Wednesday, September 17, 2014

MANHAJ (JALAN) GOLONGAN YANG SELAMAT [1/4]

Manhaj Golongan yang Selamat [2]

Penulis : Syaikh Muhammad Jamil Zainu rahimahullah

MANHAJ (JALAN) GOLONGAN YANG SELAMAT [1/4]

1. Golongan Yang Selamat ialah golongan yang setia mengikuti manhaj
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam dalam hidupnya, serta manhaj
para sahabat sesudahnya.
Yaitu Al-Qur'anul Karim yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, yang
beliau jelaskan kepada para sahabatnya dalam hadits-hadits shahih.
Beliau memerintahkan umat Islam agar berpegang teguh kepada keduanya:

تركتُ فيكم شيئين لن تضلوا بعدهما : كتاب الله و سنتي، و لن يتفرقا حتى
يردا عليّ الحوض

Artinya : "Aku tinggalkan padamu dua perkara yang kalian tidak akan
tersesat apabila (berpegang teguh) kepada keduanya, yaitu Kitabullah
dan Sunnahku. Tidak akan bercerai-berai sehingga keduanya menghantarku
ke telaga (Surga)." (Di-shahihkan Al-Albani dalam kitab Shahihul
Jami')

2. Golongan Yang Selamat akan kembali (merujuk) kepada Kalamullah dan
RasulNya tatkala terjadi perselisihan dan pertentangan di antara
mereka, sebagai realisasi dari firman Allah:

فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ
إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ
خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Artinya : "Kemudian jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibat-nya." (An-Nisaa': 59)

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ
بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ
وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya : "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati
mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya." (An-Nisaa': 65)

3. Golongan Yang Selamat tidak mendahulukan perkataan seseorang atas
Kalamullah dan RasulNya, realisasi dari firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ
وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului
Allah dan RasulNya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguh-nya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Hujurat: 1)

Ibnu Abbas berkata:

: أراهم سيهلكون ! أقول : قال النبي صلى الله عليه و سلم ، و يقولون :
قال أبو بكر و عمر

Artinya : "Aku mengira mereka akan binasa. Aku mengatakan, 'Nabi
Shallallahu'alaihi wasallam bersabda, sedang mereka mengatakan, 'Abu
Bakar dan Umar berkata'." (HR. Ahmad dan Ibnu 'Abdil Barr)

WA Radio As-Sunnah Sidrap

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites