Monday, August 25, 2014

PEMBAGIAN TAUHID DAN SYIRIK

Silsilah Durusul Muhimmah [4]

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah

PEMBAGIAN TAUHID DAN SYIRIK

Tauhid itu terbagi tiga bagian, yaitu:

1. Tauhid Rububiyah.
2. Tauhid Uluhiyah.
3. Tauhid Asma' dan Sifat.

Syirik itu terbagi tiga bagian, yaitu:

1. Syirik Akbar (besar).
2. Syirik Ashghar (kecil).
3. Syirik Khafiy (tersembunyi).

Syirik Akbar berakibat runtuhnya seluruh amal perbuatan dan kekal di
Neraka, bagi orang yang mati dalam keadaan syirik. Sebagaimana firman
Allah سبحانه و تعالي:

وَلَوْ أَشْرَكُواْ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka
amalan yang telah mereka kerjakan. (Surah Al-An'am: 88).

مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَن يَعْمُرُواْ مَسَاجِدَ الله شَاهِدِينَ
عَلَى أَنفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُوْلَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي
النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ
Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid
Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah
orang-orang yang sia-sia pekerjaannya dan mereka kekal didalam Neraka.
(Surah At-Taubah: 17 ).

Orang yang mati (sedang ia masih melakukan syirik akbar ini), ia tidak
akan diampuni, haram baginya Syurga. Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ:

إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْماً
عَظِيماً
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang memperse¬kutukan Allah, maka sungguh
ia berbuat dosa yang besar. (Surah An-Nisa: 48).

إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ
وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya Syurga dan tempatnya di neraka, tidak ada bagi
orang-orang zhalim seorang penolongpun. (Surah Al-Ma'idah: 72).

Diantara bentuk-bentuk (Syirik Akbar ini) ialah: Berdo'a kepada orang
mati, kepada berhala-berhala, memohon pertolongan dari mereka,
bernadzar untuk mereka, menyembelih untuk mereka dan sebagainya.

Syirik Ashghar ialah: (Perbuatan) yang penamaan-nya ditetapkan oleh
nash-nash Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai syirik, akan tetapi tidak
termasuk jenis syirik akbar; seperti : Riya' dalam beberapa perbuatan,
bersumpah dengan selain Allah, ucapan "Masya Allah wa sya'a Fulan"
(Apa yang dikehendaki Allah dan dikehendaki Fulan) dan sebagainya.

Berdasarkan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
أَخْوَفُ مَا أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ،فَسُئِلَ عَنْهُ؟
فَقَالَ: الرِّيَاءُ
Sesuatu yang paling aku takutkan (menimpa) kamu adalah Syirik Ashghar.
Lalu beliau صلي الله عليه وسلم ditanya tentang (Syirik Ashghar),
beliau menjawab: (Ia adalah) Riya'". (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan
Ath-Thabrani serta Al-Baihaqi, dari Mahmud bin Lubaid Al-Anshari رضي
الله عنه, dengan sanad yang baik. Diriwayatkan pula oleh Ath-Thabrani
dengan beberapa sanad yang baik dari Mahmud bin Lubaid, dari Rafi' bin
Khudaij, dari Nabi صلي الله عليه وسلم.)

منْ حَلَفَ بِشَيْءٍ دُونَ اللَّهِ ، فَقدْ أَشْرَكَ
Barang siapa yang bersumpah dengan sesuatu selain Allah, maka ia telah
berbuat syirik. (Diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang shahih,
dari Umar bin Khattab رضي الله عنه)

Dan diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi dengan sanad yang
shohih dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu'anhu dari Nabi صلي الله عليه
وسلم, bahwa beliau bersabda:
منْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ ، فَقدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ
"Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka sungguh ia telah
kafir atau berbuat syirik".

Dan sabda beliau:
لاَ تَقُولُوا : مَاشَاءَ اللَّه وَشَاءَ فُلانٌ ، وَلَكِنْ قُولُوا :
مَا شَاءَ اللَّه ، ثُمَّ شَاءَ فُلانٌ
Janganlah kamu mengatakan "Jika dikehendaki Allah dan dikehendaki
Fulan", akan tetapi katakanlah "Jika dikehendaki Allah, kemudian
dikehendaki Fulan. (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang
shahih, dari Hudzaifah bin Al-Yaman رضي الله عنه)

(Syirik Ashghar) ini tidak berakibat riddah (keluar dari agama Islam),
tidak pula berakibat kekal di Neraka, akan tetapi ia (Syirik Ashghar)
tidak sesuai dengan kesempurnaan Tauhid yang diwajibkan.

Syirik Khafiy: Dalilnya adalah sabda Nabi صلي الله عليه وسلم:
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِيْ مِنَ
المَسِيْحِ الدَّجَّالَ؟ قَالُوا: بَلَيْ يَارَسُولُ الله. قَالَ:
الشِّرْكُ الْخَفَيُّ، يَقُومُ الرَّجُلُ فَيُصَلِّيْ فَيُزَيِّنُ
صَلاَتَهُ لِمَايَرَي مِنْ نَظَرِ الرَّجُلِ إِلَيْهِ
"Maukah kamu aku beritahukan apa yang paling aku takutkan (menimpa)
kamu lebih dari (takutku atasmu) terhadap Al-Masih Ad-Dajjal? Mereka
(para shahabat) menjawab: Mau, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: (ia
itu adalah) syirik khafiy (syirik yang tersembunyi), bahwa seseorang
berdiri, lalu shalat, kemudian ia membaguskan shalatnya, karena ia
melihat ada orang yang sedang memperhatikannya". (Diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dalam kitabnya Al-Musnad, dari Abi Sa'id Al-Khudriy رضي
الله عنه)

Syirik dapat juga dibagi dua saja: Syirik Akbar dan Syirik Ashghar.
Sedang Syirik Khafiy dapat masuk pada kedua syirik tersebut. Syirik
Khafiy dapat masuk pada Syirik Akbar, seperti Syirik orang-orang
munafik, karena mereka menyembunyikan akidah mereka yang batil; dan
menampakkan ke-Islaman mereka, atas dasar riya' dan takut atas
kepentingan diri mereka.

Sedang Syirik Ashghar, seperti riya', sebagaimana (yang telah
dijelaskan) dalam hadits Mahmud bin Lubaid Al-Anshari yang telah lalu;
dan hadits Abu Sa'id diatas. Wallahu Waliyyut Taufiq (Hanya Allah lah
yang dapat memberi pertolongan).

WA Radio As-Sunnah Sidrap

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites