Friday, August 8, 2014

SESI 1, ASY-SYAIKH KHOLID AZH-ZHOFIRI HAFIZHAHULLAH. Penerjemah AL USTADZ RUWAIFI

 SESI 1, ASY-SYAIKH KHOLID AZH-ZHOFIRI HAFIZHAHULLAH.
Penerjemah AL USTADZ RUWAIFI

Faedah Hadits:

Dari ’Abi Najih al-’Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ’anhu,

1.Rasulullah memiliki sifat selalu memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus terhadap siapa saja dari kalangan umatnya, sehingga ketika para shahabatnya meminta agar beliau memberikan nasehat maka beliau pun memenuhinya diiringi dengan hikmah.

2. Rasulullah ketika menyampaikan nasehat senantiasa memilih kata-kata yang tepat, lafadz yang indah, mengena di hati dan menancap dengan dalam.

3. Wasiat untuk Takwa kepada Allah
Ahlul ilmi mengatakan bahwa takwa merupakan pokok kebaikan dan inti dari segala perkara. Seluruh seruan kepada pintu kebaikan maupun larangan kepada kejelekan terkumpul dalam kalimat takwa ini.Takwa ini pula merupakan wasiat Allah kepada orang-orang terdahulu maupun yang belakangan, Kita diperintah oleh Allah  untuk berbekal dengannya

sebagaimana firman-Nya:“Berbekallah kalian, maka sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (Al-Baqarah: 197)
Oleh karena itu terkumpul dalam takwa ini kebaikan dunia dan akhirat

4. Wasiat untuk Mendengar dan TaatYang dimaksud dengan mendengar dan taat oleh beliau di sini adalah kepada para pemimpin kaum muslimin, karena taat kepada mereka akan membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Di mana dengan menaati mereka akan baiklah kehidupan orang-orang yang dipimpin (rakyat) dan menjadi amanlah “Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasulullah dan kepada pemimpin di antara kalian.” (An-Nisa`: 59)

Kewajiban mendengar dan taat ini tetap berlaku bahkan ketika yang menjadi pemimpin itu seorang budak sekalipun. Rasulullah  pernah berpesan: “Tetaplah kalian mendengar dan taat, sekalipun yang memimpin kalian itu seorang budak Habasyah (Ethiopia) yang rambutnya seperti kismis.”

5. Wasiat untuk Berpegang Teguh dengan As SunnahNabi
, mengatakan: “Siapa di antara kalian yang masih hidup sepeninggalku niscaya dia akan melihat perselisihan yang banyak. Karena itu wajib atas kalian untuk berpegang dengan Sunnahku dan Sunnah Al-Khulafa` Ar-Rasyidin yang mendapatkan petunjuk. Gigit/pegang erat-erat sunnah itu dengan gigi geraham kalian.”

Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab
Selesai...

Afwan lebih kurangnya ana minta maaf!!!...
Abu Huroiroh Bastani

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites