang tersebut, lantas Juha memikul satu sisi dan anaknya satu sisi yang lain. 

Baru beberapa langkah mereka berlalu, rupanya ada beberapa orang di belakang mereka yang menertawakan pemandangan yang aneh tersebut, sehingga mereka berdua distop oleh polisi dan digiring ke rumah sakit jiwa.

Ketika Juha sampai di rumah sakit tersebut, tibalah baginya saat yang tepat untuk menjelaskan ringkasan eksperimen mereka yang telah mencapai puncaknya itu.

Dia menoleh ke arah anaknya, lalu berkata: “Wahai anandaku, inilah akibatnya bagi orang yang selalu mendengar omongan-omongan orang; ini dan itu serta hanya ingin mendapatkan kerelaan semua mereka.” 

Kejadian itu merupakan pelajaran yang amat berharga bagi anak si Juha yang akan selalu diingat-ingatnya dan didokumentasikan pula oleh sejarah. 

(SUMBER: Mi`ah Qishshoh Wa Qishshoh karya Muhammad Amin al-Jundy, hal. 48-51) 

hukum mengambil pinjaman disebagian koperasi simpan pinjam

KUMPULAN FATWA
السؤال :
ماحكم أخذ القروض من بعض المصارف ، وهل في ذلك حذر ؟
PERTANYAAN:
Apa hukum mengambil pinjaman disebagian koperasi simpan pinjam, dan Apakah ada bentuk larangan pada hal tersebut??
〰〰〰〰〰〰〰〰
الجواب :
القروض التي فيها زيادة ، والمصارف لا تُقرض إلا بالزيادة ، فهي قروض ربوية ، حرام ، القرض لا يكون فيه زيادة مشترطة ، إنما يرده بحاله من غير زيادةٍ مشترطة وهو يسمى القرض الحسن ، وأما القرض الإستثماري فهذا ربا فلا يجوز ، وهو ما تزاوله البنوك .
JAWABAN:
Pinjaman yang terdapat padanya tambahan,dan tentunya koperasi tersebut tidaklah meminjamkan kecuali ada bentuk tambahan, maka itu termasuk pinjaman ribawy yang haram.

Pinjaman itu tidaklah ada persyaratan tambahan padanya
Ia hanyalah mengembalikannya sesuai kaadaannya tanpa ada tambahan yang dipersyaratkan, itulah yang disebut Al Qardhul Hasan (pinjaman yang baik),

Adapun pinjaman yang berbunga maka itu termasuk riba yang tidak diperbolehkan dan itu serupa dengan sistem bank-bank.
〰〰〰〰〰〰〰〰

Bersama :
Al'Allamah Asy syaikh shalih fauzan
               ~hafidzahullah~

                ~Allahu a'lam~

Sumber:
http://www.alfawzan.af.org.sa/

Facebook:
https://m.facebook.com/profile.php?id=1412824728974800

Diterjemahkan oleh :
Al Ustadz Fauzan Abu Muhammad
                -hafizhahullah-

             WhatsApp
♻Al-Fatawa Al-Fauzaniyyah♻

Sunday, May 25, 2014

SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN

Bacaan Pekanan.

Al-Fawāid Edisi 14.
Aqidah Islāmiyyah Praktis.

          بسم الله الرحمن الرحيم
   
     [An-Nawāqidhul Islām]

=SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN=

.............................................
"Islam-Pun Pada Diri Seseorang Bisa Menjadi Luntur…

Bagaikan Sirnanya Debu Ditiup Angin."
.............................................

Kaum muslimin rohimakumullōh!

Sebuah kemuliaan yang telah diberikan kepada kita semua, dengan dijadikan sebagai hamba yang beragama Islam, sebagaimana hal ini pernah diucapkan oleh seorang Ulama di masa tabi’in:

«رُءُوسُ النِّعَمِ ثَلَاثٌ، فَأَوَّلُهَا نِعْمَةُ الْإِسْلَامِ الَّتِي لَا تَتِمُّ نِعْمَةٌ إِلَّا بِهَا، وَالثَّانِيَةُ نِعْمَةُ الْعَافِيَةِ الَّتِي لَا تَطِيبُ الْحَيَاةُ إِلَّا بِهَا، وَالثَّالِثَةُ نِعْمَةُ الْغِنَى الَّتِي لَا يَتِمُّ الْعَيْشُ إِلَّا بِهَا»

“Puncak kenikmatan ada tiga: yang pertama adalah nikmat Islam, yang tidaklah menjadi sempurna seluruh nikmat yang ada tanpanya, yang kedua nikmat Sehat, yang tidak akan sempurna nikmat pemberian dalam hidup yang didapat, yang ketiga nikmat rasa cukup, yang tidak akan mencapai kesempunaan hidup tanpanya”. (“Asy-Syukr”, Karya Ibnu Abid Dunya)

Sehingga, dengan kesadaran penuh akan kemuliaan nikmat Islam ini akan membuat pemiliknya akan berupaya senantiasa menjaganya dengan baik jangan sampai hilang dan lenyap.

Untuk itulah perlu kita ketahui ada beberapa perkara yang telah disebutkan dalam Syariat ini yang bisa menggugurkan ke-Islaman kita, lenyap bahkan sirna. Merubah status seseorang dari Muslim menjadi Kafir, hilang keislamannya.

Para Ulama telah merangkum beberapa hal yang bisa menyebabkan hal itu bisa terjadi, diantaranya sepuluh hal yang akan kita sebutkan di sini, pembatal atau penggugur serta penghilang ke-Islaman seseorang, jika terjatuh padanya dan tidak bertaubat hingga wafatnya.

Perkara yang selayaknya kita semua tahu, dalam rangka menghindarkan diri darinya, sebagaimana ucapan seorang penyair Arab:

"Aku cari tahu apa kejelekan *** bukanlah memperuntukkan diri kepada keburukan"

"Barangsiapa yang tidak mengilmui kejelakan dari kebaikan*** ia’kan lambat laun tenggelam padanya"

Karena itula shohabat Nabi yang Mulia Umar Al-Fāruq rodhiallōhuànhu pernah berkata:

“إنما تنقض عرى الإسلام عروة عروة إذا نشأ في الإسلام من لا يعرف الجاهلية”

“Sesugguhnya yang membuat terputusnya tali ke-Islaman seutas dan seutas, itu akan terjadi jika tumbuh dalam Islam akan tetapi ia tidak mengetahui kejelekan karekter masyarakat Jāhiliyyah”. (Majmu’ Fataawa Syaikhul Islām)

Sepuluh pembatal dan penggugur ke-Islaman tersebut adalah:

 Perbuatan Kesyirikan Kepada Allōh Tabāroka Wa Taàlā.
-------------------------

Karena Allōh telah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allōh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” QS. An-Nisa: 48.

Dalam ayat ini, ditiadakan ampunan bagi setiap pelaku kesyirikan, karena sungguh sangat keterlaluan melakukan perbuatan yang menyamakan Allōh dengan selain-Nya dalam peribadahan. Segala amal-ibadah itu hanya ditujukan kepada Allōh Subhānahu Wa Taàlā, tidak kepada selain-Nya dari sesuatu apapun yang ada di alam semesta ini. Gugurlah ke-Islaman seseorang jika melakukannya, ancaman baginya dengan sangat keras:

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allōh, Maka pasti Allōh mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” Al-Māidah: 72.

 Menjadikan Sesuatu (baik berupa: para nabi atau wali yang telah meninggal) Sebagai Perantara Dalam Berdo’a, Yang Dijadikan Tujuan Dalam Berdo’a, Diminta Syafaatnya Serta Bertawakkal Kepadanya.
-------------------------

Perbuatan ini merupakan salah satu karekter kaum Musyrikin Jāhiliyyah, yang telah Allōh sebutkan kepada kita agar kita jangan menirunya yang mengakibatkan gugurnya ke-Islaman kita, Allōh Subhānahu Wa Taàlā berfirman:

وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلا فِي الأرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Dan mereka menyembah selain Allōh, yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada Kami di sisi Allōh". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allōh apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha suci Allōh dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)”. QS. Yunus: 18.

 Tidak Menghukumi Kafir Setiap Kaum Yang Telah Jelas Kafirnya Kepada Allōh, Atau Ragu Dengan Kekafiran Mereka Bahkan Justru Membenarkan Kekafirannya Mereka.
-------------------------

Seorang muslim itu harus jelas membedakan antara Islam dengan kafir, dan tidak membenarkan mereka dengan. Sebab hanyalah Islam yang dibenarkan oleh Allōh, adapun selain Islam itu tertolak.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.” QS. Al Imron: 85.

 Menyakini Adanya Pola Hidup, Hukum Atau Tuntunan Serta Petunjuk Yang Lebih Baik Dan Sempurna Daripada Petunjuk Nabi Muhammad Shollallōhuàlaihi Wa Sallam.
-------------------------

Padahal Allōh telah perintahkan kepada kita semua untuk mengambil petunjuk beliau Shollallōhuàlaihi Wa Sallam:

“مَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ “

“Segala apa yang diberikan Rosul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allōh. Sesungguhnya Allōh amat keras hukumannya.” QS. Al Hasyr: 7.

Dan beliau-pun bersabda:

"لَا يَسْمَعُ بِي رَجُلٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ لَا يُؤْمِنُ بِي إِلَّا دَخَلَ النَّارَ"

“Tidaklah ada seorangpun yang mendengarku dari ummat ini, baik yahudi atau Nashrani, kemudian tidak beriman kepadaku, kecuali pasti dia akan masuk ke dalam Neraka!”. HR. Muslim.

Sebaik-baik petunjuk, tauladan, pedoman hidup ada pada yang telah beliau ajarkan, dan inilah Islam.

 Jika Memendam Kebencian Dalam Hatinya Terhadap Ajaran Nabi, Walaupun Mengamalkannya.
-------------------------

Ini merupakan penghancur ke-islaman. Karena beriman itu dengan keyakinan dalam hati, terucapkan di lisan dan diwujudkan dalam amalan. Tidaklah dikatakan Islam, jika hanya sebatas amalan, tapi membencinya dalam hati.

ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ

“Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allōh dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allōh menghapus (pahala) amal-amal mereka.” QS. Muhammad: 28.

 Menjadikan Agama Islam Atau Sesuatu Dari Ajaran Islam Sebagai Bahan Candaan, Olok-Olok Atau Ejekan.
-------------------------

Sungguh tidak mungkin seorang muslim, yang telah pashrah dengan ke-Islamannya kepada agama yang penuh dengan kemuliaan, justru menjadikannya sebagai bahan cemo’ohan. Perbuatan ini akan menggugurkan ke-Islamannya karena tidak menunjukkan kemuliaan Islam sedikitpun.

قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

“Katakanlah: "Apakah dengan Allōh, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu berolok-olok?", tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman”. QS. At-Taubah: 65-66.

Sungguh sangat tidak pantas, jika Islam ini dijadikan bahan komedi, cemo’ohan serta peremehan.

 Melakukan Perbuatan Sihir Atau Perdukunan Atau Guna-Guna, Atau Ridho Dan Menyetujui Perbuatan Itu.
-------------------------

Ini penggugur ke-Islaman yang banyak telah menenggelamkan manusia kepada kerusakan, rusaknya dunia dan akhirat dengan dunia hitam sihir dan perdukunan. Karena itu adalah ilmu yang dikembangkan oleh Syaithon kepada manusia untuk mengeluarkan mereka dari ke-Islaman sehingga menjadi teman mereka kelak di neraka.

وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ

“Hanyalah  syaithon-syaithon lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia”. QS. Al-Baqoroh: 102.

 Memberikan Dukungan, Bantuan Serta Jalan Untuk Kaum Kafir Dalam Upaya Untuk Menghancurkan Islam Dan Umat Islam.
-------------------------

Perbuatan ini tentu tidak tergambar pada orang yang menjaga ke-Islamannya. Karena merusak Islam dari dalam dan luar, sehingga jika ada yang melakukannya, gugurlah ke-Islamannya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allōh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” QS. Al Māidah: 51.

 Jika Menyakini Akan Kebolehan Untuk Keluar Dari Ajaran Nabi Muhammad Shollallōhuàlaihi Wa Sallam, Atau Boleh Tidak Mengikuti Beliau.
-------------------------

Ber-Islam itu artinya mengikuti pentunjuk Nabi Muhammad yang mengajarkan Islam itu sendiri, dan beliau di utus kepada ummat manusia di akhir zaman seluruhnya tanpa terkecuali, sehingga haruslah semuanya mengikuti beliau, inilah keyakinan yang benar terhadap Islam, jika tidak maka bukanlah Muslim, gugurlah ke-Islamannya.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا

“Dan Kami tidaklah mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan”. QS. Saba’: 28.

�� Berpaling Dari Islam, Dengan Meremehkannya, Tidak Ada Upaya Untuk Mengenal Dan Mencari Tahu Akan Agama Islam Dan Enggan Mengamalkan Ajaran Islam.
-------------------------

Tentunya tidaklah seiring dengan pengakuan diri sebagai Muslim, jika demikian keadaannya.

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.” QS. As-Sajdah: 22

Acuh terhadap ke-Islaman dirinya, padahal peringatan senantiasa didengarkan dan dilihat, yang seperti ini memang seharusnya bukanlah sifat seorang Muslim.

Dalam ayat lainnya Allōh berfirman:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهَا

“Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling darinya” QS. Al-Kahfi: 57.

Kaum muslimin rohimakumullōh!

Demikianlah sepuluh perkara dari beberapa hal yang menyebabkan lunturnya keislaman seseorang, semoga kita semua dijauhkan darinya dan dari segala kejelekan. Jikalau nikmat duniawi saja kita akan pertahankan dan jaga jangan sampai hilang, dirampas atau rusak maka nikmat ukhrowi lebih pantas untuk kita jaga dengan baik, karena menentukan keselamatan dunia dan akhirat, dan beragama Islam adalah nikmat yang sangat besar.

Semoga Allōh senantiasa memberi kita semua taufik dan hidayah-Nya.

Wallōhu’alam bishshowāb.

Akhukum Hudzaifah bin Muhammad.

(Referensi: Kitab “An-Nawāqidhul Islām”, karya: Al-Imām Muhammad At-Tamīmiy)

              GRUP WM
     =[Majmù Al-Fawāid]=

Friday, May 23, 2014

BIOGRAFI RINGKAS ASY SYAIKH UTSMAN AS SALIMY HAFIDZHOHULLAH

BIOGRAFI RINGKAS ASY SYAIKH UTSMAN AS SALIMY HAFIDZHOHULLAH #DAURAHNASIONAL

Muk’id adalah kampung yang terletak di daerah ‘Utmah di negeri Yaman. Pada tahun 1383 H bertepatan dengan tahun 1963 M, terlahirlah di kampung ini seorang ulama Yaman yang bernama Syaikh Utsman bin Abdillah bin Ahmad bin Muhammad as-Salimy al-’Utmy. Beliau lahir ditengah keluarga yang cinta pada ilmu agama. Diantara keutamaan yang Allah berikan kepada keluarga beliau, Allah menjadikan sekitar 30 saudara beliau sebagai penghafal al-qur’an.

Syaikh Abu Abdillah Utsman bin Abdillah Al-‘Utmi As-Salimi (semoga Allah senantiasa menjaganya) merupakan salah satu murid syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’I (semoga Allah senantiasa merahmatinya)

Syaikh Muqbil bin Hadi (semoga Allah senantiasa merahmatinya) berkata “Di antara ulama Ahlussunnah yang mulia yang hidup pada zaman ini, yang senantiasa kokoh menghadapi pelaku-pelaku kebatilan adalah Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani (semoga Allah senantiasa merahmatinya), Syaikh Abdul Aziz bin Baz (semoga Allah senantiasa merahmatinya), Syaikh Rabi’ bin Hadi dan selainnya”.

Adapun di negeri Yaman, adalah Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Al-Wushabi, Syaikh Abdul Aziz Al-Bur’i, Syaikh Abdullah bin Utsman Adz-Dzamari, Syaikh Utsman bin Abdillah Al-Utmi As-Salimi, dll.

Beliau (Syaikh Muqbil bin Hadi) juga mengatakan “Syaikh Utsman bin Abdillah Abu Abdillah Al-Utmi adalah di antara sahabatnya yang paling memiliki peran, dan dia (semoga Allah senantiasa menjaganya) selalu menggantikanku dalam mengajar ketika aku tidak ada atau ketiga sedang sakit”

Untuk lebih lengkapnya silakan klik :
http://www.daurahnasional.info/?p=40

Bagi kaum muslimin yang ingin membantu kelancaran acara daurah ini dalam bentuk dana, bisa disalurkan melalui :

Bank Mandiri
157-00-0389344-4
A.n Daurah Ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah

Konfirmasi (WA/SMS) :
Ayub Abu Ayub
0813-155-441-02

Jazaakumullahu Khairan.

TERANGKAN AL-HAQ JELASKAN KEBATHILAN

Fawāid Manhajiyyah
-------------------

     TERANGKAN AL-HAQ
  JELASKAN KEBATHILAN

��Berkata Syeikh Ibnu Baz -rahimahullah-:

لو سكت اهل الحق عن بيان الحق لاستمرّ المخطؤون على اخطاءهم وقلدهم وغيرهم في ذلك.

"Seandainya ahlul haq itu diam dari menjelaskan kebenaran, maka orang-orang yang berada diatas kesalahan akan terus menerus diatas kesalahannya serta orang-orang akan taklid kepada mereka".
__________
��Majmu'; 3/72.

��Berkata Syeikh Rabi' -hafidzahullah-:

لا يستقيم الاسلام ابدا الا باقامة الحق وتوضيحه ونقد الباطل وبيان خبثه والتحذير منه ومن اهله

"Islam itu tidak akan pernah tegak selama-lamanya kecuali dengan menegakkan al haq serta menjelaskannya, dan membantah kebatilan serta menjelaskan keburukannya dan juga memperingatkan darinya dan pengekornya".
_______
��Al Majmu': 14/279.

        __________

(Co-pas dari tulisan Ust Fauzan di Grup Thoifah Al-Manshuroh)

Thursday, May 22, 2014

KEMBALI KEPADA AGAMA JALAN MENUJU KEMULIAAN

Hadits Pilihan Malam ini
----------------------------

    KEMBALI KEPADA AGAMA
JALAN MENUJU KEMULIAAN

Dari Shohabat Àbdullōh bin Ùmar rodhiallōhuànhumā, Nabi Shollallōhuàlaihi Wa Sallam bersabda:

"إذا تبايعتم بالعينة ورضيتم بالزرع وأخذتم أذناب البقر وتركتم الجهاد، سلط الله عليكم الذلة، لا ينزعه عنكم حتى ترجعوا إلى دينكم"

"Jika kalian berjual-beli dengan înah (sistem ribawi) dan kalian kalian telah terlalaikan dengan pertanian, dan juga tersibukkan dengan perternakan, serta kalian telah tinggalkan jihad...

... Maka Allōh akan hinakan kalian, dan tidaklah terangkat kehinaan tsb hingga kalian kembali kepada agama kalian".

[HR. Abū Dāwūd].

      =[Majmù Al-Fawāid]=

Jabatlah tangan saudaramu

BERJABAT TANGAN MENGGUGURKAN DOSA
Dari al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا

“Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.“

HR Abu Dawud (no. 5212), at-Tirmidzi (no. 2727), Ibnu Majah (no. 3703) dan Ahmad (4/289), dinyatakan shahih oleh syaikh al-Albani dengan berbagai jalur dan pendukungnya dalam kitab Silasilatul Ahaaditsish Shahiihah (no. 525).

Wednesday, May 21, 2014

Doa yang indah



Faidah Doâ Nubuwwah
----------------------

         ~ Doa Yang Indah ~

  Berlindunglah kepada Allōh    
              Jalla Wa Àlā

      Dari Lima Perkara 

Dari Abu Huroiroh Rodhiallōhuànhu, ia berkata:

“Diantara doâ yang  dipanjatkan Nabi Shollallōhuàlaihi Wa Sallam adalah:

اللهمَّ إني أعوذُ بكَ من جارِ السُّوءِ، ومن زوجٍ تشيِّبني قبلَ المشيب، ومن ولد يكونُ عليّ رَبّاً، ومن مال يكونُ عليّ عذاباً، ومن خليلٍ ماكر عينَه تراني، وقلبُه يرعاني؛ إن رأى حسنة دفنها، وإذا رأى سيّئةً أذاعها"

��Transletisasi:

[Allōhumma Inniy a-ùdzubika min:

Jāris-Sû.

Wa min zaujin tusyayyibuniy qoblal Musyib.

Wa min waladin yakūnu àlayya robban.

Wa min mālin yakūnu àlayya adzāban.

Wa min kholīlin mākirin àinuhu tarōniy wa qolbuhu yar-âniy, in roā hasanatan dafanahaa wa idzā roā sai’atan adzā-àhā]

��Terjemah:

‘Ya Allōh!, aku memohon perlindungan kepada-Mu, dari:

Tentangga yang jelek.

Dan dari seorang pasangan yang membuatku beruban sebelum waktunya.

Dan dari seorang anak yang menguasai (durhaka) terhadapku.

Dan dari harta-benda yang menjadi siksaan bagiku.

Dan dari seorang teman dekat yang mākir (berbuat makar), matanya melihatku namun hatinya mengintaiku, bila ia lihat ada kebaikan ia akan benamkan, dan jika ada kesalahan, ia sebarkan”.

                 ~•••~

[HR. Ath-Thobrōniy, dalam 'Ad-Duâ'. Dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy dalam Silsilah Shohīhah: 3137, dengan 'sanad yang Jayyid']

    =[Majmù Al-Fawāid]=

Fatwa-fatwa Ulama As-Sunnah dari Kota Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam

Fatwa-fatwa Ulama As-Sunnah dari Kota Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam:

- Suami Menikah Lagi Tanpa Izin Istri Pertama dan Akhirnya Ketahuan: http://sofyanruray.info/suami-menikah-lagi-tanpa-izin-istri-pertama-dan-akhirnya-ketahuan/

- Cara Seorang Salafi Bergaul dengan Orang Awam di Sekolah dan Tempat Kerja: http://sofyanruray.info/cara-seorang-salafi-bergaul-dengan-orang-awam-di-sekolah-dan-tempat-kerja/

- Bapakku Memaksaku untuk Mencukur Jenggot dan Melakukan Isbal, Bolehkah Aku Meninggalkan Rumah? http://sofyanruray.info/bapakku-memaksaku-untuk-mencukur-jenggot-dan-melakukan-isbal-bolehkah-aku-meninggalkan-rumah/

- Hukum Menyampaikan Ceramah di Masjid Ahlul Bid'ah: http://sofyanruray.info/hukum-menyampaikan-ceramah-di-masjid-ahlul-bidah/

- Bolehkah Bertanya kepada Lebih dari Seorang Ulama dalam Satu Masalah? http://sofyanruray.info/bolehkah-bertanya-kepada-lebih-dari-seorang-ulama-dalam-satu-masalah/

Semoga bermanfaat, silakan dishare, jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Jika Suami tidak memenuhi hak Istri

��KUMPULAN FATWA-FATWA��

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
��PERTANYAAN:
Saya seorang wanita yang taat kepada suami dan menegakkan perintah-Perintah Allah, tapi saya kadang tidak ceria dan tidak berwajah senyum jika bertemu dengan suami saya karena dia tidak menunaikan hak-hak nya kepada saya berupa pakaian dan saya telah menghajer (meninggalkan, pen) dia dari tempat tidur,

apakah saya berdosa atas perbuatan saya?????
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
��JAWABAN:
Allah -azza wajalla- mewajibkan pergaulan yang baik antara suami istri dan bersungguh-sungguh setiap dari keduanya untuk menunaikan kewajiban satu sama lain, sehingga sempurna manfaat dan kebaikan dari pernikahan, dan wajib atas keduanya untuk Bersabar dari apa yang di dapatkan dari kedua belah pihak berupa kekurangan dan pergaulan yang kurang baik dan hendaknya menunaikan kewajibannya atas pasangannya dan meminta haq nya kepada Allah, maka ini adalah sebab bertahannya keutuhan rumah tangga,

Dan saya menasehati engkau wahai Penanya untuk bersabar dari apa yang kamu temukan dari suamimu berupa kekurangan, dan engkau bersungguh2 untuk menunaikan hak mu sebagi istri karna sungguh akhir dari semuanya akan Indah dengan izin Allah dan bahkan kadang ,dengan engkau menegakkan  kewajiban-kewajibanmu sang suami akan merasa malu.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Bersama :
Al'Allamah Asy syaikh shalih fauzan
               ~hafidzahullah~

                ~Allahu a'lam~

Sumber:
��Irsyadul khillan ila fatawa al fauzan 121/3��

Facebook:
https://m.facebook.com/profile.php?id=1412824728974800

Diterjemahkan oleh :
Al Ustadz Abu Darda Al-Kandary
                -hafizhahullah-

             WhatsApp
♻Al-Fatawa Al-Fauzaniyyah♻

Keindahan adab para salaf kepada guru

Keindahan adab Para Salaf    
                Kepada Guru
      ---------------------------

Berkata al-Imām Ibnul Jama’ah rohimahullōh:

"اللهُمَّ استر عني عَيبَ شيخي، ولا تُذهب بركةَ علمِهِ عني"

“Ya Alloh… tutuplah dariku akan aib guruku… dan janganlah hilangkan keberkahan ilmu-nya dariku”.

[Tadzikrotus-Sāmì Wal Mutakallim]

〰〰〰〰〰〰〰〰

     =[Majmù Al-Fawāid]=

Monday, May 19, 2014

Berdoalah


_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Berkata Ibnul Qoyyim -rohimahullōh- :

"Dan Doâ itu merupakan diantara hal yang sangat bermanfaat dari beberapa sekian obat-obatan. Dia merupakan lawan dari musibah, yang bisa mencegah musibah, yang bisa mengobati musibah, menahan turunnya musibah, mengangkat musibah atau meringankannya jika telah terjadi musibah itu...

Doâ itu adalah senjata bagi seorang mukmin".

[Ad-Daā Wad Dawaā: 16]

        B E R D O Â L A H

    =[Majmù Al-Fawāid]=

Sunday, May 18, 2014

Jangan Sombong



قال ابن القيم رحمه الله :
"إذا فتح الله عليك في باب قيام الليل ،فلا تنظر للنائمين نظرة ازدراء ...
وإذا فتح الله عليك في باب الصيام ، فلا تنظر للمفطرين نظرة ازدراء...
وإذا فتح الله عليك في باب الجهاد ، فلا تنظر للقاعدين نظرة ازدراء ...
فرب نائم ومفطر وقاعد أقرب إلى الله منك.

ثم قال: "وإنك أن تبيت نائماً وتصبح نادماً خير من أن تبيت قائماً وتُصبح معجباً ، فإنَّ المُعجَب لا يصعد له عمل".
مدارج السالكين (١٧٧/١)

Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah,

"Jika Allah membukakan untukmu pintu sholat malam, janganlah kau memandang orang yang tidur dengan pandangan merendahkan.

Jika Allah membukakan untukmu pintu puasa, jangan kau memandang orang yang tak berpuasa dengan pandangan merendahkan.

Jika Allah membukakan untukmu pintu jihad, jangan kau memandang orang yang tak berjihad dengan pandangan merendahkan.

Bisa saja orang yang tidur, yang tak berpuasa dan yang tak berjihad lebih dekat kepada Allah ketimbang dirimu."

Kemudian beliau melanjutkan,

"Engkau berpagi hari bangun dari tidur lalu menyesal lebih baik dari pada berpagi hari dalam keadaan terjaga lalu berbangga. Karena orang yang sombong, amalannya tidak akan naik ke sisi Allah."

(Madarijus Salikin:1/177)

Faedah dari al-Akh Khalid (salah seorang thalib di Daarul Hadits, Fuyusy)

Ucapkanlah Salam Kepada Saudaramu


Dari Shohabat Hudzaifah Ibnul Yamān rodhiallōhuànhu, dari Nabi Shollallōhuàlaihi Wa Sallam, beliau bersabda:

"Sesungguhnya seorang Mukmin itu jika berjumpa dengan Mukmin lainnya, memberi salam padanya, kemudian mengambil tangannya bersalaman dengannya, maka berguguranlah kesalahan-kesalahan keduanya, bagaikan bergugurannya dedaunan dari pohon".

[HR. Ath-Thobrōniy]

Fatwa-fatwa Ulama As-Sunnah dari Kota Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam:

Fatwa-fatwa Ulama As-Sunnah dari Kota Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam:

- Suami Menikah Lagi Tanpa Izin Istri Pertama dan Akhirnya Ketahuan: http://sofyanruray.info/suami-menikah-lagi-tanpa-izin-istri-pertama-dan-akhirnya-ketahuan/

- Cara Seorang Salafi Bergaul dengan Orang Awam di Sekolah dan Tempat Kerja: http://sofyanruray.info/cara-seorang-salafi-bergaul-dengan-orang-awam-di-sekolah-dan-tempat-kerja/

- Bapakku Memaksaku untuk Mencukur Jenggot dan Melakukan Isbal, Bolehkah Aku Meninggalkan Rumah? http://sofyanruray.info/bapakku-memaksaku-untuk-mencukur-jenggot-dan-melakukan-isbal-bolehkah-aku-meninggalkan-rumah/

- Hukum Menyampaikan Ceramah di Masjid Ahlul Bid'ah: http://sofyanruray.info/hukum-menyampaikan-ceramah-di-masjid-ahlul-bidah/

- Bolehkah Bertanya kepada Lebih dari Seorang Ulama dalam Satu Masalah? http://sofyanruray.info/bolehkah-bertanya-kepada-lebih-dari-seorang-ulama-dalam-satu-masalah/

Semoga bermanfaat, silakan dishare, jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Saturday, May 17, 2014

PERINTAH UNTUK BERTAUHID DAN BERBUAT BAIK KEPADA ORANG TUA

��PERINTAH UNTUK BERTAUHID DAN BERBUAT BAIK KEPADA ORANG TUA��

Allah Ta’ala berfirman :
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
��“Dan Rabb-mu telah memerintahkan kalian, “Janganlah kalian beribadah, kecuali hanya kepada-Nya, dan hendaknya kalian berbuat baik kepada kedua orang tua (kalian) dengan sebaik-baiknya ….” [Al-Isrâ`: 23]��

��Ayat ini adalah pengabaran bahwa Allah Subhânahu wa Ta’âlâ telah memerintahkan dan mewasiatkan melalui lisan-lisan para rasul-Nya agar hanya Dia semata yang disembah, tidak ada yang disembah selain-Nya. Begitu juga wasiat agar seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tuanya, melalui ucapan atau perbuatan, serta tidak berbuat jelek kepada kedua (orang tua)nya karena kedua (orang tua)nyalah yang telah memelihara dan mendidiknya ketika masih kecil dan lemah sampai dia menjadi kuat dan dewasa.��

Faedah Ayat
Bahwasanya tauhid itu adalah kewajiban yang pertama kali Allah perintahkan, juga merupakan kewajiban yang pertama atas hamba✅

Kandungan kalimat Lâ Ilâha Illallâh berupa peniadaan dan penetapan, yang padanya terdapat dalil yang menunjukkan bahwa tauhid tidak akan tegak, kecuali dibangun di atas nafi dan itsbat (meniadakan peribadahan kepada selain Allah dan menetapkan ibadah hanya untuk Allah saja) sebagaimana (penjelasan) yang telah berlalu✅

Besarnya hak kedua orang tua. Allah mengikutkan hak kedua (orang tua) tersebut kepada hak-Nya, dan hak tersebut ada pada tingkatan kedua✅

Kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua dengan segala jenis kebaikan, sebab Allah tidak mengkhususkan satu jenis kebaikan tanpa yang lainnya✅

Keharaman durhaka terhadap kedua orang tua.✅

♻WhatsApp Syiar Tauhid♻

Dalam Doâ Ketika Direlung Kesedihan, Resah dan Gelisah

Faidah Doâ dan Dzikr

Untaian Kalimat-Kalimat    
              Yang Indah

   Dalam Doâ Ketika Direlung
Kesedahan, Resah dan Gelisah

                  ~°°°~

Dari Shohabat yang mulia Àbdullōh bin Masùd rodhiallōhànhu, ia berkata:

"Rosulullōh Shollallohuàlaihi Wa Sallam bersabda:

'Tidaklah ada seseorang hamba jika ia mengalami kegundahan dan kesedihan, lalu berdoâ:

"اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ ال...ْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي"

[Allōhumma innii àbduka wabnu àbdika wabnu amatik, nāshiyatī biyadik, mādhin fiyya hukmuk, àdlun fiyya qadhō-uk, as-aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahū fī kitābika, au àllamtahū ahadan min khalqika, awis ta'tsarta bihī fī ìlmil ghoibi ìndaka, an tajàlal Qurāna robīà qolbī wanūro shodrī wajilā-å huznī wa dzahāba hammī]

'Ya Allōh, sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba laki-laki Mu, dan anak dari hamba-perempuan Mu.

Ubun-ubunku berada di tangan-Mu.

Hukum-Mu telah senantiasa berlaku pada diriku.

Ketetapan-Mu adil atas diriku.

Aku memohon pada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu...

... agar Engkau jadikan Al-Qurān sebagai penyejuk hatiku, cahaya di dadaku dan pelipur kesedihanku serta pengusir kegelisahanku.'

(Kemudian Nabi melanjutkan ucapannya)

... melainkan Allōh akan menghilangkan kegelisahannya serta menggantikan kesedihannya itu dengan kegembiraan.'

Para Shohabat bertanya:

'Wahai Rosulallōh, layakkah kita mempelajarinya kalimat-kalimat ity?'

Beliau menjawab:
'Benar!, selayaknya orang yang mendengarnya kalimat-kakimat itu untuk mempelajarinya'."

___________
[HR. Ahmad dalam Musnadnya I/391, 452. Dishohihkan Syaikh Al-Albāni dalam Silsilah Shohihah no. 199]

             

     =[Majmù Al-Fawāid]=

Berinfaklah

Rasülullöh sholullõhu 'alayhi wasallam bersabda: " Tidaklah seorang hamba memasuki waktu pagi, melainkan akan turun kepadanya dua malaikat. Salah satunya mengatakan, 'YAA ALLAH, BERIKANLAH GANTI KEPADA ORANG YANG BERINFAK', yang lain mengatakan, 'YAA ALLAH HANCURKANLAH HARTA ORANG YANG TIDAK MAU BERINFAK." [HR. Bukhari dan Muslim dari shohabat Abu Hurairoh rodhiyallohu 'anhu]

Jangan menelantarkan Ilmu

Berkata imām Ibnul-Qoyyim rohinahullō:

" لا شيء أقبح بالإنسان من أن يكون غافلاً عن الفضائل الدينية ، والعلوم النافعة ، والأعمال الصالحة ."

"Tidak ada sesuatu yang lebih jelek bagi seorang insan daripada keadaan dirinya yang lalai menelantarkan keutamaan-keutamaan yang bersifat keagamaan, ilmu yang bermanfaat serta amalan sholih!".

[Miftāh Dāris-Saâdah: 1/ 177]

    =[Majmù Al-Fawāid]=

Faidah

Faidah
----------

Berkata al-Imām Ibnul Qoyyim Rohimahullōh:

"فالأخلاق الذميمة : يُولِّدُ بعضها بعضاً ، كما أن الأخلاق الحميدة : يولِّدُ بعضها بعضا ."

"Akhkaq yang jelek itu akan melahirkan/ bercabang satu kepada yang lainnya.
Sebagaimana, akhlaq yang terpuji itu akan melahirkan/ bercabang satu kepada yang lainnya".

_____
[Madārijus-Sālikīn: 2/ 295]

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites