Thursday, December 11, 2014

Silsilah Fatwa Syaikh Shalih Suhaimi BAGIAN KEEMPAT

Silsilah Fatwa Syaikh Shalih Suhaimi

BAGIAN KEEMPAT

Akan tetapi wahai hamba Allah, hati-hatilah dari pembicaraan yang tidak memiliki manfaat, hati-hatilah dari sikap mengharuskan seseorang untuk bersikap. Ada yang mengatakan, ada fulan yang berjalan bersama fulan, berarti dia ahli bid'ah. Bukan seperti ini wahai hamba Allah. Rasulullah g dahulu pernah mendatangi kabilah-kabilah kafir yang musyrik. Kami melihat fulan berjalan bersama fulan. Kami melihat fulan mendatangi fulan. Padahal bisa jadi kunjungannya itu demi sebuah kepentingan dan kemaslahatan yang lebih besar akibatnya daripada apa yang engkau perkirakan. Hati-hatilah. Betul apabila dia berjalan dan ikut serta dengan mereka dalam upacara-upacara mereka dan membela mereka dan memperbanyak pengikut mereka. Bukanlah seperti itu ( yang aku maksud) demi Allah. Mereka wajib untuk dibantah dan tidak kehormatan bagi mereka.

Akan tetapi janganlah kamu mengharuskan saudaramu dengan perkara yang tidak selazimnya. Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang tidak ada manfaatnya. Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang mengatasnamakan perkataan saudaraku yang belum dia ucapkan. Janganlah engkau berkata dusta atas nama saudaramu. Janganlah kamu mudah percaya kepada media-media penyebar fitnah. Janganlah engkau mudah percaya kepada orang-orang yang gegabah dalam bersikap. Hendaklah kamu memeriksa kembali (klarifikasi)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kalian tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Al Hujurat : 6)

  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا وَلا
َتَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلَامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia." ( An-Nisa : 94)

Kalian mencari ketenaran kalian mencari kepentingan duniawi kalian mencari..apabila engkau bisa mencari alasan yang dapat membela perkataan saudaramu itu maka lakukanlah sebagaimana yang dikatakan Umar h "Hendaklah kamu mencarikan alasan yang tepat bagi saudaramu selama engkau mendapatkan di dalam ucapan saudaramu itu alasan. Bertakwalah kepada Allah c dan jagalah lisan-lisan kalian dari menjelek-jelekkan kehormatan kaum muslimin dan hati-hatilah dari terjatuh ke dalam perkara mencela para penuntut ilmu dan para ulama Rabbani yang mana mereka ini membersihkan dari Kitabullah penyimpangan orang-orang yang sesat, tipu daya para pelaku kebatilan dan penakwilan orang-orang yang bodoh.

Jagalah lisanmu jagalah lisanmu. Sesungguhnya seseorang itu dilihat dari kedua perkara dalam jiwanya, hati dan lisannya. Sucikanlah hatimu terhadap orang-orang yang beriman jagalah lisanmu dari mencela kehormatan mereka dan jadikanlah takwa kepada Allah itu berada di depan matamu saat engkau hendak berbicara dengan suatu perkataan, atau saat engkau diminta untuk berkomentar atau ada seseorang yang menukilkan kepadamu sebuah perkataan tentang saudara-saudaramu sesama kaum muslimin apalagi para penuntut ilmu dan para ulama.

Aku berharap kepada ikhwah semuanya untuk menyebarkan pertanyaan ini berserta jawabannya dengan teks kalimat yang telah aku ucapkan tanpa menambah dan tanpa pula menguranginya. Pertanyaan disertai jawabannya yang lengkap. Yaitu pertanyaan dari saudara kita yang berasal dari Indonesia. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan berserta jawabannya yang lengkap. Aku berharap untuk menyebarkan fatwa ini dengan segera tanpa ditunda-tunda untuk menasehati para saudara, anak-anak, para pemuda kita yang sedang diuji dengan perilaku gegabah yang seperti ini. Semoga Allah memberikan taufik-Nya kepada kita semua berupa ilmu yang bermanfaat dan amal shalih.

SELESAI

Translated by Abu Abdillah Almanazil

Faidah Keidahan Islam

Faidah Keidahan Islam

CUKURLAH

Dari Abu Huroiroh rodhiallohu’anhu, beliau berkata:

“Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam bersabda:

«الْفِطْرَةُ خَمْسٌ - أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ - الْخِتَانُ، وَالِاسْتِحْدَادُ، وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الْإِبِطِ، وَقَصُّ الشَّارِبِ»

"Ada lima perkara dari fitroh:

1 Khitan,

2 mencukur bulu disekitar kemaluan,

3 memotong kuku,

4 mencabut bulu ketiak, dan

5 menggunting kumis”.

[Muttafaq ‘alaihi].

Berkata AS-Sindiy rohimahulloh dalam Hasiyah shohih Bukhoriy: 4/ 47 dan juga dalam hasiyah beliau terhadap Sunan An-Nasa’iy: 1/ 14:

“Kata ‘Fitrah’ dalam hadits dengan dikasroh ‘fa’nya bermakna penciptaan, maksudnya ini adalah sunnah (jalan hidup) sejak dahulu yang telah Alloh pilihkan untuk para Nabi-Nya, sehingga bisa dikatakan bahwa hal tersebut merupakan perkara yang jalabiy (sudah dari asalh penciptaanya demikian keadaannya).

Berkata Syaikh Al Bassaam dalam taisir: “Perkara2 ini merupakan keindahan Islam yang datang dengan kebersihan dan kesucian, penuh dengan pendidikan dan pengajaran, agar seorang Muslim berada di atas kondisi yang terbaik dan terindah, dan kebersihan itu merupakan wujud keimanan”.

Dari Shohabat Anas ibn Malik rodhiallohu’anhu, ia berkata:

«وُقِّتَ لَنَا فِي قَصِّ الشَّارِبِ، وَتَقْلِيمِ الْأَظْفَارِ، وَنَتْفِ الْإِبْطِ، وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لَا نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً»

“Kami diberikan batas waktu untuk memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu sekitar kemaluan, itu semua tidak lebih dari 40 hari”.
[HR. Muslim]

Ada tiga waktu dalam pembahasan ini:

1 Waktu mustahab: yaitu setiap telah panjang semua itu maka mustahab untuk dipotng pada saat itu juga.

2 Waktu makruh: yaitu bila telah dibiarkan berlalu 40 hari, sebagaimana dalam hadit di atas.

3 Waktu haram: apabila dibiarakan menjadi panjang semua itu, sehingga menimbulkan kotoran2 dibalik kuku, bulu2 dan kumis tersebut, maka pada saat itu diharamkan untuk dibiarkan karena menyerupai dua hal:

Hewan buas.
Orang2 kafir dan Musyrik.

(Fiqhun Nawaazil fil Ibadaat, Syaikh DR. Kholid Ali al Musyaiqih).

Cukur... Yuk!

Grup WM
Share Faidah... Yuk!

SILSILAH FAIDAH DI MUSIM HUJAN (bagian-01)

SILSILAH FAIDAH DI MUSIM HUJAN (bagian-01)

Hembusan Angin

Angin adalah merupakan makhluk Allah dan diantara tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah -azza wa jalla-.

Allah -azza wa jalla- berfirman:

ومن ءايته أن يرسل الرياح مبشرات وليذيقكم من رحمته

"Dan diantara tanda-tanda kebesaran-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan agar kalian merasakan sebagian dari rahmat-Nya".
QS. Ar Rum: 46.

dan yang dimaksud berita gembira dalam ayat ini adalah hujan sebagai rahmat bagi manusia dan makhluk Allah lainnya seperti tumbuhan, hewan dst.

Dan angin yang diutus oleh Allah -azza wa jalla- ada dua bentuk:
1. Angin yang diutus dengan membawa kebaikan serta rahmat dari Allah -azza wa jalla-.
2. Angin yang diutus dengan membawa siksaan dan adzab dari Allah -azza wa jalla-.

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- berkata;
Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam- bersabda;

الريح من روح الله تأتي بالرحمة وتأتي بالعذاب...

"Angin adalah ruh (utusan) Allah, kadang datang dengan membawa rahmat dan kadang datang dengan membawa adzab".
HR. Abu Daud (5097).

Diantara contoh angin yang membawa kebaikan dan rahmat adalah seperti dalam firman Allah -azza wa jalla-:

وهو الذي يرسل الرياح بشرا بين يدي رحمته حتى إذا أقلت سحابا ثقالا سقناه لبلد ميت فأنزلنا به الماء فأخرجنا به من كل الثمرات

"Dialah (Allah) yang menghembuskan angin sebagai kabar gembira untuk mendahului rahmat-Nya (yaitu hujan), sehingga jika angin tsb telah membawa awan mendung maka Kami halau kesuatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan air hujan padanya lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan tersebut berbagai macam buah-buahan...".
QS. Al A'raf (57).

Dan juga seperti firman-Nya:

الله الذي يرسل الرياح فتثير سحابا فيبسطه في السماء كيف يشاء ويجعله كسفا فترى الودق يخرج من خلاله فإذا أصاب به من يشاء من عباده إذا هم يستبشرون

"Allah-lah yang menghembuskan angin lalu angin tsb menggerakkan awan dan Allah membentangkannya dilangit sebagaimana yang Dia kehendaki, lalu menjadikannya bergumpal, lalu engkaupun melihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka jika Dia menurunkannya kepada para hamba-Nya yang dikehendaki-Nya maka merekapun bergembira".
QS. Ar Rum: 48.

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah -azza wa jalla- mengutus angin jenis ini, yaitu angin yang berhembus membawa kebaikan serta rahmat dari sang penciptanya.

Adapun contoh angin yang merupakan teguran serta adzab sebagaimana dalam firman-Nya:

وأما عاد فأهلكوا بريح صرصر عاتية. سخرها عليهم سبع ليال وثمانية أيام حسوما فترى القوم فيها صرعى كأنهم أعجاز نخل خاوية. فهل ترى لهم من باقية

"Dan adapun kaum 'ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan kepada mereka selama tujuh malam delapan hari secara terus menerus, maka engkaupun melihat mereka bergelimpangan seperti pohon-pohon korma yang telah lapuk. Maka apakah engkau masih melihat diantara mereka yang tersisa??!!".
QS. Al Haqqah: 6-8.

Dan seperti dalam firman-Nya:

فلما رأوه عارضا مستقبل أوديتهم قالوا هذا عارض ممطرنا بل هو ما استعجلتم به ريح فيها عذاب أليم. تدمر كل شيء بأمر ربها...

"Maka tatkala mereka melihat awan hitam itu datang menuju lembah-lembah mereka, merekapun berkata: "inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita", bahkan itu adalah adzab yang kalian minta dipersegerakan, yaitu angin yang padanya terdapat siksaan yang sangat pedih. Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah dari tuhannya...".
QS. Al Ahqaf: 24-25.

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang didalamnya terdapat penyebutan angin yang membawa bencana serta malapetaka bagi kaum yang ingkar kepada Allah -azza wa jalla-.

Dan juga kita saksikan bersama dengan mata kepala kita adanya kejadian-kejadian dahsyat berupa angin topan, angin tornado, angin puting beliung dan semisalnya dari angin yang diutus oleh Allah -azza wa jalla- untuk menghancurkan dan memporak porandakan suatu kaum atau suatu negeri.

Dan kita juga6 menyaksikan betapa banyaknya kebaikan dan rahmat yang Allah berikan kepada kita, tanaman-tanaman kita, binatang ternak kita dengan diutusnya angin kebaikan dan rahmat dari sisi Allah -azza wa jalla-.
Wallohu a'lam.

Bersambung...

Ust. Fauzan Abu Muhammad Al-Kutawy

WA Radio As-Sunnah Sidrap

Wednesday, December 10, 2014

Anjuran Syari'at untuk Menjaga Kenyamanan Orang Lain

Anjuran Syari'at untuk Menjaga Kenyamanan Orang Lain:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda

لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلًا يَتَقَلَّبُ فِي الْجَنَّةِ فِي شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيقِ كَانَتْ تُؤْذِي النَّاسَ

"Sungguh aku melihat seseorang mendapatkan kenikmatan di surga, karena memotong sebuah pohon di tengah jalan yang mengganggu manusia." [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu]

Beberapa Pelajaran:

1) Banyaknya pintu-pintu kebaikan, tidak sepantasnya untuk disia-siakan.

2) Keutamaan menyingkirkan sesuatu yang mengganggu di jalan, bahwa hal itu termasuk sebab masuk surga dan hendaklah dilakukan ikhlas karena Allah ta’ala.

3) Surga dan neraka telah diciptakan berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ijma’ ulama.

4) Besarnya pahala menghilangkan gangguan terhadap kaum muslimin secara fisik, maka menghilangkan gangguan yang dapat merusak iman dan takwa mereka tentu lebih besar lagi pahalanya, yaitu dengan megajarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Salaf dan membantah kesesatan.

5) Wajib bagi pemerintah muslim untuk menghilangkan gangguan terhadap agama kaum muslimin, yaitu melarang dan menindak para da’i yang mengajak kepada kesesatan. Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullahu ta’ala,

والواجب على ولاة الأمور أن يزيلوا الأذى عن طريق المسلمين، أي أن يزيلوا كل داعية إلى شر، أو إلى إلحاد، أو إلى مجون، أو إلى فسوق بحيث يمنع من نشر ما يريد من أي شيء كان من الشر والفساد، وهذا هو الواجب.

“Wajib atas pemerintah muslim untuk menghilangkan gangguan dari jalan kaum muslimin, yaitu hendaklah mereka menghalangi setiap da’i yang mengajak kepada kejelekan, kesesatan, kegilaan dan kefasikan, dengan melarang mereka untuk menyebarkan kejelekan dan kerusakan yang mereka iginkan, inilah yang diwajibkan.” [Syarhu Riyadhis Shalihin, 2/176-177]

[Disarikan dari Syarhu Riyadhis Shalihin, 2/175-177]

Share: http://fb.me/764bg1sOg

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray

Silsilah Fatwa Syaikh Shalih Suhaimi BAGIAN KETIGA

Silsilah Fatwa Syaikh Shalih Suhaimi

BAGIAN KETIGA

Hati-hatilah kalian dari media-media yang ada, hati-hatilah kalian terhadap berita-berita yang berasal dari orang-orang yang gegabah. Hati-hatilah kalian dari mempercayai orang-orang yang menyebarkan fitnah di tengah-tengah para penuntut ilmu dengan anggapan bahwa mereka adalah orang-orang yang terpercaya. Hati-hatilah kalian dari menjelek-jelekkan kehormatan kaum muslimin apalagi para ulama. Allah  berfirman

(وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ

“Dan janganlah kalian saling menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. “ ( Al Hujurat : 12)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan buruk sangka (kecurigaan), karena sebagian dari buruk sangka itu dosa." ( Al Hujurat : 12)

Apabila engkau ingin berbicara mengenai suatu perkataan tentang saudaramu maka ingatlah mati, ingatlah surga, ingatlah neraka, ingatlah balasan, ingatlah siksa, ingatlah shirath, ingatlah saat menyeberang di atas shirat  yang padanya terdapat kaitan-kaitan besi yang menyambar-nyambar dari sisi kanan dan sisi kiri. Yang menyambar orang-orang yang berdosa dan menyeret mereka ke dalam neraka. Ingatlah bahwasanya engkau akan ditanya dari setiap kata yang telah engkau ucapkan atau yang telah engkau katakan. Ingatlah bahwa daging-daging para ulama itu beracun dan ketentuan Allah terhadap orang-orang  yang merendahkan mereka itu pasti terjadi !!!!!

Sebagian orang-orang yang ada di beberapa negara yang di dalamnya terdapat hanya minoritas para ikhwan semisal di Eropa dan di Amerika. Tidak ada yang mereka lakukan kecuali hanya menjatuhkan kehormatan para penuntut ilmu. Mereka menuduh mereka sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan mensifati mereka dengan sifat-sifat yang tidak benar bahkan mereka mengharuskan mereka dengan keharusan-keharusan yang tidak semestinya. Dengan ini akhirnya terjadilah fitnah demi fitnah yang hanya Allah sajalah yang Maha Tahu. Dan pentolan mereka terkadang mengucapkan sebuah kalimat yang diucapkan oleh seseorang lalu kalimat ini menyebar dengan cepat seperti menyebarnya api pada dahan dan ranting-ranting yang kering.

Maka hati-hatilah wahai hamba Allah. Hati-hatilah dari perkara ini. Dan ketahuilah bahwa di dalam dirimu terdapat dua malaikat di sebelah kanan dan di sebelah kiri yang menulis apa yang saja kamu ucapkan baik itu ucapan yang baik atau pun ucapan yang jelek. Dan Allah  mengetahui itu semua akan tetapi semuanya ini untuk menegakkan hujjah kepada anak Adam, bertakwalah kepada Allah dan jagalah lisanmu."

Dan sebagai peringatan, aku katakan bahwa ada orang yang tidak memahami  apa yang aku ucapkan ini berdasarkan adanya nasehatku yang seperti ini yaitu seputar laranganku menjelek-jelekkan kehormatan para penuntut ilmu dan para ulama dan para masyayikh. Terkadang seseorang tidak memahami pembicaraanku ini. Kadang ditakwil kadang diartikan kepada arti yang tidak sesuai dengan maksud orang yang mengucapkan. Kita berlindung kepada Allah. Seseorang tidak memahami seakan-akan aku ini melarang sikap membantah ahli bid'ah yang mendalam bid'ahnya dan mereka yang tumbuh di dalam kebid'ahan dan orang-orang yang tersesat ke dalam partai-partai dan kelompok-kelompok yang bermacam-macam yang saling bersaing satu sama lain. Setiap partai berbangga dengan apa yang mereka miliki. Bukan ini yang aku maksud demi Allah wahai hamba Allah  !!!

Bukan mereka yang aku maksudkan bahkan mereka itu harus dibantah dengan firman Allah dan sabda Nabi g dengan tetap menjauhi sikap keras di dalam perkataan, mencela dan mengecam. Apabila kita dilarang untuk mencela orang-orang musyrikin jika dikhawatirkan hal itu akan mengakibatkan adanya sikap mereka yang mencela Allah dan Rasul-Nya maka bagaimana dengan mencela sebagian orang dari kalangan kaum muslimin yang terjatuh ke dalam sebagian penyimpangan.

Betul kita harus membantah mereka dan mereka wajib untuk dibantah akan tetapi sebelum membantah harus ada nasehat. Sebelum membantah harus ada nasehat karena tujuan utama adalah mengembalikan manusia kepada yang haq. Tujuannya adalah mengembalikan manusia kepada yang haq, kepada kebenaran, kepada ketepatan bersikap bukanlah tujuannya itu untuk menjatuhkannya namun tujuannya adalah mengembalikan manusia kepada jalan yang lurus.

Apabila dia masih terus menerus dalam penyimpangannya, terus menerus dalam kebid'ahannya dan masih bersama dengan para ahli bid'ah maka wajib untuk membantah mereka dengan bantahan-bantahan yang sesuai syariat yang didasarkan kepada Kitabullah dan sunnah rasul

Bersambung InshaAllah
Translated by Abu Abdillah Almanazil

Silsilah Fatwa Syaikh Shalih Suhaimi BAGIAN KEDUA

Silsilah Fatwa Syaikh Shalih Suhaimi

BAGIAN KEDUA

Maka hendaklah kamu menjauhi untuk masuk ke dalam fitnah ini yang mana banyak di antara manusia yang terjatuh ke dalamnya yang mana mereka ini tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka selalu menjelek-jelekkan kehormatan para ulama rabbani padahal di antara mereka (para ulama) ini ada  yang sudah menghabiskan waktu mereka yang panjang untuk berdakwah kepada Allah di atas ilmu. Maka hati-hatilah wahai hamba Allah terhadap orang-orang yang seperti ini dan jauhilah mereka. Belajarlah dan sibukkanlah diri kalian dengan perkara agama dan perkara duniamu. Sampaikanlah salamku kepada mereka dan  katakanlah kepada mereka hendaklah mereka bertakwa kepada Allah. Berapa banyak kebaikan yang tidak mereka dapatkan dari kebanyakan manusia. Berapa banyak daurah ilmiyah yang ternodai disebabkan pelecehan mereka terhadap kehormatan saudara-saudara mereka. Berapa banyak kehormatan yang mereka bantai. Berapa banyak orang yang tidak punya kesalahan yang mereka bicarakan. Berapa banyak orang-orang yang mereka sakiti. Dan hanya di hadapan Allahlah perseteruan ini akan dikumpulkan. Hati-hatilah terhadap perkara ini wahai hamba Allah, tinggalkan apa yang tersebar di luar sana mengenai berita-berita miring apalagi mengenai sebagian perseteruan dan percekcokan yang terjadi antara ikhwan salafi karena sesungguhnya yang maksum itu hanya para rasul alahimushalatu wassalam.

Dan janganlah kamu terlalu ingin yang lebih jauh dalam permasalahan ini. Dan kami telah menjelaskan kaedah-kaedah bagi seorang mufti bagaimana cara yang benar dalam menyikapinya walaupun dia terjatuh ke dalam kesalahan. Dan sekarang telah kalian dengar kesalahan yang terjadi di antara sebagaian para shahabat. Kata-kata yang begitu dahsyat. Benar-benar berbahaya. Seandainya itu terjadi  di zaman kita sekarang ini maka orang-orang yang mudah terpicu akan segera menyebarkannya ke segenap penjuru tempat, mentahdzir saudara-saudarnya dan menyikapi mereka dengan keras dengan sebab kata-kata tersebut. Dan kata kata itu lebih dahsyat daripada kesalahan-kesalahan yang mereka lontarkan kepada sebagian saudara-saudara kita yang mereka tahzdir. Demi Allah, cukuplah bagi kita ibrah di dalam kisah Aisyah. Padanya terdapat Pelajaran bagi orang yang mau mengambil pelajaran. Di dalamnya terdapat banyak pejalaran. Terdapat pelajaran-pelajaran yang agung bagi seorang mukmin yang tidak terpengaruh oleh dorongan hawa nafsu, fanatisme, cinta figur dan cinta kepada person tertentu, penyakit dendam dan penyakit ingin menjatuhkan.

Hati-hatilah wahai hamba Allah, hati-hati ! jangan terlalu jauh dalam masalah ini. Jauhilah orang-orang yang tidak menghidupkan majelis-majelis mereka kecuali hanya dengan menjelek-jelekkan kehormatan saudara-saudara mereka, para masyayikh dan para penuntut ilmu. Di antara mereka ada yang tidak selamat dari celaan mereka sampai masyayikh sekalipun. Dan aku telah mendengar salah seorang mereka mencela syaikh kami, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin  dan syiakh kami, Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr di situs-situs mereka yang berbahaya. Mereka mengatakan bahwa para masyayikh ini tidak mengertahui manhaj yang sebenarnya maksudnya bertanya masalah manhaj kepada selain mereka.  Sesungguhnya mereka itulah yang tidak mengetahui hakekat manhaj. Dan siapakah yang tidak mengenal manhaj kalau bukan mereka para ulama yang mengenal manhaj.

Maka perkaranya sangat bahaya sekali. Jagalah lisanmu sebelum datangnya sebuah hari yang mana tidak berguna lagi saat itu dinar dan juga dirham. Sebelum menjadi orang-orang yang bangkrut. Jagalah lisanmu sebelum engkau menjadi orang-orang yang bangkrut. Nabi bersabda

( أتدرون من المفلس ؟) قالوا يا رسول الله المفلس من لا درهم عنده ولا متاع قال ( المفلس من يأتي يوم القيامة يأتي بالصلاة والزكاة والصيام وأعمال صالحة فيؤخذ لهذا من حسناته ويؤخذ لهذا من حسناته فإذا فنيت حسناته أخذت من سيئاته فطرحت عليه فطرح في النار

“Apakah kalian tahu siapakah orang yang bangkrut itu ?" Mereka menjawab, "Wahai Rasulullah, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak punya dirham dan harta benda." Beliau bersabda, "Orang yang bangkrut adalah orang yang datang pada hari kiamat, datang dengan pahala shalatnya, zakatnya, puasa dan amalan shalih. Maka kebaikannya diambil untuk orang, kebaikannya lagi diambil untuk orang. Hingga apabila sudah habis amalan kebaikannya maka diambillah amalan yang jelek milik orang itu dan diserahkan kepadanya lalu dia dilemparkan ke dalam neraka."

Kita berlindung kepada Allah, kejelekan-kejelekan mereka dilemparkan kepadanya lalu dia dilemparkan ke dalam neraka.

Bersambung inshaAllah
Translated by Abu Abdillah Almanazil

Silsilah Pertanyaan kpd Syaikh Shalih Suhaimi seputar fitnah yg terjadi di Indonesia. BAGIAN PERTAMA

Silsilah Pertanyaan kpd Syaikh Shalih Suhaimi seputar fitnah yg terjadi di Indonesia.

BAGIAN PERTAMA

Bismillahirrahmanirrahim Penanya yang mulia bertanya, "Aku datang untuk umroh dari Indonesia dan Alhamdulillah Allah memberikan taufikNya kepadaku untuk bisa duduk bersama kalian di majelis yang penuh berkah ini. Pertanyaanku ada sebagian orang-orang yang menisbatkan dirinya kepada ilmu di negeri kami berbicara mengenai sebagian para masyayikh khususnya Syaikh fulan dan fulan. Apa nasehat anda ?"

Jawab :

Nasehatku adalah hendaklah mereka menuntut ilmu dan meninggalkan tentang komentar-komentar yang ada, tentang siapapun itu masyayikh yang sedang dibicarakan. Hendaklah mereka senantiasa berada di atas jalan dan menyibukkan diri dengan ilmu, menyibukkan diri dengan ibadah. Ingatlah wahai hamba Allah..hendaklah masing-masing mengingat jannah, neraka dan balasan. Hendaklah dia mengingat firman Allah

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ “

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Qaaf : 18)

Dan firman Allah

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا “

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” ( Al Isra : 36)

Dan firman Allah

  (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (Al Ahzab : 70)
Dan sabda Nabi

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia mengatakan yang baik atau diam.”

Dan sabda Nabi

  إن المرء ليتكلم بكلمة لا
يلقي لها بالا تهوي به في جهنم سبعين خريفا “

"Sesungguhnya ada seseorang yang mana dia berbicara dengan satu kalimat yang tanpa dia sadari dengan sebab itu dia dilemparkan ke dalam neraka Jahanam sejauh tujuh puluh tahun perjalanan.”
Dan sabda Nabi  kepada Muadz

( أمسك عليك هذا ) قال : أولا نحن مؤاخذون بما نتكلم به يا رسول الله ؟ قال ( ثقلتك أمك يا معاذ ! فهل يكب الناس على أوجوههم إلا حصائد
ألسنتهم “

"Jagalah olehmu ini.” Muadz bertanya, “Apakah kita akan disiksa hanya dengan perkataan yang kita bicarakan wahai Rasulullah ?” Beliau bersabda, “Celakalah dirimu, wahai Muadz ! Sesungguhnya manusia itu dilemparkan wajahnya ke dalam neraka karena disebabkan oleh apa yang telah diucapkan oleh  lisan-lisan mereka.”

Dan sabda Nabi

من يضمن لي لما بين لحييه وما بين رجليه أضمن له الجنة

“Barangsiapa yang dapat menjamin untukku apa yang ada di antara kedua jenggotnya (mulutnya) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluannya) maka aku jaminkan surga baginya."

Bersambung InshaAllah
Tranlated by Abu Abdillah Almanazil

Sunday, December 7, 2014

Beberapa ulama yang bermulazamah (mengkhususkan diri dalam menuntut ilmu) kepada seorang guru dalam waktu yang lama.

FAIDAH MENAKJUBKAN.

Beberapa ulama yang bermulazamah (mengkhususkan diri dalam menuntut ilmu) kepada seorang guru dalam waktu yang lama.

1. Sufyan Ibnu Uyainah bermulazamah kepada 'Amr bin Dinar selama dua puluh tahun.

2. Muhammad bin Ja'far Gundar bermulazamah kepada Syu'bah bin Hajjaj selama dua puluh tahun.

3. Abdullah bin Shalih Katibul Laits bermulazamah kepada Al Laits bin Sa'ad selama dua puluh tahun.

4. Yahya bin Said bermulazamah kepada Syu'bah bin Hajjaj selama dua puluh tahun.

5. Muhammad bin Basysyar Bundar bermulazamah kepada Yahya bin Said Al Qhaththan selama dua puluh tahun.

6. Ibnu Hajar Al 'Asqalany bermulazamah kepada Al 'Iraqy selama dua puluh tahun.

7. Ibnu Juraij bermulazamah kepada 'Atha' bin Abi Rabah selama dua puluh tahun.

Rahimahumullahu ta'ala.
Wallahu a'lam.

Rujukan;
As Siyar, Tadzkiratul Huffadz dll.

Ust. Fauzan Al-Kutawy

WA Radio As-Sunnah Sidrap

Saturday, December 6, 2014

Nasihat untuk Wanita yang MENJANDA

Nasihat untuk Wanita yang MENJANDA

Wa'alaikumussalam Warohmatullahi wabarokaatuh

Aku menasihatinya agar dia menikah dan memohon pertolongan kepada Allah azza wajalla supaya dimudhkan urusannya.
Tak lain demi menjaga Agama dan kehormatannya.

Hendaklah dia mencari suami yang Tholibul ilmi, yang dapat membantu dan membimbingnya dlm kebaikan, serta dikaruniai oleh Allah keturunan yg solih.
Dan mereka juga  bisa terus melanjutkan tholabul ilmi, maka dengan dmikian Allah akan jaga dia dari berbagai macam fitnah.

Dan Aku pun menasihati dia agar Bertaqwa kpd Allah 'Azza wajalla dg menikah, menikah dg laki2 solih Salafi yg akan membantu dan mngarahkan dia pada kebaikan2, dan  ketaatan kpd Allah serta meringankan permasalahan2 urusan (mahrom & nafkah_pent) Dunia.

Sungguh menikah adalah bagian dr Sunnah Para Nabi2 Solallahu 'alaihim wasallam ajma'in, dan TIDAK SEPANTASNYA dia terus dalam keadaan demikian (menjanda) tanpa suami, dikhawtirkan dr trjerumus kpd Jalan dan fitnah Syaitan.
Juga dikhwtirkan dr pencuri dan keburukan orang jahat yang merusak, atau brgkali ssorag mnjelek2an kehormatannya.
Maka alangkah baiknya jika dia menikah lagi.
Dan InsyaAllah Allah akan bukakan utk mereka kebaikan2 yang banyak.
Wallahu A'lam wa sollallahu wasallama 'ala nabiyyina Muhammad wa 'ala aalihi wasohbihi wasallam.

Disadur dr Nasihat Syaikh Abu Malik Ar-Riyasyi

Pent :
Abu Arkan_Banten.
Sakan Dakwah PCI_Cilegon-Banten.

Pelajaran berharga dari Ibunda Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah - rahimahuLLah

Faidah:
Pelajaran berharga dari Ibunda Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah - rahimahuLLah
الأم العظيمة
الى كل أم الى كل أب يريدان لولدهما الرفعة والعزة في الدنيا ورضوان الله والشفاعة لهما يوم الدين... 

ﺃﺭﺳﻞ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﻪ ـ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ - ﺭﺳﺎﻟﺔ ﻷﻣﻪ ﻳﻌﺘﺬﺭ ﻟﻬﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻋﻦ ﺑُﻌْﺪِﻩِ ﻋﻨﻬﺎ ﻷﻳﺎﻡ ﻭﺇﻗﺎﻣﺘﻪ ﻓﻰ ﻣﺼﺮ ﻟﺒﻌﺾ ﺷﺌﻮﻥ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ..
ﻓﻠﻤﺎ ﻭﺻﻠﺘﻬﺎ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ
ﺭﺩﺕ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻘﺎﻟﺖ :
(( ﻭﻟﺪﻱ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﺍﻟﺮﺿﻲّ ﺃﺣﻤﺪ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ
ﻭﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ ﻭﻣﻐﻔﺮﺗﻪ
ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﻪ ..
ﻓﺈﻧﻪ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻟﻤﺜﻞ ﻫﺬﺍ ﺭﺑﻴﺘﻚ ﻭﻟﺨﺪﻣﺔ ﺍﻹﺳﻼﻡ
ﻭﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻧﺬﺭﺗﻚ ﻭﻋﻠﻰ ﺷﺮﺍﺋﻊ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻋﻠﻤﺘﻚ ..
ﻭﻻ ﺗﻈﻨﻦَّ ﻳﺎ ﻭﻟﺪﻱ ﺃﻥ ﻗﺮﺑﻚ ﻣﻨﻲ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻲ ﻣﻦ ﻗﺮﺑﻚ
ﻣﻦ ﺩﻳﻨﻚ ﻭﺧﺪﻣﺘﻚ ﻟﻺﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻓﻲ ﺷﺘّﻰ
ﺍﻷﻣﺼﺎﺭ ..
ﺑﻞ ﻳﺎ ﻭﻟﺪﻱ ﺇﻥَّ ﻏﺎﻳﺔ ﺭﺿﺎﺋﻲ ﻋﻠﻴﻚ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺇﻻ ﺑﻘﺪﺭ
ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻣﻪ ﻟﺪﻳﻨﻚ ﻭﻟﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ..
ﻭﺇﻧﻲ ﻳﺎ ﻭﻟﺪﻱ ﻟﻦ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﻏﺪﺍً ﺃﻣﺎﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﺑﻌﺪﻙ ﻋﻨﻲ ..
ﻷﻧﻲ ﺃﻋﻠﻢ ﺃﻳﻦ ﻭﻓﻴﻢ ﺃﻧﺖ ..
ﻭﻟﻜﻦ ! ..
ﻳﺎ ﺃﺣﻤﺪ ﺳﺄﺳﺄﻟﻚ ﺃﻣﺎﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺃﺣﺎﺳﺒﻚ ﺇﻥ ﻗﺼّﺮﺕ ﻓﻲ
ﺧﺪﻣﺔ ﺩﻳﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺧﺪﻣﺔ
ﺃﺗﺒﺎﻋﻪ ﻣﻦ ﺇﺧﻮﺍﻧﻚ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ .
ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻚ ﻭﺃﻧﺎﺭ ﺑﺎﻟﺨﻴﺮ ﺩﺭﺑﻚ ﻭﺳﺪﺩ ﺧﻄﺎﻙ ﻭﺟﻤﻌﻨﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺇﻳﺎﻙ ﺗﺤﺖ ﻇﻞ ﻋﺮﺵ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻳﻮﻡ ﻻ ﻇﻞ ﺇﻻ ﻇﻠﻪ ..
ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ ..

ﻣﺠﻤﻮﻉ ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ48 / 28

Balasan surat ibunda Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ketika beliau menyuratinya & menyampaikan permohonan maaf disebabkan jauhnya beliau dari sang ibu serta waktu yang lama beliau tinggal di Mesir utk beberapa urusan agama & dakwah:

" Anakku yang tercinta, yang kuridhai Ahmad bin Taimiyah ; wa 'alaika assalam warahmatullahi wa barakatuh wa maghfiratuh wa ridhwanuh.
Sesungguhnya, Demi Allah untuk yang seperti inilah aku mendidikmu sejak kecil, dan demi menolong agama Islam dan kaum muslimin aku mempersembahkanmu dan demi Syari'at agamamu aku mengajarkan ilmu kepadamu.
Dan jangan engkau mengira kedekatanmu dariku lebih aku cintai dari kedekatanmu terhadap agamamu dalam rangka engkau menolongnya beserta kaum muslimin diseluruh penjuru dunia...
Bahkan, ketahuilah wahai anakku, keridhaanku kepadamu itu kembali pada sejauh mana engkau menolong agama Allah dan kaum muslimin.
Dan esok di hari kiamat aku tak akan menuntutmu di hadapan Allah karena jauhnya engkau dariku, karena aku tahu dimana dan apa yang engkau lakukan...
Bahkan wahai anakku Ahmad ! aku akan menuntutmu di hadapan Allah ketika engkau lalai menolong agama Allah dan saudara-saudaramu kaum muslimin.
Semoga Allah senantiasa meridhaimu wahai Anakku, menerangi perjuangan dan meluruskan setiap langkahmu, dan semoga kita dikumpulkan di bawah naungan 'Arsy ArRahman dimana tiada naungan selain naunganNya.
Wasaalamu alaikum warahmatullah wa barakatuh

(Majmu' al-Fatawa 28/48)

Faidah Fiqhiyyah

#Faidah Fiqhiyyah.
===============

Terkadang dalam beberapa tuntunan amalan ibadah atau bacaan dalam suatu amalan terdapat beberapa ragam macamnya, misal: bacaan ketika setelah takbiratul ihram ketika sholat, ada beberapa hadits yang menerangkan bahwa terdapat beberapa macam bacaannya.

Bagi kita, dalam menyikapi adanya perbedaan tuntunan seperti ini, tentunya dg catatan semua tuntunan tsb shohih, maka selayaknya kita mengamalkan semua tuntunan tsb berganti-gantian, inilah selayaknya, tidak hanya terpaku pada satu saja.

Yang demikian itu mengandung beberapa faidah:

1. Ittiba' As Sunnah, yaitu: kesempurnaan dalam mengikuti sunnah.

2. Ihya' As Sunnah, yaitu: menghidupkan Sunnah.

3. Akan membuat hadirnya hati,  ketika beramal. Dengan terfokus dan lebih kosentrasi terhadap amalan tsb.

4. Terkadang dalam suatu kondisi, justru sangat dibutuhkan mengganti amalan/ bacaan dg yg lebih ringkas, atau pendek. Ini diantara faidah dari mengilmui beberapa tuntunan tsb.

[Catatan Faidah dari Syarhul Mumti', Syaikh Ibnul Utsaimin rohimahulloh, hal. 30 jilid: 3]

Ajarkan Aqidah Yang Shahih Kepada Anak-Anak kita

Kumpulan Fatwa 20

Ajarkan Aqidah Yang Shahih Kepada Anak-Anak kita

السؤال: كيف نعلم أبناءنا العقيدة الصحيحة؟

Soal:
Bagaimana caranya kita mengajarkan Aqidah yang Shahihah kepada anak-anak kita?

الجواب: تدريسهم كتب العقيدة الصحيحة وهي كثيرة ولله الحمد وميسورة، إن كنت من العلماء تدرسهم أنت إياها، وإن كنت لست من العلماء تختار لهم مدارس طيبة أو مدرسين طيبين يحفظونهم هذه العقائد ويشرحون لهم ويبينون لهم.

Jawab:
Engkau didik mereka dari buku-buku Aqidah Shahihah, dan buku-buku tersebut banyak -alhamdulillah- serta mudah mendapatkannya.

Jika dirimu termasuk dari kalangan Ulama' maka ajarkanlah mereka akan Aqidah Shahihah tersebut, dan apabila engkau bukan dari kalangan Ulama' maka pilihkan untuk mereka sekolah-sekolah yang bagus atau guru-guru yang bagus agar mereka bisa menjaga anak-anak tersebut dengan aqidah shahihah itu dan juga menjelaskan dan menjabarkannya kepada mereka.

Sumber::
www.af.org.sa/en/node/2943

Penerjemah:: Ustadz Hudzaifah bin muhammad -hafizhahullah-

Grup WA:
Al-Fatawa Al-Fauzaniyyah

Wednesday, December 3, 2014

[Nasehat 2] Dari Seorang Ayah Kepada Anak-Anak nya (Penuntut Ilmu)

N A S I H A T  2

Dari Seorang Ayah Kepada Anak-Anak nya (Penuntut Ilmu)

"Sungguh Ulama bagi ummat ini adalah sesuatu yang sangat berharga..."

قال سماحة العلامة صالح الفوزان – حفظه الله – :

Berkata Samāhatusy-Syaikh Al Àllāmah Shōlih Al Fauzān -semoga Allōh menjaga beliau senantiasa dalam kebaikan-:

"فالعلماء لهم مكانتهم ولهم قدرهم ولا يصلح الناس بدون وجود العلماء ، والمراد بالعلماء أهل العلم النافع والعمل الصالح الذي بعث الله به نبيه – صلى الله عليه وسلم – فإن الله بعث نبيه بالهدى ودين الحق :

(هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ) [التوبة : 33] .

وهو العلم النافع والعمل الصالح فمن جمع الله له بين العلم النافع والعمل الصالح فقد حصل على ما بعث الله به رسوله صلى الله عليه وسلم - .

العلماء لهم مكانتهم وقدرهم ، ولا يبخس ولا ينقص من قدرهم إلا زنديق منحرف يبغض الحق وأهله أو جاهل مركب يغتر بما يسمع من كلام أهل النفاق وأهل الريب.

وما رأينا أحداً وقع في أعراض العلماء والمؤمنين إلا ويفضحه الله وتعالى ويلقي عليه الذلة والمهانة والبغض في قلوب المؤمنين ، يبغضونه ولا يقبلونه أبداً هذا من الله سبحانه وتعالى.

من كتاب : " محاضرات في العقيدة والدعوة " ج 3 ص: 123 ، 313.

"Para ulama memiliki nilai dan kedudukan yang tinggi di mata ummat, karena tanpa keberadaan mereka maka keadaan manusia tidak akan menjadi baik.

Ulama adalah orang-orang yang memiliki ilmu yang bermanfaat dan sangat bersemangat mengerjakan amal sholih dan kedua hal inilah yang dibawa oleh nabi Shollallōhu àlaihi wa sallam.

Alloh mengutus beliau untuk membawa dan mengajarkan "al huda" yaitu ilmu yang bermanfaat dan amal sholih (Qs: At-taubah:33).

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَق

"Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar". QS. At Taubah: 33.

Maka barangsiapa dianugerahi oleh Alloh dua hal ini (ilmu dan amal sholih , sungguh dia telah mendapatkan perkara yang Allōh mengutus dengannya Rosul-Nya Shollallōhu àlaihi wa sallam.

Para Ulama' itu...
Mereka memiliki kedudukan dan kemuliaan...

maka....

... tidak ada orang yang melecehkan dan merendahkan mereka kecuali orang itu adalah zindiq lagi menyimpang!

.... karena dia telah membenci kebenaran dan kebaikan serta orang yang menyebarkan kebenaran dan kebaikan tersebut!.

Atau...

.... tidak ada orang yang melecehkan ulama kecuali dia adalah orang yang sangat bodoh yang tertipu dengan ucapan yang dia dengar dari orang-orang munafik dan orang-orang yang ragu terhadap kebenaran.

Dan kami tidak melihat seorangpun yang mencemarkan kehormatan ulama dan kaum mu'minin...

kecuali Alloh akan membuat hidupnya celaka, hidupnya akan diliputi kehinaan dan kerendahan dan Alloh akan membuat hati-hati kaum mukminin membencinya dan tidak mau menerimanya selama-lamanya, inilah hukuman Alloh untuknya."

Sumber: Muhadhoroh aqidah wa da'wah, juz 3, hal 123 dan 313.

Penerjemah:: Ustadz Hudzaifah bin muhammad -hafizhahullah-

GrupWA::
Al Fatawa Al Fauzaniyyah

Obat Penyakit Hati

OBAT PENYAKIT HATI

Berkata Ibnul Qayyim -rahimahullah-;

فأمراض القلوب أصعب من أمراض الأبدان، لأن غاية مرض البدن أن يفضي بصاحبه إلى الموت، وأما مرض القلب فيفضي بصاحبه إلى الشقاء الأبدي، ولا شفاء لهذا المرض إلا بالعلم، ولهذا سمّى الله تعالى كتابه شفاء لأمراض الصدور، وقال تعالى؛
يأيها الناس قد جائتكم موعظة من ربكم وشفاء لما في الصدور وهدى ورحمة للمؤمنين

"Maka penyakit hati itu lebih kronis daripada penyakit tubuh, karena puncak penyakit tubuh akan mengantarkan seseorang kepada kematian, sedangkan penyakit hati akan mengantarkan seseorang kepada kesengsaraan abadi, dan tidaklah ada penawar dari penyakit ini kecuali dengan ilmu, oleh sebab itulah Allah ta'ala menamakan kitab-Nya dengan Syifa'an (penawar)  bagi penyakit hati, Allah ta'ala berfirman;
"Wahai sekalian manusia, sungguh telah datang kepada kalian peringatan dari tuhan kalian serta sebagai penawar terhadap penyakit didalam hati dan juga sebagai petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman".
QS. Yunus (57)".
_____
Miftah Daris Sa'adah (1/311)

Ust. Fauzan Abu Muhammad Al-Kutawy

WA Radio As-Sunnah Sidrap

DOA SEBELUM BERHUBUNGAN SUAMI ISTRI

Faidah Doâ Nabawiy

DOA SEBELUM BERHUBUNGAN SUAMI ISTRI

Dari Ibnu Àbbās rodhiyallōhu ànhumā, ia berkata bahwa Rosulullōh shollallōhu àlaihi wa sallam bersabda:

« لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ فَقَالَ بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا . فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا “

"Sesungguhnay jika ada salah seorang dari kalian ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a:

بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

....kemudian jika Allōh menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan kedua pasangan suami istri tersebut, maka syaithōn tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya” (HR. Bukhōriy: 6388 dan Muslim: 1434).

Doânya pada lafadhz:

بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Transletisasi:
[Bismillāh, Allōhumma jannibnasy Syaithōn wa jannibisy Syaithōna mā rozaqtanā]

Terjemah:
“Dengan Nama Allah, Ya Allah! Jauhkan kami dari syaithin, dan jauhkan syaithon untuk mengganggu apa yang Engkau rezekikan kepada kami.”

HR. Al-Bukhōriy: 6/141, Muslim 2/1028]

Beberapa penjelasan dari para Ulama':

Hukum membaca doâ ini:
Sunnah/ mustahab.
(Ibnu Hajr, Ibnu Bāz dll)

Kapan waktunya membaca doâ tersebut?
Yaitu: Tatkala hadirnya keinginan, sebelum memulai hubungan intim dan bukan di pertengahan atau sesudahnya.

Karena dalam hadits dengan lafadhz:

"... لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ يَقُولُ حِينَ يَأْتِى أَهْلَهُ ..."

"...jika salah seorang dari mereka mengucapkan ketika mendatangi istrinya …” 

[Ibnu Hajr dlm Fathul Bāri, dan Imam Shon'ani dlm Subulussalam]

Apakah doâ tersebut hanya dibaca oleh suami?
Berkata al-Mardāwiy rohimahullōh:

"والأظهر عدم الاختصاص بل تقوله المرأة أيضاً"

"Yang tampak darinya adalah tidak ada pengkhususan, justru sang istri juga membacanya". [Al-Inshōf].

Berkata Al-Lajnah Ad-Dāimah, periode Ibnu Bāz rohimahullōh:

هذا الدعاء مشروع في حق الرجل إذا أراد أن يأتي أهله؛ لحديث ابن عباس رضي الله عنهما.
....
لكن لو دعت به فلا بأس؛ لأن الأصل عدم الخصوصية.

"Doâ ini disyariatkan bagi sang suami tatkala ia ingin mendatangi istrinya, berdasarkan hadits ibnu Abbās rodhiallōhu ànhumā.
Akan tetapi, jika sang istri juga berdoâ dengannya maka tidaklah mengapa, sebab asalnya tidak ada pengkhususan".

Fatwa No.  17998.

Mari biasakan diri...
Syaikh Àbdullōh Al Fauzān hafizhohullōh berkata:

“Hendaklah seorang muslim semangat membaca do’a ini ketika berhubungan intim hingga menjadi kebiasaan.

Hendaklah ia melakukannya dalam rangka mengamalkan nasehat Nabi shollallōhu ‘alaihi wa sallam dan untuk mendapatkan keturunan yang terjaga dan terlindungi dari gangguan syathōn, juga supaya mendapatkan keberkahan dari do’a ini”. (Minhatul àllam).

Indahnya Sunnah Rosul

Grup WM
Share Faidah... Yuk!

Tuesday, December 2, 2014

Hukum Jual Beli Dengan Uang Muka

Jual Beli Dengan Uang Muka

Pertanyaan :

Benarkah jual beli dengan sistem panjar (uang muka/downpayment-DP)? Kemudian jika pembeli menggagalkan, halalkah mengambil uang panjar tersebut? Bagaimana jual beli yang benar?

Abdurrazzaq – Temanggung
0815xxxxxxx

Jawab:

Jual beli ini dikenal dalam bahasa fiqih dengan istilah ‘urbun.

Definisi terbaik untuk jual beli ini adalah apa yang telah disampaikan Ibnu Qudamah, yaitu seseorang membeli barang kemudian membayarkan kepada penjual satu dirham atau semisalnya. Dengan syarat, bila pembeli jadi membelinya maka uang itu dihitung dari harga, dan jika tidak jadi membeliya maka itu menjadi milik penjual.

Tentang hukum jual-beli ini, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama:

1 Mayoritas para ulama, satu riwayat dari Al-Imam Ahmad dan yang dikuatkan oleh Abul Khaththab dari kalangan ulama Hambali dan Ibnu Qudamah mengatakan bahwa itulah yang sesuai dengan qiyas. Pendapat ini juga dikuatkan oleh Asy-Syaukani. Mereka semua mengatakan bahwa jual beli ‘urbun sesuai dengan gambaran di atas, batal.
Dengan argumen hadits yang berbunyi:

نَهَى عَنْ بَيْعِ الْعُرْبُونِ

“Rasulullah melarang jual beli ‘urbun.”

2 ‘Umar ibnul Khaththab, Abdullah –putranya– , Ibnu Sirin, Nafi’ bin Abdul Harits, Zaid bin Aslam rahimahumullah, satu riwayat yang lain dari Al-Imam Ahmad dan yang masyhur di kalangan ulama Hambali, mereka membolehkan jual beli sesuai gambaran di atas.

Dengan alasan:

Bahwa hadits yang disebutkan di atas dha’if/lemah (1).

Karena penjual bisa jadi menanggung kerugian dengan sebab masa tunggu. Misalnya harga barangnya menjadi turun atau penjual kehilangan calon-calon pembeli. Semua risiko ini ditanggung penjual bila pembeli mengurungkan niatnya untuk membeli. Demikian pula pembeli berikutnya bisa menawar lebih murah setelah ditinggalkan oleh pembeli pertama.

Namun demikian dinasihatkan kepada para penjual, bilamana ia tidak menanggung kerugian apa-apa agar mengembalikan uang itu dalam rangka menjaga sikap wara’.

Atas dasar yang membolehkan jual beli ‘urbun, maka dikecualikan tiga keadaan:

1 Pada sesuatu yang disyaratkan secara syar’i harus kontan pada masing-masing barang yang dipertukarkan, yaitu barang-barang yang mengandung riba (lihat penjelasan tentang Riba di Asy Syariah edisi 28). Misalnya uang, seperti menukar uang real Saudi dengan real Yaman. Maka tidak boleh menerapkan sistem ‘urbun.

2 Sesuatu yang disyaratkan untuk diserahkan secara kontan dan penuh pada salah satu barang yang dipertukarkan, yaitu pada jual beli sistem SALAM (2). Di mana dipersyaratkan secara KONTAN memberikan uang secara penuh di muka. Maka tidak boleh diberlakukan sistem ‘urbun.

3 Pada kondisi penjual tidak memiliki barang yang dijual, maka tidak boleh dengan sistem ‘urbun.

(diringkas oleh Qomar ZA, dari penjelasan Asy-Syaikh Abdurrahman Al-’Adani dalam kitabnya Syarhul Buyu’, hal. 36-37)
(1) Dianggap lemah oleh para ulama, di antaranya oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Dha’iful Jami’ Ash-Shaghir, Dha’if Abu Dawud, Dha’if Ibnu Majah, Misykatul Mashabih. Dikarenakan sanadnya tidak tersambung antara Al-Imam Malik dengan ‘Amr bin Syu’aib. Yakni Al-Imam Malik meriwayatkan dengan cara balaghan.

(2) Sistem salam yaitu seseorang membeli suatu barang yang belum ada di tangan penjual namun ada dalam pikirannya. Maka pembeli dan penjual menyepakati barang yang dibeli dan sifat-sifatnya lalu pembeli menyerahkan uangnya di muka secara penuh. Dalam hal ini disyaratkan barangnya harus jelas, sifatnya jelas, jumlahnya jelas dan waktunya jelas.

Sumber : http://asysyariah.com/jual-beli-dengan-uang-muka

Dengarkanlah wahai Penuduh para Ulama

BismiLLAH.
إسمع يامتهم العلماء

قال الشيخ الإمام
محمد بن إبراهيم آل الشيخ - رحمه الله -:" ومما ينبغي التنبيه عليه ما وقع فيه كثير من الجهلة من اتهام أهل العلم:
بالمداهنة!
والتقصير!
وترك القيام بما أوجب الله عليهم!
وكتمان ما يعلمون من الحق!
والسكوت عن بيانه!
ولم يَدْرِ هؤلاء الجهلة أن اغتياب أهل العلم سمٌّ قاتل، وإثم مبين، قال الله تعالى:{ والذين يؤذون المؤمنين والمؤمنات بغير ما اكتسبوا فقد احتملوا بهتانا وإثما مبينا }.
فإذا سمع المنصف هذه الآية، وعلم أنه موقوف بين يدي الله، ومسؤول عما يقول، وقف عند حده.
وأما من غلب عليه الجهل والهوى، وأُعجِبَ برأيه، فلا حيلة فيه، نسأل الله العافية "اهـ.

المصدر: رسالة [ نصيحة مهمة في ثلاث قضايا ] وهي رسالة قيمة مطبوعة بتحقيق الشيخ عبدالسلام البرجس رحمه الله، وتقع في (٣٠) صفحة.

       
مع تحيات مجموعات
( أخبار أهل السنة)
00967701684672

Dengarkanlah wahai Penuduh para Ulama

Berkata Asy Syaikh Al Imam Muhammad Ibn Ibraahim Alu Asy Syaikh - rahimahullah - :
" dan diantara yang patut diperingatkan padanya adalah apa yang terjadi pada kebanyakan dari orang - orang yang bodoh berupa menuduh Ahli Ilmu :
Dengan Menjilat !
Lalai !
Dan tidak menunaikan apa yang telah diwajibkan atas mereka !
Dan menyembunyikan apa yang mereka ketahui dari kebenaran !
Serta diam dari menjelaskannya !
Dan mereka yang bodoh ini tidak mengetahui bahwa menggunjing Ahli Ilmu merupakan racun yang mematikan , serta dosa yang nyata , Allah Ta'ala telah berfirman : { dan mereka yang menyakiti kaum mukminin serta kaum mukminat diatas dosa yang bukan mereka kerjakan maka sungguh mereka yang menyakiti tersebut telah melakukan kedustaan serta dosa yang nyata }

Maka apabila yang adil mendengarkan ayat ini , serta mengetahui bahwasannya dia akan dihadapkan dihadapan Allah , serta mempertanggungjawabkan terhadap apa yang dia katakan , niscaya dia akan berdiri pada batasan Allah .
Sedangkan siapa saja yang telah dikalahkan oleh kebodohan serta hawa , dan terpesona dengan pemikirannya , maka tidak ada hilah padanya , kita memohon kesejahteraan  kepada Allah "

Sumber : risalah [ nashihatun muhimmah fi tsalaatsi qadhaaya ] dan dia risalah yang berharga dicetak dengan tahqiq Asy Syaikh Abdussalaam Albarjis  rahimahullah , terdiri dari 30 hal

faedah WA Almultaqa Assalafy Indonesia - Tas Riau
Pent. Muhammad RizQ.

Nasehat Dari Seorang Ayah Kepada Anak-Anak nya (Penuntut Ilmu)

N A S I H A T

Dari Seorang Ayah Kepada Anak-Anak nya (Penuntut Ilmu)

"Sungguh Ulama bagi ummat ini adalah sesuatu yang sangat berharga..."

قال سماحة العلامة صالح الفوزان – حفظه الله – :

Berkata Samāhatusy-Syaikh Al Àllāmah Shōlih Al Fauzān -semoga Allōh menjaga beliau senantiasa dalam kebaikan-:

"وأننا نسمع في زماننا هذا من يتكلم في أعراض العلماء ويتهمهم بالغباوة والجهل وعدم إدراك الأمور وعدم فقه الواقع كما يقولون وهذا أمر خطير.

فإنه إذا فقدت الثقة في علماء المسلمين فمن يقود الأمة الإسلامية ؟ ومن يُرْجَعُ إليه الفتاوى والأحكام ؟ وأعتقد أن هذا دس من أعدائنا وأنه انطلى على كثيرٍ من الذين لا يدركون الأمور أو الذين فيهم غيرة شديدة وحماس ولكنه على جهل فأخذوه مأخذ الغيرة ومأخذ الحرص على المسلمين لكن الأمر لا يكون هكذا.

أعز شيء في الأمة هم العلماء فلا يجوز أن نتنقصهم أونتهمهم بالجهل والغباوة وبالمداهنة أو نسميهم علماء السلاطين أو غير ذلك ؛ هذا خطر عظيم يا عباد الله ، فلنتق الله في هذا الأمر ولنحذر من ذلك.

فإنه كما يقول الشاعر :
علماء الدين يا ملح البلد -- ما يصلح الزاد إذا الملح فسد".

من كتاب : " محاضرات في العقيدة والدعوة " الجزء 2 ص 183 -

"...Sering kita mendengar di zaman sekarang ini, orang yang menjelek-jelekan ulama dan menuduh mereka sebagai orang dungu, jahil, tidak mengerti permasalahan dan tidak tahu fakta di lapangan,ini adalah hal yang sangat berbahaya.

Mengapa.??

Karena hal ini akan menyebabkan hilangnya kepercayaan kepada mereka dan apabila kepercayaan kepada mereka hilang.

Lantas siapa lagi yang akan dijadikan panutan ummat islam ???

dan siapakah lagi yang akan dijadikan rujukan dalam masalah fatwa dan pemberian keputusan Hukum ??

Dan saya yakin bahwa hal ini terjadi karena ada penyusup dari musuh-musuh kita.

Dia memperalat orang-orang yang tidak mengerti permasalahan atau orang-orang yang memiliki semangat tinggi dan menyala-nyala namun diatas kejahilan, mereka memanfaatkannya untuk memprovokasi muslimin, padahal yang sebenarnya perkaranya tidak seperti yang dia gambarkan.

Sungguh....

Sesuatu yang memiliki kemuliaan besar di tengah ummat ini adalah para Ulama'.

Maka.... Tidak boleh bagi kita merendahkan mereka atau menuduh mereka sebagai orang dungu, bodoh, plinplan dan mengecap mereka sebagai ulamanya pemerintah atau gelaran-gelaran buruk yang lainnya.

Semua ini adalah hal yang sangat berbahaya, wahai para hamba Alloh

Hendaklah kita bertakwa kepada Alloh, jauhilah perbuatan seperti ini.

Seorang penyair berkata:

"Ulama' agama bagaikan garamnya suatu negeri. Tidak akan pernah enak makanan itu apabila garamnya jelek"

Sumber:
[Muhadhoroh aqidah wa da'wah: Juz :2, hal 183]

Penerjemah:: Ustadz Hudzaifah bin Muhammad -hafizhahullah-

Grup WA:
Al-Fatawa Al-Fauzaniyyah

Monday, December 1, 2014

Hukum Mengisi Liburan ke Negara Kafir

Kumpulan Fatwa 19

Hukum Mengisi Liburan ke Negara Kafir

السؤال: ما حكم السفر إلى دول الغرب والكفر لقضاء الإجازة الصيفية والسياحة؟

Soal:
Apa hukumnya melakukan perjalanan ke negeri barat dan non muslim untuk menghabiskan liburan musim panas serta piknik??

الجواب: لا، هذا حرام ما يجوز السفر إلى بلاد الغرب إلا لحاجة لا تنقضي إلا بالسفر، مثل علاج، مثل تعلم صناعة، مثل تجارة تعاقد مع مصانع أو شركات للتجارة، مثل السفر للدعوة إلى الله هذا لا بأس، أما من جرد السياحة  والنزهة هذا حرام، ولا يجوز.

Jawab:
Tidak boleh, itu haram. Tidaklah boleh melakukan perjalanan ke negeri barat kecuali karena suatu keperluan yang tidak bisa terpenuhi tanpa dengan melakukan perjalanan tersebut, seperti dalam rangka

1.Pengobatan, atau

2.Mempelajari ilmu

3.Perindustrian, atau

4.Keperluan ekonomi atau

5.Dagang yang terikat kontrak dengan badan atau lembaga usaha serikat perdagangan, atau

6.Perjalanan untuk berdakwah kepada Agama Allah,

yang seperti ini tidaklah mengapa.

Adapun hanya untuk piknik dan jalan-jalan wisata semata itu haram hukumnya,

Tidak Boleh!

Sumber::
www.af.org.sa/en/node/2924

Penerjemah:: Al-Ustadz  Hudzaifah bin Muhammad -hafizhahullah-

Grup WA:
Al-Fatawa Al-Fauzaniyyah

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites