Sunday, April 6, 2014

akhlak yang tercela dan akhlak orang-orang yang dimurkai Allōh Subhānahu wataàlā

Allōh Subhānahu wataàlā berfirman:

وَدَّ كَثِيْرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّوْنَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيْمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ

“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata kebenaran bagi mereka.” (Al-Baqarah: 109)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullōhu berkata:

“Dalam ayat ini Allōh Subhānahu wataàlā mencela orang-orang Yahudi, karena kedengkian mereka terhadap kaum mukminin yang berada di atas petunjuk dan ilmu (yang benar).

Penyakit ini pun menimpa kalangan orang berilmu dan yang lainnya.

Yaitu dengan mendengki orang-orang yang Allōh Subhānahu wataàlā beri petunjuk, baik berupa ilmu yang bermanfaat atau pun amal shalih.

Ini merupakan akhlak yang tercela dan akhlak orang-orang yang dimurkai Allōh Subhānahu wataàlā .”

[Iqtidhō Ash-Shirothil Mustaqīm, 1/83]

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites