Monday, August 25, 2014

BERIBADAH HANYA KEPADA YANG MAHA MENCIPTA BUKAN YANG DICIPTA

Intisari Tauhid [18]

BERIBADAH HANYA KEPADA YANG MAHA MENCIPTA BUKAN YANG DICIPTA

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
��أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا.

“Orang-orang yang diseru oleh kaum musyrikin itu juga berusaha untuk mencari jalan kepada Rabb mereka agar lebih dekat (kepada-Nya), serta mereka mengharapkan rahmat Nya dan takut terhadap adzab-Nya. Sesungguhnya adzab Rabb-mu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti.” [Al-Isrâ`: 57]

Allah Subhânahuwata'ala mengabarkan bahwa mereka yang disembah selain Allah oleh orang-orang musyrikin, dari kalangan malaikat, para nabi, dan orang-orang shalih, (mereka sendiri) bersegera mencari pendekatan diri kepada Allah karena mengharap rahmat dan takut terhadap adzab Allah.
Kalau keadaan mereka seperti itu, berarti mereka termasuk ke dalam kategori hamba-hamba Allah maka bagaimana bisa mereka disembah bersama Allah Ta’âlâ? Sementara mereka sibuk dengan diri mereka sendiri: berdoa dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan beribadah kepada-Nya.

Faedah Ayat:

Bantahan terhadap orang-orang yang berdoa kepada para wali dan orang shalih untuk menghilangkan bahaya dan memperoleh manfaat. Karena, mereka yang diseru itu tidak kuasa menolak bahaya dan mendatangkan manfaat bagi dirinya sendiri maka bagaimana bisa ia melakukan hal itu untuk orang lain.

Penjelasan tentang besarnya rasa takut para Nabi dan
orang-orang shalih kepada Allah dan penjelasan tentang harapan mereka kepada rahmat Allah.

Diringkas dari kitab Al-Mulakhos Fii Syarhi Kitab Tauhid Karya Syaikh Shalih Al-Fauzan

WhatsApp Syiar Tauhid

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites