Tuesday, September 30, 2014

Tinggalkan FITNAH YANG BERKECAMUK BAGAI KABUT BADAI MELANDA

"Tinggalkan FITNAH YANG BERKECAMUK BAGAI KABUT BADAI MELANDA...!

Tetaplah sujud kepada Allōh Azza Wa Jalla...

Di Jalan Rosul Al-Musthofā..."

Hudzaifah bin Al-Yaman rodhiallōhu ànhumā bercerita:

كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ

“Orang-orang biasa bertanya kepada Rosulullōh shollallōhu àlaihi wasallam tentang kebaikan sementara aku biasa bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu.

Maka aku bertanya, “Wahai Rosulullōh, dahulu kami dalam masa jahiliyyah dan keburukan, kemudian Alloh menjadikan kami dengan kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini akan ada keburukan lagi?”

Nabi menjawab: “Ya.”

Aku bertanya: “Apakah sesudah keburukan itu akan ada kebaikan lagi?”

Beliau menjawab: “Ya, tapi ketika itu sudah ada kabut.”

Aku bertanya: “Apa yang anda maksud dengan kabut itu?”

Beliau menjawab: “Adanya sebuah kaum yang memberikan petunjuk dengan selain petunjuk yang ku bawa. Engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya.”

Aku bertanya: “Adakah setelah kebaikan itu akan ada keburukan lagi?”

Nabi menjawab: “Ya, yaitu adanya dai-dai yang menyeru menuju pintu jahannam. Siapa yang memenuhi seruan mereka, niscaya mereka akan menlemparkan orang itu ke dalam jahannam.”

Aku bertanya: “Wahai Rosulullōh, tolong beritahukanlah kami tentang ciri-ciri mereka!”

Nabi menjawab: “Mereka memiliki kulit seperti kulit kita, juga berbicara dengan bahasa kita.”

Saya bertanya: “Lantas apa yang engkau perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu?”

Nabi menjawab: “Hendaklah kamu selalu bersama jamaah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka!”

Aku bertanya: “Kalau pada waktu itu tidak ada jamaah kaum muslimin dan imam bagaimana?”

Nabi menjawab: “Hendaklah kamu jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok) itu...!!!

... sekalipun kamu menggigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu dalam keadaan kamu tetap seperti itu.”

(HR. Al-Bukhoriy dan Muslim)

Dari Abu Said Al-Khudriy rodhiallōhu ànhu, ia berkata:

"Saya mendengar Rosulullōh shollallōhu àlaihi wasallam bersabda:

يَأْتِي عَلَى النّاسِ زَمَانٌ تَكُوْنُ الْغَنَمُ فِيْهِ خَيْرٌ مَالِ المُسْلِمِ يَتْبَعُ بِهَا شَعِفَ الْجِبَالِ وَمَوَاقِعَ القَطَرِ يَفِرُّ بِدِيْنِهِ مِنَ الْفِتَنِ

“Akan datang kepada manusia sebuah zaman dimana harta terbaik yang dimiliki oleh seorang muslim adalah kambing.

Dia membawa kambingnya menelusuri puncak-puncak bukit dan tempat-tempat turunnya hujan, untuk menjauhkan agamanya dari fitnah.”

(HR. Al-Bukhōriy)

Dari Ahban rodhiallōhu ànhu, ia berkata:

"Rosulullōh shollallōhu àlaihi wasallam berwasiat kepadaku:

سَتَكُوْنُ فِتَنٌ وَفِرْقَةٌ فَإِذَا كَانَ كَذَلِكَ فَاكْسِرْ سَيِفَكَ وَاتَّخِذْ سَيْفاً مِنْ خَشَبٍ

“Kelak akan ada banyak kekacauan dan perpecahan. Jika sudah seperti itu maka patahkanlah pedangmu dan pakailah pedang dari kayu.” (HR. Ahmad)

Dari Abu Huroiroh rodhiallōhu ànhu, ia berkata:

"Rosulullōh shollallōhu àlaihi wasallam bersabda:

سَتَكُوْنَ فِتَنٌ القاعِدُ فِيْها خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ والقائمُ فيها خيرٌ من المَاشِي والماشِي فيها خير من السَّاعِي. مَنْ تَشَرَّفَ لَها تَسْتَشْرِفْهُ وَمَنْ وَجَدَ مَلْجَأً أَوْ مَعَاذاً فَلْيَعِذْ بِهِ

“Kelak akan ada banyak kekacauan dimana di dalamnya orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan yang berjalan lebih baik daripada yang berusaha (dalam fitnah).

Siapa yang menghadapi kekacauan tersebut maka hendaknya dia menghindarinya dan siapa yang mendapati tempat kembali atau tempat berlindung darinya maka hendaknya dia berlindung.” (HR. Al-Bukhōriy dan Muslim)

Dari Ma’qil bin Yasar rodhiallōhu ànhu bahwa Rosulullōh shollallōhu àlaihi wasallam bersabda:

اَلْعِبَادَةُ فِي الْهَرَجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ

“Beribadah di zaman haroj seperti berhijrah kepadaku.” (HR. Muslim)

HUKUM PUASA HARI 'ARAFAH DAN 8 HARI SEBELUMNYA

HUKUM PUASA HARI 'ARAFAH DAN 8 HARI SEBELUMNYA

Berkata Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ؟ فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ»

"Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari 'Arafah, maka beliau menjawab: "Puasa itu akan menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang" [HR. Muslim].

Masalah: Bolehkah kita puasa dari tanggal 1 - 9 Dzulhijah atau 8 – 9 Dzulhijah?

Jawab: Diantara hari-hari yang disunnahkan untuk kita berpuasa adalah dari tanggal 1 - 9 dzulhijjah. Dalil yang menunjukan hal tersebut adalah hadits Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:

أنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «مَا العَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ؟» قَالُوا: وَلاَ الجِهَادُ؟ قَالَ: «وَلاَ الجِهَادُ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ»

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada amalan yang lebih utama dari pada amalan yang dikerjakan pada hari-hari ini (10 hari diawal bulan dzulhijah_pent), para shahabat berkata: Tidak pula jihad? Beliau menjawab: "Tidak pula jihad, kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya dengan mengorbankan diri dan hartanya (dijalan Allah), lalu dia tidak kembali lagi" [HR. Al-Bukhari].

Berkata Al-Hafidz Ibnu Hajar:
"Hadits ini dijadikan dalil untuk keutamaan berpuasa 10 hari diawal bulan dzulhijah (kecuali tanggal 10, maka tidak boleh berpuasa pada hari raya_pent) karena puasa termasuk bentuk amalan." [Fathul Bari no 969]

Masalah: Apabila ada yang bertanya: Bagaimana dengan hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata:

«مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَائِمًا فِي الْعَشْرِ قَطُّ»

"Aku tidak pernah melihat sama sekali Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa di sepuluh hari tersebut!"

Hal ini dijawab oleh al-Imam an-Nawawy rahimahullah: "Bisa jadi maksudnya tidak berpuasa sama sekali pada hari tersebut karena sakit, safar atau yang lainnya, atau Aisyah tidak melihat beliau shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa, bukan berarti beliau tidak berpuasa pada hari tersebut. [Syarh Shohih Muslim 8/71-72]

Berkata al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah: "Bisa saja Nabi shallallahu 'alaihi wasallam  meninggalkan amalan puasa dikarenakan kuatir akan menjadi kewajiban atas umatnya, dalam keadaan beliau ingin mengamalkannya " [Fathul Bari no 969].

Demikian penjelasan ringkas seputar masalah ini kami sampaikan. Semoga bermanfaat untuk Islam dan kaum muslimin. Wallahul muwaffiq.

Puasa Arafah dan Lebaran, Ikut Indonesia atau Arab Saudi?

Puasa Arafah dan Lebaran, Ikut Indonesia atau Arab Saudi?

Juga, dalam sebuah pertanyaan yang diajukan oleh sebagian pegawai kedutaan Arab Saudi di suatu negara, Syaikh berfatwa setelah menyebut uraian pembahasan berkaitan dengan rukyat hilal. Beliau berkata,

“Akan tetapi, jika beberapa negara berada di
bawah satu hukum, sedang pemerintahnya
memerintah untuk berpuasa atau berbuka, (rakyat) wajib melaksanakan perintahnya. Karena, dalam masalah ini, terjadi silang pendapat, sedangkan hukum hakim/pemerintah mengangkat perselisihan.
Berdasarkan hal ini, Kalian berpuasa dan berbuka sebagaimana penduduk negeri tempat Kalian bernaung berpuasa dan berbuka, baik (ketentuan) tersebut mencocoki maupun menyelisihi (ketentuan yang ditetapkan di) negeri asal Kalian. Demikian pula hari ‘Arafah, ikutilah negeri tempat Kalian bernaung.”

http://dzulqarnain.net/puasa-arafah-dan-lebaran-ikut-indonesia-atau-arab-saudi.html

WhatsApp Syi'ar Tauhid

Syarat-Syarat Hadits Shahih

Serial Manzhumah Al-Baiquniyah [3]

Penerjemah : Al-Ustadz Hammad Abu Muawiyah

Syarat-Syarat Hadits Shahih

Al Baiquni rahimahullah berkata:
أولها الصحيح وهو ما اتصل               إسناده ولم يشذ أو يعل
يرويه عدل ضابط عن مثله                 معتمد في ضبطه ونقله

[Terjemah]
Yang pertama adalah shahih, yaitu hadits yang sanadnya bersambung. Tidak dihukumi syadz dan tidak pula dihukumi mempunyai illah (cacat). Diriwayatkan oleh perawi yang adil (saleh) lagi dhabith (kuat hafalannya) dari perawi yang seperti itu pula, perawi yang hafalan dan periwayatannya bisa dijadikan sebagai sandaran.
 
Syarh:
Ucapan penulis [yang pertama], maksudnya: Yang pertama disebutkan atau jenis hadits yang pertama adalah [shahih]. Yang beliau maksudkan di sini adalah shahih li dzatihi. Dan ini adalah salah satu jenis hadits yang disebutkan namanya lalu disertakan definisinya.
Definisi hadits shahih li dzatihi adalah: Hadits yang sanadnya bersambung, tidak dihukumi sebagai hadits yang syadz dan tidak pula mempunyai illah, dan diriwayatkan oleh perawi yang adil lagi sempurna dhabthnya.

Definisi hadits shahih li dzatihi ini juga telah terkandung di dalamnya syarat-syaratnya (shahih li dzatihi). Dan syarat-syarat ini terbagi menjadi 2 jenis:
Jenis pertama: Syarat tsubuti.
Jenis kedua: Syarat salbi.

Apa dimaksud dengan syarat tsubuti?
Maksudnya: Syarat yang harus ada dan terwujud pada hadits itu.

Apa yang dimaksud dengan syarat salbi?
Maksudnya: Syarat yang harus ternafikan (tdk boleh ada, penj.) dalam hadits itu.

Maka berdasarkan definisi di atas, syarat tsubuti ada 3, yaitu:
1. Sanad yg bersambung.
2. Perawi yg adil.
3. Kesempurnaan dhabth.

Sementara syarat salbi ada 2, yaitu:
1. Tidak syadz.
2. Tidak ada illah.

Atau bisa juga kamu katakan: Syarat salbi adalah tidak adanya illah yang merusak keabsahannya. Sehingga syarat ‘tidak syadz’ juga bisa digabungkan ke dalamnya. Tidak ada masalah dlm hal ini.

 Syarat tsubuti pertama: Sanad yang bersambung.

Maksudnya: Setiap perawi meriwayatkan dari perawi di atasnya, dengan menggunakan salah satu dari kalimat-kalimat periwayatan yang syah. Kalimat terakhir di atas untuk mengecualikan hadits mudallas, munqathi’, mu’dhal, mursal, mu’allaq, dan semua jenis hadits yang tidak bersambung sanadnya.

http://www.al-atsariyyah.com

WA Radio As-Sunnah Sidrap

Keutamaan Puasa ‘Arafah

Keutamaan Puasa ‘Arafah
Penulis : Al-Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi

Dari Abu Qatâdah Al-Anshâry radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa hari ‘Arafah maka beliau menjawab,

 يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
“(Puasa tersebut) menggugurkan dosa tahun yang lalu dan tahun yang tersisa.”

Dalam sebuah riwayat disebutkan, beliau bersabda,

 صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
“Saya mengharap pahala dari Allah bahwa puasa hari ‘Arafah menggugurkan dosa tahun sebelumnya dan tahun setelahnya.” [1]

Hadits di atas menunjukkan keutamaan puasa ‘Arafah yang sangat besar, yang siapa saja yang mengamalkan puasa tersebut, Allah akan menggugurkan dosa-dosanya yang telah berlalu pada tahun itu dan dosa-dosanya yang akan datang hingga akhir tahun, bahkan, dalam riwayat lain, Allah akan menggugurkan dosa dua tahun; tahun sebelumnya dan tahun setelahnya.

Menurut kebanyakan ulama, dosa-dosa yang digugurkan di sini adalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar, seperti zina dan mencuri, dosa tersebut digugurkan dengan cara pelakunya bertaubat atau ditegakkan hukum had terhadapnya.

Selain itu, bila hari ‘Arafah bertepatan dengan hari Jum’at, seseorang tidak mengapa melaksanakan puasa pada hari Jum’at tersebut sebab puasa sunnah pada hari Jum’at hanya dilarang bila dilaksanakan karena Jum’at itu sendiri. Adapun kalau ia berpuasa bukan karena Jum’at tersebut, melainkan karena bertepatan dengan hari ‘Arafah, hal tersebut tidak tercakup ke dalam larangan.

Namun, pembaca perlu mengetahui bahwa kesunnahan berpuasa ‘Arafah ini -menurut kebanyakan ulama- hanyalah berlaku bagi orang-orang yang tidak melaksanakan wuquf di ‘Arafah dalam pelaksanaan ibadah haji. Hal ini karena orang-orang yang melaksanakan wuquf sebaiknya berbuka (tidak berpuasa) di padang ‘Arafah guna memperbanyak doa dengan penuh semangat dan kesungguhan berdasarkan hadits Ummul Fadhl bintu Al-Harits radhiyallâhu ‘anhâ,

 أَنَّ نَاسًا تَمَارَوْا عِنْدَهَا يَوْمَ عَرَفَةَ فِيْ صَوْمِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ بَعْضُهُمْ هُوَ صَائِمٌ ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَيْسَ بِصَائِمٍ ، فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِقَدَحِ لَبَنٍ وَهْوَ وَاقِفٌ عَلَى بَعِيرِهِ فَشَرِبَهُ
“Sekolompok manusia berselisih di sisi (Ummul Fadhl) tentang puasa Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam pada hari ‘Arafah: sebagian mereka berkata, ‘Beliau berpuasa,’ sedangkan sebagian lain berkata, ‘Beliau tidak berpuasa.’ Oleh karena itu, (Ummul Fadhl) mengirim bejana berisi susu, sementara beliau melaksanakan wuquf di atas untanya, kemudian beliau meminum (susu) tersebut.” [2]

Juga berdasarkan hadits ‘Uqbah bin Amir radhiyallâhu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الإِسْلاَمِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari ‘Arafah, hari An-Nahr, dan hari-hari Tasyriq adalah ‘Id kita -umat Islam-. Itu adalah hari-hari makan dan minum.” [3]

Maksudnya adalah bahwa hari ‘Arafah termasuk hari-hari makan dan minum bagi mereka yang berada di ‘Arafah sebagaimana yang dipahami oleh An-Nasâ`iy, Al-Baihaqy, dan lain-lain.

Ibnul Qayyim rahimahullâh berkata, “… yang benar adalah bahwa hal terbaik bagi orang-orang berada di ufuq (baca: tidak berada di ‘Arafah) adalah berpuasa, sedangkan (hal terbaik) bagi orang-orang yang berada di ‘Arafah adalah berbuka (tidak berpuasa) karena Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam memilih hal tersebut untuk dirinya, sementara para khalifah setelahnya (juga) beramal dengan berbuka. Selain itu, dalam hal tersebut, ada kekuatan untuk berdoa, (karena ‘Arafah) merupakan sebaik-baik (tempat pelaksanaan) doa seorang hamba, juga menunjukkan bahwa ‘Arafah adalah ‘Id bagi penduduk ‘Arafah maka mereka tidaklah disunnahkan untuk berpuasa ….”[4]

Catatan Kaki :
[1] Diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 1162, At-Tirmidzy no. 748, dan Ibnu Mâjah no. 1730.
[2] Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry no. 1658, 1661, 1988, 5604, 5604, 5618, 5636, Muslim no. 1123, dan Abu Dâwud no. 2441.
[3] Diriwayatkan oleh Ahmad 4/152, Ad-Dârimy 2/37, Abu Dâwud no. 2419, At-Tirmidzy no. 773, An-Nasâ`iy 5/252, Ibnu Khuzaimah no. 2100, Ibnu Hibbân 3603, Al-Hâkim 1/600 , serta Al-Baihaqy 4/298 dan dalam Fadhâ`il Al-Auqât no. 216. Dishahihkan oleh Al-Albâny rahimahullâh.
[4] Hâsyiyah Sunan Abi Dâwud 7/77-78.

http://dzulqarnain.net/keutamaan-puasa-arafah.html

Monday, September 29, 2014

DOA TERHINDAR DARI POKOK-POKOK PENGGANGGU JIWA

DOA TERHINDAR DARI POKOK-POKOK PENGGANGGU JIWA

Dari Anas bin Malik radhiyallâhu ‘anhu, Beliau berkata, “Saya banyak mendengar Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam berdo'a :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالبُخْلِ وَالجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ‘

Ya Allah sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari kebakhilan dan sifat pengecut, dan dari penumpukan hutang dan penaklukan kaum lelaki (yang zhalim).’.”

[Diriwayatkan oleh Al-Bukhary]

WA Radio As-Sunnah Sidrap

Kilauan cahaya Lentera Sambut 10 Dzulhijjah

Kilauan cahaya Lentera
Sambut 10 Dzulhijjah

~Nasihat indah Pengguggah Iman dan tuntunan tuk bertakbir~

Dari seorang Ulama' Ahlussunnah Syaikh Al Àllāmah Muhammad bin Abdilwahhāb Al Wushobiy hafidhzohulloh:

Beliau berkata:

>> هي أيام طاعة أيام ذكر أيام تكبير
��ولا تنسوا التكبير المُطلق ولا التكير المُقيّد...
▪ فالتكبير المُطلق:
يبدأ من أوّل يوم من العشر، تكبير مُطلق ثلاثةَ عشرَ يوماً
»» من أوّل يوم من العشر إلى آخر أيام الـتّشـريق إلى غُروب شمس آخر أيام التشريق...
>> ومعنى مُطلق أنه يُقال في غير أدبار الصّلوات، هذا معنى مُطلق...
▫وأنـت مـاشـي.
▫وأنـت فـي الـدُّكَّان.
▫وأنـت فـي السّـيارة.
▫وأنـت فـي السوق.
▫وأنـت فـي المـزرعة.
▫وأنـت في العمـل.
▫وأنت فـي السّطوح.
▫وأنـت في الحـوش.
 هذا مُطلـق.

▪أما المـقيّد:
المقيّد بأدبـار الصّلوات...
��يبدأ من فجـر يوم عرفة، وينتهي بعصـر آخر أيام التشريق.

 التكبير المُقيّد:
المقيّد بأدبار الصلوات
 والتكبير المُطلق:

المُطلق في غير أوقات الصلوات، في الأوقات الأُخرى.

��وكلّـه لا يكون بصوت جماعـي
»» لا هذا ولا ذاك؛ كله لا يكون بصوت جماعي، وإنما كل واحد يكبّر لوحده،
��إذا سلّم الإمام من الصلاة فجر يوم عرفه إلى عصر آخر أيام التشريق
��تسلّم ثم تكبّرون الله:
اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، لا إلـه إلا اللـه
اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، ولله الحـمد.
��سُئِل عنه الإمام أحمد بن حنبل -رحمة الله عليه- عن دليله فقال: "الإجـمـاع".

>> والإجماع يُعتبر أحد الأدلة الشّرعية
��وبعد أن تنتهي من التكبير، بعد ذلك تأتون بالأذكار المعروفة الّتي تُقال في أدبار الصلوات الخمس بعد الإنتهاء من التكبير المُقيّد.
▪وأما المُطلق: فكما سمعتم من أول العشر
وأنـت فـي طريقك، وأنـت فـي بيـتك، وأنـت فـي الحـوش، فـي الدّكـان، فـي السـوق، في الـمزرعة، فـي المكتـب، حيث أنت، في المصـنع...

��تكبرون الله كلّ واحد لوحده، (اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، لا إلـه إلا اللـه
اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، ولله الحـمد).
��ثُم تُعيـد ثُم تُعيـد ثُم تُعيـد بما يفتح اللـه عليك »» شعيرة من شعائر الدّين.

��التكبير المُطلق، والتكبير المُقيّد من شعائر العيد >>> فأحيوا هذه السُنن
�� وأعظم الناس أجراً أكثرهم تمسُّكاً بالدّين، أعظمهم أجراً وأكثرهم أجـراً وأكثرهم ثواباً أكثرهم عملاً صالحاً وأكثرهم تمسُّكاًبالسّنة، وأكثرهم تطبيقاً للدين.

>>> بقدر عملك...
�� وبـعض النـاس يخجـل إذا كـبّر، يا سـبحان اللـه، الـمُغنّية تُغنّي وما تخجـل وأنت إذا ذكرت الله تخجـل؟!.
اللهم ثبّتنا.
�� هذا الخجـل في غير محله، أنت في طاعة، أنت في قُربـة إلى الله، أنت في شعيرة من شعائر الدّين أهملها بعض الناس
»» تخجـل إذا طبّقتهـا؟.
تُكبّر الله عزّ وجل
��وقد قال الله تعالى: {واذكروا الله في أيام معلومات}.
>>> والأيام المعلومات هي أيام العشـر
��وقال: {واذكروا الله في أيام معدودات}.
>>> والأيام المعدودات هي أيام التشريق: الأيام الثلاث التي بعد العشر.

��اذكر اللـه عزّوجل تخـجل من إيش؟.
من عمـل صالـح؟. >> فأحيوا هذه الشّعيرة.

�� وانتبهوا لا يلتبس عليكم المُطلق من المُقيّد، فتقوم تكبّر أدبار الصلوات من أول العشر، لا، أدبار الصلوات هذا المُقيّد: المقيّد من يوم عرفة إلى آخر أيام التشريق، "خمسة أيام" مقيّد بأدبار الصّلوات فقط ما فيه غيرها.
�� أما الأيام الأولى مُطلق في غير الصلوات الخمس.

المصدر:
http://goo.gl/cZUAN1
===============

Ini adalah hari-hari ketaatan, hari-hari dzikr, hari-hari takbir

Jangan kalian lupa dengan takbir muthlak dan takbir muqoyyad...

Adapun Takbir Muthlaq:
Dimulai sejak awalnya 10 hari pertama (Dzulhijjah -penj.), sehingga takbir mutlak ini sepanjang  13 hari.

»» Sejak hari pertama hingga hari terakhir dari hari-hari tasyriq pada saat tenggelamnya matahari di hari akhir dari hari-hari tasyriq tersebut...

Dan 'mutlak' itu maksudnya: diucapkan (dzikr2 tsb -penj.) selain pada waktu seusai sholat-sholat fardhu, inilah maksudnya 'mutlak'...

Pada saat engkau berjalan
Di toko
Di dalam mobil
Di pasar
Di ladang
Di saat bekerja
Di atas atap rumah
Di kandang...

Inilah yang 'mutlak'

Adapun yang 'muqoyyad':

'Muqoyyad' (terikat) dengan waktu akhir selesainya sholat-sholat fardhu...

Sejak sholat subuh pada hari Arofah berakhir hingga sholat Ashar hari terakhir dari hari tasyriq.

Takbir yang Muqoyyad:

Yaitu muqoyyad (terikat) dengan waktu akhir sholat-sholat.

Takbir mutlak:

Mutlak pada selain waktu-waktu sholat, yaitu di waktu-waktu lainnya.

dan semua itu, tidak dilakukan dengan berjama'ah!

Tidak pada muqoyyad
Tidak pula pada mutlak
Akan tetapi, setiap individu bertakbir sendiri-sendiri.

tatkala imam sholat shubuh telah salam dari sholatnya di hari Arofah hingga waktu ashar di akhir hari tasyriq

engkau juga salam, kemudian kalian semua-pun bertakbir membesarkan Alloh (dengan mengucapkan):

اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، لا إلـه إلا اللـه
اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، ولله الحـمد.

[Allōhuakbar (3x), Lā ilaha illallōh, Allōhuakbar (2x), Walillāhilhamd]

Imam Ahmad bin hambal rohimahulōh ditanya akan dalil masalah bertakbir ini, maka beliau menjawab:
"IJMA'".

Dan Ijma' itu teranggap sebagai salah satu dalil Syar'i.

Kemudian, setelah engkau selesai bertakbir seperti itu tadi, barulah engkau berdzikr sengan dzikr-dzikr biasa yang dimaklumi setelah sholat fardhu lima waktu, itu dikerjakan setelah takbir muqoyyad tadi.

Adapun yang mutlak: sebagaimana telah kalian dengarkan tadi, yaitu dari sejak awal sepuluh hari pertama dzulhijjah... Dalam keadaan engkau di jalan, di rumah, di kandang, di toko, di pasar, ladang, di perpustakaa... Di manapun engkau berada... Di tempat bekerja...dst..

kalian bertakbir membesarkan Alloh, setiap individu kalian...

(اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، لا إلـه إلا اللـه
اللـهُ أكبر، اللـهُ أكبر، ولله الحـمد).

terus engkau ulangi... terus engkau ulangi...terus engkau ulangi... Dengan sejauh segala yang telah Alloh bukakan untukmu dari salah satu syi'ar dari syi'ar-syi'ar Agama..

dan... Bertakbir mutlak atau muqoyyad itu diantara bentuk syi'ar hari Raya, maka hidupkanlah sunnah-sunnah ini...

dan... Orang yang paling besar pahalanya adalah orang yang paling banyak berpegang teguh dengan Agama, dialah yang paling besar pahalanya, dan paling banyak pahalanya dan paling banyak ganjarannya ialah yang paling banyak amalan sholihnya dan paling banyak berpegang teguh dengan sunnah, paling banyak mencocoki tuntunan agama.

sesuai kadar amalannmu...

dan sebagian manusia sungkan/ malu untuk bertakbir...

Yaaaa... Subhanalloh!!!

Seorang biduawanita/ artis menyanyi tanpa malu/ sungkan!!!

Dan engkau malu/ sungkan??!?!?!?...

Ya Alloh... Kuatkanlah kami!.

Rasa sungkan/ malu seperti ini bukan pada tempatnya...

Engkau itu dalam rangka ketaatan...

Engkau itu dalam rangka mendekatkan diri kepada Alloh...

Engkau itu dalam rangka mewujudkan salah satu syi'ar Agama yang telah diacuhkan oleh sebagian manusia...

Engkau sungkan/ malu untuk mengamalkannya?!?!?

Bertakbirlah kepada Allōh Azza Wa Jalla.

Dan, sungguh Alloh telah berfian:

وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَات

"Dan berdzikrlah kepada Alloh pada hari-hari yang telah dimaklumi itu". QS. Al Hajj: 28.

"... hari-hari yang telah dimaklumi itu". Adalah sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah ini.

dan, Alloh juga berfirman:

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَات

" Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang". QS. Al Baqoroh: 203.

"... hari yang berbilang", yaitu hari-hari Tasyriq: 3 hari setelah sepuluh hari tersebut.

berdzikirlah kalian... Kepada Alloh Azza Wa Jalla!   Malu/ sungkan? Dari apa?! Dari amalan sholih?! >> hidupkanlah syi'ar ini!.

PERHATIKANLAH!
Jangan sampai kalian tercampur/ salah paham antara Mutlak dan Muqoyyad...

Bertakbirlah setiap selesai sholat dari hari pertama 10 dzulhijjah, berbeda dengan takbir akhir sholat yang muqoyyad, kalo muqoyyad itu sejak hari Arofah hingga akhir hari tasyriq, jadi ada lima hari, muqoyyad/ terikat dengan akhir sholat saja tidak di waktu selainnya.

Adapun pada hari-hari yang di awal itu mutlak, tidak terikat dwngan sholat yang lima waktu."

      

Sumber:
http://goo.gl/cZUAN1
=================

Terjemah:
Al-Ustadz Hudzaifah bin Muhammad.

MENJELASKAN KEBATILAN SYIRIK HINGGA KE DASARNYA

Intisari Tauhid [45]

MENJELASKAN KEBATILAN SYIRIK HINGGA KE DASARNYA


Allah Ta’ala berfirman :

وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ. إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ

“Dan (sembahan-sembahan) selain Allah yang kalian seru tidak memiliki (kekuasaan) apa-apa, walaupun setipis kulit ari. Jika kalian menyeru mereka, mereka tidak akan mendengar seruan kalian. Kalaupun mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaan kalian. Pada hari kiamat, mereka akan mengingkari perbuatan kesyirikan kalian, dan tiada yang memberi keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.” [Fâthir: 13-14]

Allah Ta’âlâ mengabarkan tentang keadaan mereka yang diseru dari selain Allah dari kalangan malaikat, para nabi, patung-patung dan yang lainnya, yang menunjukkan kelemahan dan ketidakmampuan mereka.

Juga, tidak ada pada mereka syarat-syarat yang harus ada pada yang diseru/diibadahi, yaitu: memiliki apa-apa yang diminta darinya, mendengar doa, dan mampu menjawab (mengabulkan) doa tersebut. Jika satu syarat saja tidak ada, maka batallah untuk dijadikan sebagai yang diseru/sembahan, maka bagaimana pula kalau keseluruhan syaratnya tidak ada..



Faedah Ayat

Menunjukkan batilnya kesyirikan dengan dalil yang kuat dan keterangan yang sangat jelas.

Penjelasan tentang syarat-syarat yang wajib terpenuhi pada yang diseru yang dimintai pertolongan, yaitu:

A.Memiliki apa-apa yang diminta darinya.

B.Mendengar doa orang yang berdoa kepadanya.

C.Mampu menjawab doa.

Bahwa perkara aqidah dibangun di atas bukti keterangan-keterangan dan keyakinan, bukan dibangun di atas prasangka dan dugaan serta taqlid buta.

Penetapan ilmu Allah tentang akibat-akibat dari semua perkara.



Diringkas dari penjelasan
ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan

WhatsApp Syi'ar Tauhid

Sunday, September 28, 2014

TIDAKKAH MEREKA MEMAHAMI KEBATILAN SYIRIK

Intisari Tauhid [44]


TIDAKKAH MEREKA MEMAHAMI KEBATILAN SYIRIK


Allah Ta’ala berfirman :

أَيُشْرِكُونَ مَا لَا يَخْلُقُ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا وَلَا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ.

“Patutkah mereka berbuat syirik (dengan menyembah selain Allah) yang tidak dapat menciptakan apa-apa, bahkan mereka itu diciptakan (oleh Allah)? Padahal, (sembahan-sembahan selain Allah) itu tidak mampu menolong (orang-orang musyrik) juga tidak sanggup menolong diri mereka sendiri.” [Al-A’râf: 191-192]

Allah mencela kaum musyrikin karena mereka menyembah bersama Allah sembahan-sembahan yang tidak bisa menciptakan sesuatu dan tidak memiliki hak untuk disembah, serta tidak mampu melindungi orang-orang yang menyembahnya dari bahaya, bahkan tidak mampu melindungi dirinya sendiri dari bahaya. Kalau keadaannya seperti ini maka batillah penyeruan/penyembahan kepada mereka. Karena makhluk tidak mungkin bisa menjadi sekutu bagi khaliq/pencipta, sedang yang lemah tidak akan menjadi sekutu bagi Yang Maha Kuat yang tidak ada sesuatu yang bisa melemahkan-Nya.


Faedah Ayat

Menunjukkan batilnya kesyirikan dari dasarnya, karena bergantung kepada makhluk yang lemah.

Bahwa sang penciptalah yang berhak untuk diibadahi.

Pendalilan dengan tauhid rubûbiyyah untuk menetapkan tauhid ulûhiyyah.

Disyariatkan untuk membantah kaum musyirikin dalam rangka membela al-haq dan menghancurkan kebatilan.

- - - - - - - 〜✽〜 - - - - - - -

Diringkas dari penjelasan ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan

WhatsApp Syi'ar Tauhid

Sepekan bersama Jama'ah Haji

Sepekan bersama Jama'ah Haji

لبيك االهم لبيك ....

Hari ke-7 Dzul Hijjah dinamakan YAUMUZ ZIINAH

Dikarenakan pada hari ini Jama'ah Haji menyiapkan perbekalan, memasang pelana tunggangan mereka, dalam rangka memulai manasik haji pada keesokan harinya.

Hari ke-8 dinamakan YAUMUT TARWIYAH

Dikarenakan pada zaman dahulu tidak ada sumber air di Mina, Mudzdalifah dan Arofah sehingga mengharuskan Jama'ah Haji membawa perbekalan air.

Hari ini dinamakan juga YAUMUN NAQLI
dikarenakan pada hari ini Jama'ah Haji berpindah dari Makkah menuju Mina.

Hari ke-9 dinamakan YAUMUL AROFAH

Dikarenakan pada hari ini Jama'ah Haji wuquf di Arofah, yang merupakan rukun ibadah haji.

Hari ke-10 dinamakan YAUMUN NAHAR

Pada hari ini Jama'ah Haji (tamattu' dan qiron) menyembelih hadyu mereka.

Hari ke-11dinamakan YAUMUL QORRI
Dikarenakan pada hari ini mereka Yuqirruna (menetap) di Mina.

Hari ke-12 dinamakan YAUMUN NAFARIL AWWAL
Karena hari ini diperbolehkan bagi mereka yang ingin bersegera meninggalkan Mina, baik disebabkan udzur ataupun tidak ada udzur untuk pergi, dengan syarat keluar dari Mina sebelum Mata Hari terbenam.

Hari ini dinamakan juga YAUMUR RU'US
dikarenakan pada hari ini mereka memakan ru'us (kepala) hewan sembelihan mereka.

Hari ke-13 dinamakan YAUMUN NAFARITS TSANY

Pada hari ini merupakan akhir dari rangkaian Ibadah Haji..
Amir Haji dan seluruh Jama'ah Haji yang tersisa keluar meninggalkan Mina.

Wallohu A'lam bish Showab.

Ya Alloh mudahkanlah kami menyambut panggilan-Mu.. menunaikan rukun ke-5 agama kami..

Semoga Alloh mudahkan waktu luang untuk berbagi faidah apa saja yang dilakukan Jama'ah Haji pada hari - hari tersebut..

Diringkas dari beberapa sumber.

Al- Ustadz Firman Abu Abdirrohman al - Kendary

Ahad, 4 Dzul Hijjah 1435 /
28 September 2014

WA Ar-Risalah Kendari

Saturday, September 27, 2014

Untuk Setiap Istri: Suamimu adalah Surgamu & Nerakamu...!

Untuk Setiap Istri: Suamimu adalah Surgamu & Nerakamu...!

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda kepada bibinya Hushain bin Mihshon radhiyallahu’anhuma,

أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ ؟ قَالَتْ : نَعَمْ قَالَ : فَكَيْفَ أَنْتِ لَهُ ؟ قَالَتْ : مَا آلُوهُ إِلاَّ مَا أَعْجَزُ عَنْهُ قَالَ : انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ

“Apakah engkau memiliki suami? Dia berkata: Ya. Beliau bersabda: Bagaimana posisimu baginya? Dia berkata: Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali yang aku tidak mampu untuk menunaikannya. Beliau bersabda: Perhatikan kedudukanmu bagi suamimu, karena sesungguhnya ia adalah surgamu & nerakamu.” [HR. An-Nasaai dari Hushain bin Mihshon radhiyallaahu’anhu, Shahihut Targhib: 1933]

Al-Munawi rahimahullah berkata,

أي هو سبب لدخولك الجنة برضاه عنك وسبب لدخولك النار بسخطه عليك فأحسني عشرته ولا تخالفي أمره فيما ليس بمعصية

“Maknanya: Suamimu adalah sebab yang memasukkanmu ke surga dengan keridhoannya kepadamu, dan sebab yang memasukkanmu ke neraka dengan kemarahannya kepadamu, maka perbaguslah dalam mempergaulinya dan janganlah menyelisihi perintahnya yang bukan maksiat kepada Allah.” [Faidhul Qodir, 3/78]

Beberapa Pelajaran:

1) Agungnya hak suami atas istri, sebanding dengan tanggung jawabnya yang besar untuk menafkahi, melindungi & menjaga istrinya dari api neraka

2) Durhaka kepada suami termasuk dosa besar

3) Wajib bagi istri menuruti semua perintah suami selama bukan kemaksiatan kepada Allah ta’ala, walau pun tidak sesuai dengan kemauan istri atau keluarga istri

4) Saling menjaga, memperhatikan dan memenuhi hak & kewajiban antara suami istri adalah sebab keharmonisan rumah tangga & kebahagiaan di akhirat

5) Pentingnya ilmu agama dalam rumah tangga, dengan ilmu bahtera rumah tangga lebih terarah, dan dengan ilmu riak-riak gelombang yang menerpanya dapat dihadapi & dilalui dengan baik insya Allah ta’ala.

Share di FB: http://fb.me/2w36c7z2b

Belum dimudahkan bagimu untuk melaksanakan Haji di Tahun ini?

BismiLLAH.
☆ لم يتيسر لك الحج هذا العام !! ☆

۞ قال ابن رجب رحمه الله تعالى:

●● من لم يستطع الوقوف بعرفة =○○= فليقف عند حدود الله الذي عرفه

●● ومن لم يستطع المبيت بمزدلفة =○○= فليبت على طاعة الله ليقربه ويزلفه

●● ومن لم يقدر على ذبح هديه بمنى =○○= فليذبح هواه ليبلغ به المنى

●● ومن لم يستطع الوصول للبيت لأنه من بعيد =○○= فليقصد رب البيت فإنه أقرب إليه من حبل الوريد

[ لطائف المعارف ص 633 ]

Belum dimudahkan bagimu untuk melaksanakan Haji di Tahun ini !!

Berkata Ibn Rajab rahimahullah Ta'aala :

Barangsiapa yang belum sanggup untuk berhenti di 'Arafah maka hendaklah dia berhenti pada batasan - batasan Allah yang telah disebutkan kepadanya

Dan barangsiapa yang belum sanggup untuk bermalam di Muzdalifah maka hendaklah dia bermalam diatas keta'atan kepada Allah agar mendekatkannya kepada Allah subhaanah

Dan barangsiapa yang belum sanggup untuk menyembelih sembelihannya di Mina = ○○ = maka hendaklah dia menyembelih Hawanya supaya dia akan sampai dengannya ke Mina

Dan barangsiapa yang belum sanggup untuk menuju ke Baitullahi dikarenakan dia dari tempat yang jauh = ○○ = maka hendaklah dia menuju kepada Robbul bait karena sesungguhnya Dia lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya

[ lithaaifil ma'aarif hal 633 ]

faedah WA Almultaqa Assalafy Indonesia - Tas Riau
Pent. Muhammad RizQ.

Friday, September 26, 2014

Fatwa Tentang "Meninggalkan Sunnah"

Indahnya Berbagi Faidah

Fatwa Tentang::
"Meninggalkan Sunnah"

أحسن الله إليكم صاحب الفضيلة
Semoga Allah berbuat baik kepadamu wahai Syaikh yang mulia

وهذا سائل يقول : هل كل من ترك السنة يكون كافراً ؟

Tanya:
Ada yang bertanya: Apakah setiap orang yang meninggalkan sunnah itu kafir??

الجواب : فيه تفصيل ، لأنه قد يكون إنه ما بلغه الحديث ، يكون بلغه ولم يصح عنده ، وصح عند غيره ، يكون بلغه وصح عنده لكن فسره بتفسير ظهر له ولم يظهر لغيره ، أو فسره بتفسير ظهر له غير صحيح والتفسير الصحيح عند غيره ، لهم أعذار في هذا ، ولهذا صنف شيخ الإسلام -رحمه الله- رسالة [رفع الملام عن الأئمة الأعلام] ، وذكر أعذارهم ، فإذا كان له عذر فإنه لايضلل ، ولكن يقال أخطأ ، يقال أخطأ ، أما إذا كان متعمداً فلا شك إنه يضلل أو يكفر . نعم

Jawab:

Dalam masalah ini ada perincian, karena bisa jadi ada beberapa kemungkinan:

Belum sampai hadits kepadanya,

Telah sampai hadits kepadanya namun menurutnya tidak shahih dan menurut orang lain shahih,

Telah sampai hadits kepadanya dan menurutnya shahih namun ia menafsirkannya dengan suatu tafsiran yang nampak baginya dan tidak nampak bagi selainnya

Atau ia menafsirkannya dengan suatu penafsiran yang nampak baginya namun penafsirannya tidak benar dan penafsiran yang benar ada pada selainnya.

Para ulama memberi berbagai 'udzur dalam masalah ini, oleh karena itu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah telah menyusun risalah yang berjudul, "Raf'ul Malaam 'anil Aimmatil A'lam" (Mengangkat Celaan dari Para Imam yang Terpandang).

Beliau menyebutkan alam kitab tersebut 'udzur-'udzur para ulama.

Maka apabila ia memiliki 'udzur, ia tidak dikatakan sesat, akan tetapi dikatakan: Ia telah salah. Adapun jika ia sengaja melakukannya (tanpa 'udzur) maka tidak diragukan lagi ia dihukumi sesat atau kafir (sesuai tingkatan penyimpangannya apakah dikatakan sesat saja atau sampai dikafirkan).

Na'am.

Sumber::
alfawzan.af.org.sa/node/2396

Penerjemah::
Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray
                -hafizhahullah-

            WhatsApp
     Al-Fatawa Al-Fauzaniyyah

HANYA ALLAH LAH PENOLONG DARI KESULITAN MAKA SEMBAHLAH HANYA ALLAH SAJA

Intisari Tauhid [42]

HANYA ALLAH LAH PENOLONG DARI KESULITAN MAKA SEMBAHLAH HANYA ALLAH SAJA

Allah Ta’ala berfirman:

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang berada dalam kesulitan tatkala ia berdoa kepada-Nya, yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kalian sebagai khalifah di bumi? Adakah sembahan (yang haq) selain Allah? Amat sedikitlah kalian mengingat-Nya.” [An-Naml: 62]

Allah Ta’âlâ berhujjah terhadap kaum musyrikin yang telah menjadikan selain Allah sebagai penolong-penolong mereka dari selain Allah, dengan apa yang telah mereka ketahui dan telah akui, tentang dikabulkannya doa-doa mereka oleh Allah ketika mereka berdoa dalam keadaan kesulitan, dan dihilangkannya kejelekan-kejelekan yang menimpa kepada mereka, serta Allah telah menjadikan mereka sebagai khalifah di bumi setelah sebelumnya mereka tidak ada.

Apabila sembahan-sembahan mereka tidak bisa melakukan hal-hal tersebut, bagaimana mereka bisa menyembah (sembahan) itu bersama Allah? Akan tetapi mereka tidak mengingat nikmat-nikmat Allah yang telah mereka terima kecuali sedikit sekali, sehingga tidak mewariskan rasa takut kepada Allah. Itulah penyebab mereka terjatuh ke dalam kesyirikan.

Ayat di atas menjelaskan kebatilan beristighatsah kepada selain Allah. Karena, tiada yang mampu menjawab (permintaan) orang-orang yang terkena kesulitan dan menghilangkan kesulitan yang terjadi, serta yang mampu menghidupkan dan mematikan, kecuali Allah.

Faedah Ayat

Kebatilan beristighatsah kepada selain Allah dalam perkara yang tidak ada yang mampu atas perkara tersebut, kecuali Allah.

Bahwa orang-orang musyrikin mengakui tauhid rubûbiyyah, tetapi hal itu tidak memasukkan mereka ke dalam Islam.

Berdalil dengan tauhid rubûbiyyah untuk melaksanakan tauhid ulûhiyyah (ibadah).

Berhujjah terhadap orang-orang musyrikin dengan apa-apa yang mereka yakini (yakni tauhid rubûbiyyah) terhadap apa yang mereka ingkari (yakni tauhidulûhiyyah).


Diringkas dari penjelasan ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan

WhatsApp Syi'ar Tauhid

Download Audio kajian Ahlusunnah Terbaru

Audio Terbaru ��

��Tanya Jawab Islam bersama Ustadz Dzulqarnain M.Sunusi (Pertemuan 24 September 2014):
http://bit.ly/Zeh6yg

��Amalan-Amalan diBulan Dzulhijjah dan Hukum-Hukum Ibadah Qurban - Ustadz Sofyan Chalid Ruray:
http://bit.ly/1u1312C

��Tanya Jawab Seputar Qurban -Ustadz Abdul Barr
http://bit.ly/Ybkf0S

��AlQuran Kalamullah bukan Makhluk- Ustadz Ayub Abu Ayub: http://bit.ly/1Dy9RAI

��WhatsApp Syiar Tauhid��

LARANGAN MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA RASULULLAH BAIK KETIKA BELIAU MASIH HIDUP TERLEBIH SETELAH WAFAT

Intisari Tauhid [43]

LARANGAN MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA RASULULLAH BAIK KETIKA BELIAU MASIH HIDUP TERLEBIH SETELAH WAFAT


Al Imam Ath Thabarany meriwayatkan :

أَنَّهُ كَانَ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنَافِقٌ يُؤْذِي الْمُؤْمِنِينَ. فقَالَ بَعْضُهُمْ: قُومُوا بِنَا نَسْتَغِيثُ بِرَسُولِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ هَذَا الْمُنَافِقِ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (إِنَّهُ لَا يُسْتَغَاثُ بِي، وَإِنَّمَا يُسْتَغَاثُ بِاللهِ).

Pada zaman Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam, pernah ada seorang munafik yang selalu menyakiti orang-orang mukmin. Oleh karena itu, berkatalah salah seorang di antara mereka, “Marilah kita beristighatsah bersama-sama kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam terhadap (tindakan buruk) orang munafik ini,” maka Nabishallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya, tidak boleh beristighatsah kepadaku. Beristighatsah itu hanya boleh kepada Allah semata.”

Ketika Islam sudah kuat, ada sekelompok orang kafir yang berpikiran untuk masuk Islam secara zhahir tetapi tetap di atas kekafiran dalam batinnya, yang mereka disebut dengan kaum munafikin. Seringkali muncul dari mereka ucapan-ucapan dan perbuatan yang menyesakkan kaum muslimin. Di antaranya adalah apa yang terjadi dari orang ini (Abdullah bin Ubayy), sampai sebagian sahabat meminta kepada Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam untuk menghentikan dan menegurnya. Sebenarnya Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam mampu melakukan hal tersebut, tetapi, ketika lafazh/ucapan yang digunakan saat meminta kepada beliau mengandung adab jelek terhadap Allah (tidak pantas diucapkan), Nabi mengingkarinya sebagai pelajaran kepada para sahabat dan untuk menutup jalan-jalan kesyirikan serta untuk menjaga kemurnian tauhid.

Faedah Hadits

Bahwasanya tidak boleh beristighatsah kepada Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam, lebih-lebih kepada selainnya.

Bimbingan untuk menggunakan lafazh-lafazh yang baik dan penjagaan terhadap kemurnian tauhid.

Menutup jalan-jalan yang mengantarkan kepada kesyirikan.

Disyariatkan untuk bersabar menghadapi gangguan dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.

Celaan terhadap kemunafikan.

Larangan mengganggu kaum mukminin, karena hal itu termasuk perbuatan orang-orang munafik.


Diringkas dari penjelasan ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan

WhatsApp Syi'ar Tauhid

Jagalah Lisanmu wahai saudaraku

بسم الله_

⛔ احفظ لسانك يا أخي الكريم____،⛔
   " JAGALAH LISANMU 
      WAHAI  SAUDARAKU_______,

   Lisan [ Lidah ] adalah salah satu dari sekian banyak kenikmatan Allah Rabbul 'izzah.
Allah berfirman :
         [ ألم نجعل له عينين ولسانا و شفتين ]
BUKANKAH KAMI [ ALLAH,RED ] TELAH MEMBERIKAN KEPADANYA KEDUA MATA,LIDAH DAN DUA BUAH BIBIR.
��(srt al-balad : 8-9).

   Menjaga Lisan merupakan perkara yang sangat dianjurkan dalam syari'at islam.

  Seorang hamba akan meraih kedudukan yang mulia nan agung disebabkan Lisan.

KAPAN KEMULIAAN ITU BISA DIRAIH???
  Ketika hamba tersebut menempatkan dan menggunakan lisannya dalam perkara kebaikan : Do'a , Membaca Al-quran, Berdakwah dijalan ALLAH , Mengajarkan ilmu kepada manusia , Dzikir , Ucapan yang baik dan perkara kebaikan lainnya.

Atau dengan ungkapan lain :
  Jika hamba tersebut menggunakan lisannya kepada perkara-perkara yang di ridhoi Allah azza wajalla.

  Kebalikan dari perkara tersebut,
disebabkan lisan akan menyebabkan pemiliknya terpuruk ke dalam kehinaan dan dicemplungkan ke dalam api neraka.

KAPAN KEHINAAN ITU DIDAPATKAN ???
   Ketika hamba tersebut menggunakan dan membiarkan lisannya dalam perkara-perkara yang diharamkan oleh ALLAH Jalla wa 'ala :
Ucapan kesyirikan dan kekufuran, Ghibah , Namimah/ mengadu domba, Dusta , Mencela seorang muslim , Dan perkara haram lainnya.

Saudaraku_Semoga Allah menjagamu_
Mari sejenak kita menengok dan merenungi dalil dan perkataan Ulama dibawah ini :

 DALIL DARI AL-QURAN 

�� [ ما يلفظ من قول إلا لديه رقيب عتيد ]
  " TIDAKLAH TERUCAPKAN SUATU UCAPAN MELAINKAN DIDEKATNYA ADA MALAIKAT PENGAWAS YANG SELALU HADIR.
��( Srt al- qoof : 18 ).

�� [ يوم تشهد عليهم ألسنتهم و أيديهم و
         أرجلهم بما كانوا يعملون ].
  " DIHARI KETIKA LISAN,TANGAN,DAN KAKI MEREKA BERSAKSI TERHADAP APA YANG MEREKA LAKUKAN ".
��( Srt an-nur : 24 ).


 DALIL DARI SUNNAH 

�� عن أبي هريرة_ رضي الله تعالى_ عن 
       النبي _ صلى الله عليه و سلم_ قال :
   " من كان يؤمن بالله و اليوم الآخر    
     فليقل خيرا أو ليصمت ".
   Dari abu hurairah_ radhiyallahu 'anhu_ Nabi_ صلى الله عليه و سلم _ bersabda:
  " Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiyamat,Hendaklah dia berkata yang baik ataukah dia diam ".
��[ HR.Bukhori dan Muslim ].

�� عن سهل بن سعد_ رضي الله عنه_ عن رسول الله _ صلى الله عليه و سلم قال :
من يضمن لي ما بين لحييه و ما بين رجليه أضمن له الجنة .
   " Barangsiapa yang menjamin kepadaku Lisan dan kemaluannya,maka aku akan menjamin untuknya syurga ".
��[ HR.Bukhori ].

�� عن عقبة بن عامر_رضي الله عنه_ قلت يا رسول الله ما النجاة ?
فقال : أمسك عليك لسانك.
'Uqbah bin 'amir_radhiyallahu 'anhu_berkata : wahai Rasulullah Apakah keselamatan itu?
Berkata Rasulullah_shallallahu 'alaihi wasallam_:
Jagalah Lisanmu.
��[ HR.Imam ahmad dan tirmidzi,lihat
       silsilah ash-shohihah : 888 ].

�� عن عبد الله بن عمرو بن العاص_قال : قال رسول الله_صلى الله عليه و سلم:
المسلم من سلم المسلمون من لسانه و يده.
Dari 'Abdullah bin 'amr bin 'ash berkata : Bersabda Rasulullah_shallallahu 'alaihi wasallam:
  Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya.
��[ HR.Bukhori dan Muslim]



 PERKATAAN ULAMA SALAF 

�� عن عقبة التيمي قال : قال عبد الله بن مسعود_ رضي الله عنه_ :
[[ والذي لا إله غيره ما على الأرض شيء أفقر إلى طول سجن من لسان ]].
  Dari 'uqbah at-taimy,berkata 'abdullah bin mas'ud_ radhiyallahu 'anhu :
   " Demi ilah yang tidak berhak disembah selain-Nya,
Tidaklah ada sesuatu di muka bumi ini yang lebih butuh untuk di DIBELENGGU lebih lama dari Lisan.
��lihat :
[ kitab az-zuhud ibnu abi 'ashim/
   nomor : 24 ,
   kitab jami' al'ulum wal hikam ].

�� عن مطرف بن الشخير قال: قال ابن عباس للسانه :
[[ ويحك قل خيرا تغنم وإلا فاعلم أنك ستندم ]].
  Dari Muthorrif bin asy-syikhkhir, berkata ibnu 'abbas  kepada Lisannya:
  Celaka kamu,ucapkanlah ucapan baik niscaya kamu akan selamat kalo tidak maka ketahuilah kamu akan menyesal.
��lihat :
                 Hilyatul auliya 1/ 327-328
                 Kitab ash-shumt nomor 439.

�� قال الإمام النووي_ رحمه الله :
     [[ إعلم أنه ينبغي لكل مكلف أن يحفظ لسانه عن جميع الكلام إلا كلاما ظهرت فيه المصلحة.
ومتى استوى الكلام و تركه في المصلحة فالسنة الإمساك عنه،
لأنه قد ينجر الكلام المباح إلى حرام أو مكروه و ذلك كثير في العادة.
والسلامة لا يعدلها شيء.]]
Imam an-nawawi_rahimahullah berkata:
  " Ketahuilah,
Sepantasnya bagi seluruh mukallaf untuk menjaga lisannya dari seluruh perkataan kecuali perkataan yang mengandung manfaat.
Kapan perkataan dan diamnya  setara kedudukannya dalam memberikan manfaat,
Maka bagian dari sunnah untuk ia menahan perkataan tersebut,
Karena kebanyakan yang terjadi, perkataan yang hukum asalnya boleh, akan menjurus kepada perkataan yang haram ataukah makruh.
DAN TIDAKLAH ADA SESUATU YANG MENANDINGI KESELAMATAN.
��lihat :
      [ kitab al-adzkaar - 1/332 ].

�� قال ابن القيم _ رحمه الله _ :
[[  من عود لسانه ذكر الله ، صان لسانه   
     عن الباطل و اللغو ]].

Berkata Ibnul qoyyim_rahimahullah:
Barangsiapa yang membiasakan
lisannya berdzikir kepada ALLAH,
Maka lisannya akan terjaga dari   
[Perkataan ] bathil dan sia-sia.
��lihat :
     [ Al-wabil ash-shoyyib - hal : 87 ].

�� قال ابن القيم _ رحمه الله :
  [[ من يبس لسانه عن ذكر الله ترطب بكل
     باطل و لغو و فحش ]].
Berkata Ibnul Qoyyim_rahimahullah :
Barangsiapa yang lisannya kering dari berdzikir kepada Allah,
Niscaya lisannya akan basah dengan segala [ perkataan ] bathil,sia-sia dan perkataan keji.
��lihat 
      [ al-wabil asy-syoyyib - hal : 88 ].

�� قال ابن بطال_رحمه الله:
  [[ أن أعظم البلاء على المرء في الدنيا لسانه و فرجه، فمن وقي شرهما وقي أعظم الشر ]].
Berkata ibnul baththol_rahimahullah:
Sesungguhnya cobaan yang paling besar bagi seseorang di dunia adalah lisan dan kemaluannya.
Barangsiapa yang dapat menjaga dari keburukan keduanya [ lisan dan kemaluan ] maka ia telah menjaga dari keburukan yang paling besar.
��lihat :
     [ fathul bari 11/ 310 ].


 PERKATAAN PENYAIR ARAB 

��. احفظ لسانك أيها الإنسان____،
                       لا يلدغنك إنه ثعبان____.
Jagalah lisanmu wahai manusia____, Janganlah sekali-kali ia menggigitmu,sesungguhnya lisan itu ular berbisa___.

��. يموت الفتى من عثرة بلسانه____،
             وليس يموت المرء من عثرة الرجل.
       فعثرته من فيه ترمي برأسه_____،
             وعثرته بالرجل تبرى على مهل____.
  Seorang pemuda mati disebabkan ketergeliciran lisannya_____,
Seseorang tidaklah mati disebabkan ketergelinciran kaki.

   Ketergelinciran lisan akan menghilangkan harga dirinya______,
Adapun Ketergelinciran kaki akan sembuh beberapa waktu.


Terkadang menjaga mata,telinga dan kemaluan dari perkara yang diharamkan terasa lebih ringan dibandingkan engkau menjaga LISAN-.

   Maka renungkanlah wahai saudaraku_semoga Allah senantiasa menjagamu_
Yang tersisa dihadapanmu dua perkara :
  ✅ MERAIH KEMULIAAN DENGAN  MENGGUNAKAN LISANMU KEPADA PERKARA YANG DI RIDHOI ALLAH
                   Ataukah_______,
  ❎ KEHINAAN YANG MENJURUMUSKANMU KE DALAM NERAKA !!!!

الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات.
                            ✏ Al-Ustadz Abu 'Abdillah Sahal_
            Jum'at pagi_ 2 Dzulhijjah 1435H

��WA Radio As-Sunnah Sidrap��

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites