Tuesday, August 26, 2014

BERLEPAS DIRI DARI SELURUH PERIBADAHAN KEPADA SELAIN ALLAH

Intisari Tauhid [19]

BERLEPAS DIRI DARI SELURUH PERIBADAHAN KEPADA SELAIN ALLAH

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
��وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ. إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada bapak dan kaumnya, ‘Sesungguhnya aku berlepas diri dari segala sesuatu yang kalian sembah, kecuali Dia Yang telah menciptakanku karena sesungguhnya hanya Dia yang memberi hidayah (kepadaku).’.”
[Az-Zukhruf: 26-27]

Allah mengabarkan tentang hamba-Nya, rasul-Nya, dan khalîl-Nya (yaitu Ibrahim ‘alaihis salâm) bahwa beliau berlepas diri dari segala sesuatu yang disembah oleh bapaknya dan kaumnya, serta beliau tidak memperkecualikan (apa-apa), kecuali Yang telah menciptakan dirinya, yaitu Allah Ta’âlâ. Maka, Ibrahim menyembah hanya kepada-Nya semata yang tiada sekutu bagi-Nya.

Faedah Ayat

Bahwa makna Lâ Ilâha Illallâh adalah menauhidkan Allah dengan mengikhlaskan semua ibadah hanya kepada-Nya dan barâ` ‘berlepas diri’ dari peribadahan kepada segala sesuatu selain Allah.

Menampakkan sikap barâ`ah (berlepas diri) terhadap agama orang-orang musyrikin.

Pensyariatan untuk berlepas diri dari musuh-musuh Allah, meskipun mereka adalah orang-orang terdekat kita.

Diringkas dari kitab Al-Mulakhos Fii Syarhi Kitab Tauhid Karya Syaikh Shalih Al-Fauzan

WhatsApp Syiar Tauhid
WA Radio As-Sunnah Sidrap

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites