Tuesday, June 24, 2014

Nashihat Yang IndahBagi mereka yang meninggalkan Sholat ketika bulan Romadhōn dan selainnya

Silsilah Fāidah Romadhōn.
_________________________

                      
    Nashihat Yang Indah
  Bagi mereka yang meninggalkan
    Sholat ketika bulan Romadhōn
                dan selainnya”

            Fadhilatusy-Syaikh
  Al Imām Muhammad bin Sholih
                 Al-Utsaimin
              -Rohimahullōh-
    ****************************

سئل فضيلة الشيخ - رحمه الله تعالى -:
هناك من يصوم ولا يصلي فما نصيحتكم لهم؟

فأجاب فضيلته بقوله:
نصيحتي لهؤلاء أن يفكروا ملياً في أمرهم، وأن يعلموا أن الصلاة أهم أركان الإسلام بعد الشهادتين، وأن من ترك الصلاة متهاوناً، فإنه على القول الراجح الذي تؤيده دلالة الكتاب والسنة وأقوال الصحابة أنه يكون كافراً كفراً مخرجاً عن الملة مرتدًّا عن الإسلام، فالأمر ليس بالهين، ومن كان كافراً مرتدًّا عن الإسلام لا يقبل منه لا صيام، ولا صدقة، ولا أي عمل، لقوله تعالى {وَمَا مَنَعَهُمْ أَن تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلاّ" أَنَّهُمْ كَفَرُواْ بِاللهِ وَبِرَسُولِهِ وَلاَ يَأْتُونَ الصلاةَ إِلاَّ وَهُمْ كُسَالَى وَلاَ يُنفِقُونَ إِلاَّ وَهُمْ كَارِهُونَ كَارِهُونَ} فبين الله سبحانه وتعالى أن نفقاتهم مع أنها ذات نفع متعدد للغير لا تقبل منهم مع كفرهم، وقال سبحانه وتعالى: {وَقَدِمْنَآ إِلَى مَا عَمِلُواْ مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَآءً مَّنثُوراً} وهؤلاء الذين يصومون ولا يصلون لا يقبل صيامهم، بل هو مردود عليهم، لأنهم كفار، فنصيحتي لهم أن يتقوا الله عز وجل، وأن يحافظوا على الصلاة، ويقوموا بها في أوقاتها ومع جماعة المسلمين، وأنا ضامن لهم بحول الله أنهم إذا فعلوا ذلك فسوف يجدون في قلوبهم الرغبة الأكيدة في رمضان وفيما بعد رمضان على أداء الصلاة في أوقاتها مع جماعة المسلمين، لأن الإنسان إذا تاب إلى ربه وأقبل عليه وتاب إليه توبة نصوحاً، فإنه قد يكون بعد التوبة خيراً منه قبلها، كما ذكر الله سبحانه وتعالى عن آدم عليه الصلاة والسلام أنه بعد أن حصل ما حصل منه من أكل الشجرة قال الله تعالى: {ثُمَّ اجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدَى} .

                       * * *

Tanya:
“Ada orang yang berpuasa tapi tidak sholat, apa nasihat Anda untuk mereka?”

Jawab:
“Nasihat dariku… untuk mereka agar memikirkan/ merenungi sejenak keadaan mereka. Dan aga mereka menyakini bahwa Sholat itu adalah bagian dari rukun-rukun Islam setelah dua kalimat Syahadat, dan sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkannya karena meremehkannya, maka hukumnya berdasarkan pendapat yang lebih tepat dalam masalah ini yang ditunjukkan dari Kitab dan Sunnah serta ucapan para Shohabat, bahwasanya hukumnya adalah ia menjadi kafir keluar dari agama Islam sebagai murtad.

Maka, perkaranya bukanlah perkara yang SEPELE!!!.

Dan barangsiapa yang dirinya telah menjadi kafir murtad dari Islam, tidaklah diterima darinya amalan puasanya, tidakpula sedekahnya, dan tidak dari seluruh amalannya.

Berdasarkan firman Allōh:

وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلا يَأْتُونَ الصَّلاةَ إِلا وَهُمْ كُسَالَى وَلا يُنْفِقُونَ إِلا وَهُمْ كَارِهُونَ

“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan”. QS. At-Taubah: 54.

Allōh menjelaskan bahwa nafkah-nafkahnya mereka itu , walaupun ada manfaat darinya yang sangat banyak bagi orang lain, tetap tidaklah diterima dari mereka dengan kekufurannya mereka.

Dan Allōh juga berfirman:

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا

“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan”. QS. Al-furqon: 23.

Mereka itu yang berpuasa tetapi tidak sholat, tidaklah diteriman puasanya mereka, justru tertolak dari mereka, sebab mereka telah menjadi orang-orang yang kafir.

Sehingga, nasihat Saya untuk mereka…

Agar bertakwa kepada Allōh azza wa jalla. Dan agar senantiasa menjaga sholat, tunaikanlah sholat tersebut pada waktun-waktunya bersama dengan jama’ah kaum Muslimin.

Dan Saya menjamin untuk mereka, dengan kekuasaan Allōh, bahwa mereka itu jika melaksanakannya, maka kelak mereka akan mendapatkan di hati-hati mereka harapan cinta sukacita yang kuat terhadap Romadhōn , dan juga setelah Romadhōn  untuk melaksanakan Sholat pada waktu-waktunya dengan berjama’ah bersama kaum Muslimin.

Karena seorang hamba apabila ia bertaubat kepada Robb-nya, menghadapkan diri pada-Nya dan bertaubat pada-Nya dengan taubat yang nashuhah, maka keadaan dirinya akan menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

Sebagaimana yang Allōh subhanahu wa ta’ala sebutkan tentang kisah nabi Adam alihish-sholatu was salaam, ketika terjadilah apa yang terjadi pada diri beliau, dengan memakan buah dari sebuah pohon, kemudian Allōh berfirman:

ثُمَّ اجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدَى

“Kemudian Robb-nya memilihnya* Maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.” QS. Thoha: 122.

*Maksudnya: Allōh memilih Nabi Adam alaihissalam untuk menjadi hamba yang dekat kepada-Nya (tambahan penterjemah).

___________
[Majmû Fatāwā wa Rosāil Fadhilatusy-Syaikh Muhammad bin Shōlih Al-Ùtsaimin, wafat: 1421 H]

       =[Majmù Al-Fawāid]=

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites