Sunday, May 25, 2014

SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN

Bacaan Pekanan.

Al-Fawāid Edisi 14.
Aqidah Islāmiyyah Praktis.

          بسم الله الرحمن الرحيم
   
     [An-Nawāqidhul Islām]

=SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN=

.............................................
"Islam-Pun Pada Diri Seseorang Bisa Menjadi Luntur…

Bagaikan Sirnanya Debu Ditiup Angin."
.............................................

Kaum muslimin rohimakumullōh!

Sebuah kemuliaan yang telah diberikan kepada kita semua, dengan dijadikan sebagai hamba yang beragama Islam, sebagaimana hal ini pernah diucapkan oleh seorang Ulama di masa tabi’in:

«رُءُوسُ النِّعَمِ ثَلَاثٌ، فَأَوَّلُهَا نِعْمَةُ الْإِسْلَامِ الَّتِي لَا تَتِمُّ نِعْمَةٌ إِلَّا بِهَا، وَالثَّانِيَةُ نِعْمَةُ الْعَافِيَةِ الَّتِي لَا تَطِيبُ الْحَيَاةُ إِلَّا بِهَا، وَالثَّالِثَةُ نِعْمَةُ الْغِنَى الَّتِي لَا يَتِمُّ الْعَيْشُ إِلَّا بِهَا»

“Puncak kenikmatan ada tiga: yang pertama adalah nikmat Islam, yang tidaklah menjadi sempurna seluruh nikmat yang ada tanpanya, yang kedua nikmat Sehat, yang tidak akan sempurna nikmat pemberian dalam hidup yang didapat, yang ketiga nikmat rasa cukup, yang tidak akan mencapai kesempunaan hidup tanpanya”. (“Asy-Syukr”, Karya Ibnu Abid Dunya)

Sehingga, dengan kesadaran penuh akan kemuliaan nikmat Islam ini akan membuat pemiliknya akan berupaya senantiasa menjaganya dengan baik jangan sampai hilang dan lenyap.

Untuk itulah perlu kita ketahui ada beberapa perkara yang telah disebutkan dalam Syariat ini yang bisa menggugurkan ke-Islaman kita, lenyap bahkan sirna. Merubah status seseorang dari Muslim menjadi Kafir, hilang keislamannya.

Para Ulama telah merangkum beberapa hal yang bisa menyebabkan hal itu bisa terjadi, diantaranya sepuluh hal yang akan kita sebutkan di sini, pembatal atau penggugur serta penghilang ke-Islaman seseorang, jika terjatuh padanya dan tidak bertaubat hingga wafatnya.

Perkara yang selayaknya kita semua tahu, dalam rangka menghindarkan diri darinya, sebagaimana ucapan seorang penyair Arab:

"Aku cari tahu apa kejelekan *** bukanlah memperuntukkan diri kepada keburukan"

"Barangsiapa yang tidak mengilmui kejelakan dari kebaikan*** ia’kan lambat laun tenggelam padanya"

Karena itula shohabat Nabi yang Mulia Umar Al-Fāruq rodhiallōhuànhu pernah berkata:

“إنما تنقض عرى الإسلام عروة عروة إذا نشأ في الإسلام من لا يعرف الجاهلية”

“Sesugguhnya yang membuat terputusnya tali ke-Islaman seutas dan seutas, itu akan terjadi jika tumbuh dalam Islam akan tetapi ia tidak mengetahui kejelekan karekter masyarakat Jāhiliyyah”. (Majmu’ Fataawa Syaikhul Islām)

Sepuluh pembatal dan penggugur ke-Islaman tersebut adalah:

 Perbuatan Kesyirikan Kepada Allōh Tabāroka Wa Taàlā.
-------------------------

Karena Allōh telah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allōh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” QS. An-Nisa: 48.

Dalam ayat ini, ditiadakan ampunan bagi setiap pelaku kesyirikan, karena sungguh sangat keterlaluan melakukan perbuatan yang menyamakan Allōh dengan selain-Nya dalam peribadahan. Segala amal-ibadah itu hanya ditujukan kepada Allōh Subhānahu Wa Taàlā, tidak kepada selain-Nya dari sesuatu apapun yang ada di alam semesta ini. Gugurlah ke-Islaman seseorang jika melakukannya, ancaman baginya dengan sangat keras:

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allōh, Maka pasti Allōh mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” Al-Māidah: 72.

 Menjadikan Sesuatu (baik berupa: para nabi atau wali yang telah meninggal) Sebagai Perantara Dalam Berdo’a, Yang Dijadikan Tujuan Dalam Berdo’a, Diminta Syafaatnya Serta Bertawakkal Kepadanya.
-------------------------

Perbuatan ini merupakan salah satu karekter kaum Musyrikin Jāhiliyyah, yang telah Allōh sebutkan kepada kita agar kita jangan menirunya yang mengakibatkan gugurnya ke-Islaman kita, Allōh Subhānahu Wa Taàlā berfirman:

وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلا فِي الأرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Dan mereka menyembah selain Allōh, yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada Kami di sisi Allōh". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allōh apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha suci Allōh dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)”. QS. Yunus: 18.

 Tidak Menghukumi Kafir Setiap Kaum Yang Telah Jelas Kafirnya Kepada Allōh, Atau Ragu Dengan Kekafiran Mereka Bahkan Justru Membenarkan Kekafirannya Mereka.
-------------------------

Seorang muslim itu harus jelas membedakan antara Islam dengan kafir, dan tidak membenarkan mereka dengan. Sebab hanyalah Islam yang dibenarkan oleh Allōh, adapun selain Islam itu tertolak.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.” QS. Al Imron: 85.

 Menyakini Adanya Pola Hidup, Hukum Atau Tuntunan Serta Petunjuk Yang Lebih Baik Dan Sempurna Daripada Petunjuk Nabi Muhammad Shollallōhuàlaihi Wa Sallam.
-------------------------

Padahal Allōh telah perintahkan kepada kita semua untuk mengambil petunjuk beliau Shollallōhuàlaihi Wa Sallam:

“مَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ “

“Segala apa yang diberikan Rosul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allōh. Sesungguhnya Allōh amat keras hukumannya.” QS. Al Hasyr: 7.

Dan beliau-pun bersabda:

"لَا يَسْمَعُ بِي رَجُلٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ لَا يُؤْمِنُ بِي إِلَّا دَخَلَ النَّارَ"

“Tidaklah ada seorangpun yang mendengarku dari ummat ini, baik yahudi atau Nashrani, kemudian tidak beriman kepadaku, kecuali pasti dia akan masuk ke dalam Neraka!”. HR. Muslim.

Sebaik-baik petunjuk, tauladan, pedoman hidup ada pada yang telah beliau ajarkan, dan inilah Islam.

 Jika Memendam Kebencian Dalam Hatinya Terhadap Ajaran Nabi, Walaupun Mengamalkannya.
-------------------------

Ini merupakan penghancur ke-islaman. Karena beriman itu dengan keyakinan dalam hati, terucapkan di lisan dan diwujudkan dalam amalan. Tidaklah dikatakan Islam, jika hanya sebatas amalan, tapi membencinya dalam hati.

ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ

“Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allōh dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allōh menghapus (pahala) amal-amal mereka.” QS. Muhammad: 28.

 Menjadikan Agama Islam Atau Sesuatu Dari Ajaran Islam Sebagai Bahan Candaan, Olok-Olok Atau Ejekan.
-------------------------

Sungguh tidak mungkin seorang muslim, yang telah pashrah dengan ke-Islamannya kepada agama yang penuh dengan kemuliaan, justru menjadikannya sebagai bahan cemo’ohan. Perbuatan ini akan menggugurkan ke-Islamannya karena tidak menunjukkan kemuliaan Islam sedikitpun.

قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

“Katakanlah: "Apakah dengan Allōh, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu berolok-olok?", tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman”. QS. At-Taubah: 65-66.

Sungguh sangat tidak pantas, jika Islam ini dijadikan bahan komedi, cemo’ohan serta peremehan.

 Melakukan Perbuatan Sihir Atau Perdukunan Atau Guna-Guna, Atau Ridho Dan Menyetujui Perbuatan Itu.
-------------------------

Ini penggugur ke-Islaman yang banyak telah menenggelamkan manusia kepada kerusakan, rusaknya dunia dan akhirat dengan dunia hitam sihir dan perdukunan. Karena itu adalah ilmu yang dikembangkan oleh Syaithon kepada manusia untuk mengeluarkan mereka dari ke-Islaman sehingga menjadi teman mereka kelak di neraka.

وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ

“Hanyalah  syaithon-syaithon lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia”. QS. Al-Baqoroh: 102.

 Memberikan Dukungan, Bantuan Serta Jalan Untuk Kaum Kafir Dalam Upaya Untuk Menghancurkan Islam Dan Umat Islam.
-------------------------

Perbuatan ini tentu tidak tergambar pada orang yang menjaga ke-Islamannya. Karena merusak Islam dari dalam dan luar, sehingga jika ada yang melakukannya, gugurlah ke-Islamannya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allōh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” QS. Al Māidah: 51.

 Jika Menyakini Akan Kebolehan Untuk Keluar Dari Ajaran Nabi Muhammad Shollallōhuàlaihi Wa Sallam, Atau Boleh Tidak Mengikuti Beliau.
-------------------------

Ber-Islam itu artinya mengikuti pentunjuk Nabi Muhammad yang mengajarkan Islam itu sendiri, dan beliau di utus kepada ummat manusia di akhir zaman seluruhnya tanpa terkecuali, sehingga haruslah semuanya mengikuti beliau, inilah keyakinan yang benar terhadap Islam, jika tidak maka bukanlah Muslim, gugurlah ke-Islamannya.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا

“Dan Kami tidaklah mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan”. QS. Saba’: 28.

�� Berpaling Dari Islam, Dengan Meremehkannya, Tidak Ada Upaya Untuk Mengenal Dan Mencari Tahu Akan Agama Islam Dan Enggan Mengamalkan Ajaran Islam.
-------------------------

Tentunya tidaklah seiring dengan pengakuan diri sebagai Muslim, jika demikian keadaannya.

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.” QS. As-Sajdah: 22

Acuh terhadap ke-Islaman dirinya, padahal peringatan senantiasa didengarkan dan dilihat, yang seperti ini memang seharusnya bukanlah sifat seorang Muslim.

Dalam ayat lainnya Allōh berfirman:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهَا

“Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling darinya” QS. Al-Kahfi: 57.

Kaum muslimin rohimakumullōh!

Demikianlah sepuluh perkara dari beberapa hal yang menyebabkan lunturnya keislaman seseorang, semoga kita semua dijauhkan darinya dan dari segala kejelekan. Jikalau nikmat duniawi saja kita akan pertahankan dan jaga jangan sampai hilang, dirampas atau rusak maka nikmat ukhrowi lebih pantas untuk kita jaga dengan baik, karena menentukan keselamatan dunia dan akhirat, dan beragama Islam adalah nikmat yang sangat besar.

Semoga Allōh senantiasa memberi kita semua taufik dan hidayah-Nya.

Wallōhu’alam bishshowāb.

Akhukum Hudzaifah bin Muhammad.

(Referensi: Kitab “An-Nawāqidhul Islām”, karya: Al-Imām Muhammad At-Tamīmiy)

              GRUP WM
     =[Majmù Al-Fawāid]=

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites