Thursday, October 2, 2014

Perbedaan penetapan hari Iedul Adha antara pemerintah Indonesia

Tanya Jawab bersama Syaikhuna Abdurrohman al-Adeny ~hafidzohulloh~

Perbedaan penetapan hari Iedul Adha antara pemerintah Indonesia, yang bertepatan hari Ahad, 5 oktober 2014 dan pemerintah Saudi yang bertepatan, hari Sabtu, 4 oktober 2014, menimbulkan beberapa permasalahan, diantaranya kapankah puasa Arofah?, demikian pula bagi mereka yang menginginkan udhiyahnya disembelih di Yaman, kapankah di sembelih?

Pemasalahan tersebut walhamdulillah telah dijawab oleh Syaikhuna Abdurrohman al-Mar'i ~hafidzohulloh~ ba'da isya malam ini (malam Jum'at)

Puasa Arofah

Kalau pemerintah Indonesia menetapkan awal bulan  Dzul Hijjah dengan menggenapkan bulan Dzulqa'dah 30 hari, berdasarkan rukyah(hilal tidak kelihatan pada hari ke-29), maka masyarakat Indonesia berpuasa sesuai rukyah pemerintahnya, yaitu hari Sabtu.

Apabila penetapan awal Dzul Hijjah berdasarkan hisab, maka berpuasa sesuai rukyah kerajaan Saudi, yaitu besok, hari Jum'at.

Kata beliau bisa jadi rukyah Indonesia yang benar dan rukyah Saudi yang keliru.

Udhiyah

Patokannya adalah hari Ied orang yang mau menyembelih, adapun yang di Yaman hanyalah sebagai wakil, dalam kasus ini disembelih hari ahad, diperkirakan setelah mereka selesai melaksanakan sholat ied.

Wallohu a'lam bish showab

Syaikhuna Abdurrohman merojihkan perbedaan Mathla', rukyah pemerintah Yaman atau Saudi tidak wajib di ikuti oleh pemerintah Indonesia karena jauh letaknya.

Fuyusy, malam Jum'at,
9 Dzul Hijjah 1435 /
2 Oktober 2014

Al-Ustadz Abu Abdirrohman
al-Kendary

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites