Saudaraku se-iman rohimakumulloh!.
Ketahuilah bahwa Syirik itu secara bahasa artinya: menyamakan dua perkara. Dan secara istilah, ada dua makna:
Makna umum: menyamakan Alloh dengan selain Alloh, pada perkara yang merupakan kekhususan Alloh.
Makna khusus: menjadikan sesuau sebagai tandingan atau sekutu bagi Alloh, yang diminta sebagaimana meminta kepada Alloh, yang dicintai sebagaimana mencintai Alloh, yang digantungkan harapan sebagaimana kepada Alloh, yang dijadikan sandaran dalam tawakkal sebagaimana bertawakkal kepada Alloh.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahaya perbuatan kesyirikan, diantaranya yaitu:
Larangan terbesar yang pertama kali Alloh sebutkan dalam Al Quran:
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٢٢)
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui”. Al-Baqoroh: 22
Kedhzoliman dan kemungkaran terbesar:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (١٣)
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". Luqman: 13
Penghalang keridhoan Alloh, walaupun beramal baik sebanyak dan sebaik apapun:
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ
“Jika kamu kafir Maka Sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya”. Az-Zumar: 7.
Tidak akan pernah diberikan ampunan selama-lamanya jika wafat tidak bertaubat darinya:
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (٤٨)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” An-Nisa: 48.
Menggugurkan segala amalan baik di dunia, walaupun banyak sholatnya, puasanya, sedekahnya dst.
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (٦٥)
“Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan terhapus seluruh amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi”. Az Zumar: 65.
Pelaku Kesyirikan dengan kesyirikannya menjadikan akalnya tidak sehat dan tidak normal.
أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَفَلا تَعْقِلُونَ (٦٧)
“Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka Apakah kamu tidak berakal (memahami)?”. Al Anbiya: 67.
Contoh nyata: Pelaku kesyirikan yang menagungkan hewan, makhluk yang lebih hina dari Manusia, seperti seekor Sapi, biasa di Masyarakat Jawa disebut dengan Kiayi Slamet padahal hanyalah seekor Sapi belaka.
Kelak di akhirat, menjadi penghuni neraka jahannam yang kekal selama-lamanya:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (٦)
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan pelaku kesyirikan (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” Al-Bayyinah: 6.
Bagi pemerintah Islam yang menjalankan syariat Islam diperintahkan kepada mereka untuk memerangi pelaku kesyirikan.
فَإِذَا انْسَلَخَ الأشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (٥)
“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka perangilah orang-orang musyrikin itu dimana saja kalian jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” At-Taubah: 5.
Inilah perkara dari sekian banyak konsekwensi dari perbuatan kesyirikan.
Wallohi muwaffiq wa 'alam.
W A S P A D A L A H
~Majmú Al-Fawãid~