Saturday, October 11, 2014

Faidah Taddabur Qurān

Faidah Taddabur Qurān
===================

Keimanan-mu...

dibuktikan dengan taat, tunduk dan patuh serta berserah diri sepenuhnya kepada:

Robb alam semesta dan Nabi Al-Musthofa

.... Tanpa ada pilihan lain.

           

Allōh berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

QS. Al-Ahzāb: 36.

Berkata al-Imām Ibnu Si'di rohimahullōh dalam tafsirnya:

"Maksudnya:
Tidaklah ada (perbuatan; -penj.) yang sepantasnya dan tidaklah pula selayaknya bagi yang telah bersifat dirinya dengan 'keimanan', kecuali bagi mereka itu bersegera mengejar keridhoan Allōh dan Rosul-Nya, dan lari meninggalkan segala perkara yang mendatangkan kemurkaan Allōh dan Rosul-Nya, serta melaksanakan perintah dari keduanya.

Serta menjauh dari segala perkara yang dilarang oleh keduanya.

Maka, tidaklah sepantasnya bagi setiap mukmin dan mukminah:

{ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًاْ}

"...apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan..."

Dari segala urusan dan perkara yang merupakan kewajiban serta keharusan padanya

{ أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ}

"... akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka..."

Maksudnya:
Ada pilihan, apakah melaksanakannya atau tidak?
Justru yang harus diketahui bagi setiap mukmin dan mukminah, bahwasanya Rosul itu lebih utama dari jiwa mereka sendiri, maka janganlah ia menjadikan sebagian dari hawa nafsunya sebagai penghalang antara dirinya dengan perintah Allōh dan Rosul-Nya.

{ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا ْ}

"Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata."

Maksudnya:
Kesesatan yang sangat jelas sekali.
Sebab, dengan meninggalkan jalan yang lurus yang mengantarkan kepada keridhoan Allōh, berpaling kepada jalan lainnya itu merupakan pengantar kepasa adzab yang sangat pedih.

Allōh menyebutkan yang pertama,  sebab yang harus ada agar tidak dikatan menyelisihi perintah Allōh dan Rosul-Nya, yaitu keimanan.

Kemudian setelah itu Ia sebutkan perkara yang menjadi penghalang hal tersebut, dengan menyebutkan ancaman dari akibatnya yaitu kesesatan, adzab dan siksaan".

[Tafsirul Qurān Taisir Ar-Rohman]

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites