Diantara fatwa-fatwa Asy syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah ta'aala:
Soal:
Bagaimana kita membantah ahlul bid'ah ketika mereka berdalil atas kebid'ahan mereka dengan sebuah hadits:
"Barangsiapa yang mengadakan/ mencontohkan sunnah di dalam agama islam satu sunnah yang baik.....(Al hadits).
Jawaban:
Maka kita membantah atas mereka, dengan kita mengatakan: sesungguhnya seseorang yang mengatakan: "Barangsiapa yang mencontohkan di dalam islam satu sunnah yang baik, maka dia mendapatkan pahala dan pahala orang yang mengikutinya...
(al hadits)
Dan beliau pula yang mengatakan: "Wajib atas kalian mengikuti sunnahku dan sunnah khulafaaur raasyidin yang mereka telah mendapatkan petunjuk setelahku, dan berhati-hatilah kalian dari perkara perkara yang baru (diada-adakan), maka setiap perkara yang baru di dalam islam adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka (al hadits).
Maka berdasarkan ini, jadilah perkataan nabi shollallahu 'alaihi wasallam:
"Barangsiapa yang mencontohkan di dalam islam suatu sunnah yang baik..."Dan hadits ini sebab turunnya (asbaabul wurud) adalah: Sesungguhnya nabi shollallahu ' alaihi wasallam pernah memberikan motivasi kepada para shohabatnya yang berasal dari suku mudhor untuk bersedekah pada suatu hajat tertentu, maka datanglah seorang lelaki dengan membawa satu kantong yang berisikan perak, dan dia meletakkannya di depan nabi shollallahu 'alaihi wasallam, maka nabipun mengatakan.."barangsiapa yang mencontohkan di dalam islam satu sunnah yang baik, maka dia mendapatkan pahala dan pahala orang yang mengamalkannya sampai hari kiamat.
Dan apabila kamu sudah mengetahui sebab turunnya hadits ini, dan kamu telah menempatkannya pada tempatnya yang benar, maka terjelaskan bahwa yang di maksud mengadakan/mencontohkan sunnah pada hadits ini adalah : Mencontohkan suatu amalan, dan bukan mengadakan syari'at baru, hal ini dikarenakan pensyariatan itu tidaklah terjadi melainkan dari Allah ta'aala dan rasul-Nya shollahu'alaihi wasallam.
Sesungguhnya ma'na hadits:
"Barangsiapa yang mengadakan satu sunnah ..." :
Barangsiapa yang memulai suatu amalan ,kemudian ada seseorang yang mencontohnya ,maka dia akan mendapatkan pahala dan pahala orang yang mengikutinya, dan ini adalah ma'na yang di tentukan.
Barangsiapa melakukan suatu wasilah (penghubung) yang menyampaikan seseorang dengan wasilah tersebut kepada suatu ibadah tertentu, kemudian orang lain mencontohnya, seperti menulis kitab, menyusun beberapa bab dari ilmu, membangun sekolah sekolah dsb, maka perkara ini termasuk wasilah yang menghantarkan seseorang kepada perkara yang diinginkan secara syar'i. Apabila ada seorang manusia yang memulai wasilah seperti ini, yang bisa menghantarkan kepada perkara yang diinginkan secara syar'i dan perkara tersebut tidak dilarang oleh syari'at secara zatnya, maka orang dia termasuk pada hadits ini.
Kalau seandainya ma'na hadits ini:
Sesungguhnya boleh bagi seseorang membuat syari'at sesuai dgn kehendaknya, maka agama yg dibawa nabi kita muhammad shollahu 'alaihi wasallam masih belum sempurna, dan sudah pasti setiap ummat mesti memiliki syari'at dan manhaj (prinsip) masing masing, dan apabila dia menyangka sesuatu perbuatan bid'ah yg dia lakukan adalah kebaikan ,maka sangkaannya adalah salah,sebab sangkaan seperti ini telah didustakan oleh sabda rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam yg artinya..
["setiap bid'ah adalah kesesatan"]
{Majmu' Fataawa Ibnu Utsaimin:2/295}