Intisari Tauhid [52]
Tiada Pemberi Syafa’at Kecuali Allah
وَقَوْلِ اللهِ تَعَالَى: وَأَنْذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْ يُحْشَرُوا إِلَى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِنْ دُونِهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ
Firman Allah Ta’âlâ, “Dan berilah peringatan dengan (wahyu) itu terhadap orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Rabb mereka (pada hari kiamat), sedang mereka tidaklah mempunyai seorang pelindung dan pemberi syafa’at pun, (kecuali Allah).” [Al-An’âm: 51]
Bahwasanya, ketika kaum musyrikin membenarkan perbuatan syirik yang mereka berada di atas (perbuatan) tersebut, seperti berdoa kepada malaikat, para nabi dan para wali, yang mereka mengatakan, “Kami mengetahui bahwa mereka adalah makhluk, tetapi mereka memiliki kedudukan di sisi Allah, sehingga kami menginginkan dari mereka agar mereka memberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” Maka dengan bab ini penulis berkeinginan untuk menegakkan hujjah-hujjah bahwa hal tersebut betul-betul merupakan kesyirikan yang nyata yang dilarang oleh Allah, dan sekaligus juga beliau (penulis) ingin menerangkan kebatilan semua sarana yang mengantarkan kepada perbuatan syirik tersebut.
الشَّفَاعَةُ : bentuk mashdar dari kata syafa’a yang berarti menggabungkan sesuatu kepada yang semisalnya. Kalau engkau mengatakan, “Syafa’tu asy-syai`a syaf’an,” artinya aku mengabungkannya kepada yang satu itu. Memberi syafa’at padanya artinya membantunya untuk mendapatkan sesuatu yang dia cari (dia tuntut) dari seseorang yang memiliki sesuatu itu.
Allah Ta’âlâ berkata kepada Nabi-Nya shallallâhu ‘alaihi wa sallam, “Berilah rasa takut dengan Al-Qur`an kepada orang-orang yang merasa takut kepada Rabb-nya dari kalangan orang-orang yang memiliki hati yang mengerti, yang mengingat bahwa mereka akan berdiri di hadapan Rabb mereka tanpa ditemani seorang kerabat yang akan menolongnya dan perantara yang akan memberinya syafa’at -di sisi Allah- tanpa seizin Allah, agar mereka melakukan persiapan untuk hal itu, sehingga mereka mengerjakan amalan-amalan di dunia ini, yang dengannya Allah akan menyelamatkannya dari adzab-Nya pada hari kiamat.”
Dalam ayat ini ada bantahan terhadap kaum musyrikin yang berdoa kepada para nabi dan orang-orang shalih untuk meminta syafa’at dari mereka.
Faedah Ayat
Bantahan terhadap kaum musyrikin yang bertaqarrub kepada para nabi dan orang-orang shalih dalam rangka meminta syafa’at dari mereka.
Disyariatkannya memberi nasihat dan peringatan tentang hari kiamat.
Bahwa orang yang beriman adalah orang yang bisa mengambil manfaat dari nasihat.
Diringkas dari penjelasan ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan
WhatsApp Syi'ar Tauhid






