Friday, March 14, 2014

Silsilah Akhlak dan Adab 1


بسم الله الرحمن الرحيم

Silsilah Akhlak dan Adab 1.

               [At-Tamhid]

DEFINISI AKHLAK DAN ADAB.

DEFINISI AKHLAK.

Secara bahasa:
Dari kata الخلق yang disukun atau didhommah huruf lam. Artinya: budi-pekerti, karekter atau tabiat dan bisa juga bermakna fitroh. (Mukhtarush-Shihaah)

Secara Istilah:
Sebuah ungkapan yang menunjukkan akan bentuk dan rupa dari seorang jiwa yang mengakar kuat dan tampak pada perbuatan-perbuatannya dengan sendirinya. Jika baik yang tampak tersebut maka ia dikatakan sebagai akhlak yang baik, dan jika jelek maka dikatakan sebagai akhlak yang jelek. (At-Ta’rifaat karaya Al-Jurjaani hal. 101 dengan diringkas).

Dan terkadang para ulama menjelaskan akhlak yang baik itu dengan menyebutkan bentuknya, Ibnul Mubarok ditanya apa itu akhlak yang baik, maka beliau menjawab: “Yaitu wajah yang ceria, senantiasa berbuata ma’ruf, dan menjauhkan segala gangguan”. (Ittihaafaatus-Saniyyah bil Ahaadits Al-Qudsiyyah: 1/ 73)

DEFINISI KATA ADAB

Antara kata Akhlak dan kata Adab, memiliki makna yang berdekatan.

Adab adalah mewujudkan segala yang terpuji baik ucapan atau perbuatan atau bisa dikatakan juga bahwa adab itu wujud dari akhlak yang mulia.
Ibnul Qoyyim berkata: “Hakikat yang diinginkan dari kata Adab adalah merealisasikan akhlak yang terpuji”.
Dan berkata al-Manawi: “Adab itu adalah pendidikan jiwa, kebaikan akhlak”.
Dan juga dikatakan bahwa ada itu adalh suatu istilah dari pengenalan terhadap segala perkara yang membuat diri terjaga dari kesalahan-kesalahan. (Baina Al-Akhlak wal Adab wal Qoyyim, karya: Syaikh Sa’id Abdul’Adzhim)

KEDUDUKAN AKHLAK  DALAM ISLAM.

Akhlak itu kedudukannya dalam kehidupan seorang manusia sangatlah penting. Dan agama Islam sebagai agama yang sempurna telah menyebutkan akan besarnya peran akhlak bagi manusia dengan berbagai sisi, diantaranya akhlak merupakan pembentuk karekter dan kepribadian jiwa.

Setiap manusia itu memiliki jasad dan ruh, lahir dan batin, dan akhlak dalam pandagan Islam merupakan gambaran dari batin seorang jiwa yang porosnya di hati. Maka akhlak merupakan gambaran dari kejiwaan dan bukanlah bentuk fisik yang tampak, dari bagus, tampan dan kecantikan atau sebaliknya, kaya atau miskin. Akan tetapi karakter yang lahir dari hatinya kemudian tampak pada amalannya itulah akhlak, dan puncaknya akan membentuk ketakwaan.

Alloh berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
"Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu." Al Hujurot: 13.

Dan Nabi Shollalohu’alaihi wa sallam bersabda:

إن الله لا ينظر إلى أجسادكم، ولا إلى صوركم، ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم

“Sesungguhnya Alloh tidaklah melihat kepada jasad-jasad kalian dan bentuk rupa kalian, akan tetapi Ia melihat kepada hati dan amalan kalian” HR. Muslim.

Sehingga Ketakwaan seseorang kepada Alloh akan melahirkan akhlak al-Kariimah, dan akhlak karimah merupakan cerminan ketakwaan kepada Alloh ta’ala, karena itulah Aisyah rodhiallohu’anha menjelaskan bahwa akhlak Nabi itu adalah Al-Qur’an. (HR. Ahmad)

Zainuddin Al-Manawiy menjelaskan bahwa baiknya akhlak itu akan melahirkan tahqiq Ubudiyyah, ridho terhadap Al-Qodr dan persaksian akan Rububiyyah Alloh. (Faidh Al-Qodiir Syarh Al-Jāmì Ash-Shoghir)

PEMBAGIAN AKHLAK PADA PENEMPATANNYA SECARA UMUM

Baiknya Akhlak itu ditempatkan pada dua kategori secara umum:

1. Berakhlak baik kepada Alloh, yaitu dengan menyikapi hukum-hukum Syar’iyyah dan Qodariyyah dengan ridho dan pasrah sepenuh hati. Menundukkan hati terhadap syari’at-Nya mensyukuri segala nikmat dari-Nya berupa Taufik dan hidayah, serta bersabar dan ridho akan segala takdir-Nya.

2. Berakhlak baik kepada sesama Makhluk.
Dengan rendah hati bersama mereka, bersabar akan gangguan dari mereka, menjauhkan segala kejelekan dari mereka, dan serterusnya.

Maka barang siapa yang mewujudkan akhlak yang baik kepada Alloh dan juga kepada makhluk, ia-lah yang akan mendapatkan kebaikan dan keberuntungan. (Bahjah Al-Qulub Al-Abror)

PENTINGNYA SERTA BESARNYA MANFAAT BERAKHLAK BAIK DALAM ISLAM.

Berikut sejumlah dalil yang menjelaskan pentingnya akhlak baik untuk dunia dan akhirat:

sebagai wujud melaksanakan perintah Alloh.

Banyak ayat dalam Al-Quran untuk memerintahkan untuk berkahlak baik diantaranya:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ

“Jadilah Engkau Pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf”. Al-Arof: 199.

Dan selainnya dari ayat yang semakna dengannya.

sebagai wujud ketaatan kepada perintah Rosululloh shollohu’alaihi wa sallam:

اتق الله حيثما كنت، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

“Bertakwalah kamu kepada Alloh diamanapun kamu berada, ikutkan kejelekan dengan kebaikan untuk menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”. HR. Tirmidziy.

sebagai sebab kecintaan dari Alloh ta’alaa:

وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“Dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” QS. Al Baqoroh: 195.

Dan dari Usamah bin Syuraik rodhiallohu’anhu, Rosululloh shollalhu’alaihi wa sallam bersabda:

فقالوا: من أحب عباد الله إلى الله؟ قال: أحسنهم خلقا

“para Shohabat bertanya: Siapakah orang yang paling dicintai Alloh?, beliau menjawab: Yang paling baik akhlaknya”. HR. Al-Hakim.

Sebagai sebab mendatangkan kecintaan Nabi.

Dari Jabir rohiallohu’anhumaa, Rosululloh shollalhu’alaihi wa sallam bersabda:

إن من أحبكم إلي، وأقربكم مني مجلساً يوم القيامة، أحاسنكم أخلاق

“Sesungguhnya ada diantara kalian yang paling aku cintai, paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat, yaitu mereka yang paling baik akhlaknya dari kalian”.  HR. Tirmidziy.

diantara sebab terbesar masuknya seseorang ke dalam Syurga, bahkan dengan Syurga yang paling tinggi.

Dari Abu Huroiroh rodhiallohu’anhu, ia berkata: “Rosululloh shollalhu’alaihi wa sallam ditanya tentang sebab yang banyak membuat manusia masuk ke dalam Syurga?, beliau menjawab:

تقوى الله وحسن الخلق

“Bertakwa kepada Alloh dan kebaikan akhlaknya”. HR. Tirmidziy.

Dan dari Shohabat Abu Umamah Al-Bahiliy rodhiallohu’anhu, Rosululloh shollalhu’alaihi wa sallam bersabda:

وببيت في أعلى الجنة لمن حسن خلقه

“Dan dengan Syurga yang paling tinggi bagi orang yang baik akhlaknya”. HR. Abu Dawud.

 Sebagai wujud kesempurnaan Iman.

أكمل المؤمنين إيماناً أحسنهم خلقاً

“Yang sepurna imannya dari kaum mukminin adalah yang baik akhlaknya”. HR. Ahmad.

Perkara yang memberatkan timbangan amal baik pada hari kiamat.

لَيْسَ شئ أثقل فِي الْمِيزَان من الْخلق الْحسن

“Tidak ada sesuatu yang lebih berat di timbangan daripada Akhlak yang baik”.  HR. Ahmad.

dengan berakhlak mulia akan meraih derajat orang yang puasa dan Sholat.

وإن صاحب الخلق الحسن ليبلغ به درجة صاحب الصوم والصلاة

“Dan orang yang berakhlak baik itu benar-benar akan mendapatkan derajat orang yang berpuasa dan sholat”. HR. Tirmidziy dan Abu Dawud.

Dan selainnya dari keterangan yang ada dari Al-Quran dan Sunnah.

(Mausu'ah Al-Akhlaq Al-Islamiyyah, Akhlaqul Kariimah Ibnu Utsaimin)

Bersambung –insyaAlloh-

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites