Thursday, October 2, 2014

SEGALA PERKARA DI TANGAN ALLAH

Intisari Tauhid [47]

SEGALA PERKARA DI TANGAN ALLAH

Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa ketika sedang sholat

(اللَّهُمَّ الْعَنْ فُلَانًا وَفُلَانًا ) بَعْدَمَا يَقُولُ: (سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ). فَأَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى: لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ.

Juga dalam (Ash-Shahîh) dari Ibnu Umar radhiyallâhu ‘anhumâ, (beliau berkata) bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam berdoa (setelah kepala beliau terluka dan gigi taring beliau patah) ketika mengangkat kepalanya dari ruku’ pada rakaat terakhir dalam shalat Subuh,
“Ya Allah, laknatlah Fulân dan Fulân,”
yaitu setelah mengucapkan, “Sami’allâhu liman hamidah, Rabbanâ lakal hamdu.” Oleh karena itu, Allah menurunkan firman-Nya,
“Tiada hak sedikitpun bagimu (untuk campur tangan) dalam urusan mereka.” [Âli ‘Imrân: 128]

وَفِي رِوَايَةٍ: يَدْعُو عَلَى صَفْوَانَ بْنِ أُمَيَّةَ، وَسُهَيْلِ بْنِ عَمْرٍو وَالْحَارِثَ بْنِ هِشَامٍ، فنَزَلَتْ: لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ.

Di dalam riwayat lain (disebutkan), “Beliau mendoakan kejelekan bagi Shafwân bin Umayyah, Suhail bin ‘Amr, dan Al-Hârits bin Hisyâm maka turunlah ayat,

‘Tiada hak sedikitpun bagimu (untuk campur tangan) dalam urusan mereka itu.’ [Âli ‘Imrân: 128].”

Abdullah bin Umar radhiyallâhu ‘anhû mengabarkan bahwa ia mendengar Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam mendoakan kejelekan dalam shalat terhadap beberapa orang dari kalangan tokoh-tokoh orang kafir yang telah menyakitinya pada perang Uhud, maka Allah menegurnya dengan firman-Nya,
لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ

“Tiada hak sedikitpun bagimu (untuk campur tangan) dalam urusan mereka itu.” [Âli ‘Imrân: 128]
Lalu Allah memberikan taubat kepada mereka, sehingga mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Di dalam hadits terdapat penjelasan bahwa Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam tidak mampu membela dirinya dari gangguan kaum musyrikin, tidak pula membela para shahabatnya, bahkan beliau meminta perlindungan kepada Allah Yang Maha Mampu dan Maha Berkuasa. Hal ini menunjukkan batilnya apa yang diyakini oleh para penyembah kubur terhadap para nabi dan orang-orang shalih.

Faedah Hadits

Batilnya bergantung kepada para wali dan orang shalih dalam meminta pemenuhan keperluan dan pelepasan diri dari kesulitan.

Bolehnya mendoakan kejelekan terhadap kaum musyrikin dalam shalat.

Sebagai dalil (petunjuk) bahwa menyebutkan nama orang yang didoakan kebaikan atau kejelekan untuknya tidak membatalkan shalat.

Adanya penegasan bahwa imam menggabungkan bacaan tasmi’ (sami’allâhu liman hamidah) dan tahmid (rabbanâ wa lakal hamdu).—
- - - - - - - 〜✽〜 - - - - - - -

Diringkas dari penjelasan ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan

WhatsApp Syi'ar Tauhid

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites