Saturday, September 13, 2014

Hukum Menyelisihi Ijma'

Hukum Menyelisihi Ijma'

أحسن الله إليكم ، يقول السائل : ما معنى كلمة شيخ الإسلام ابن تيمية : من خالف الإجماع فقد كفر؟

Seorang penanya bertanya: apakah maksud dari ucapan Syaikhul Islam ibnu Taimiyyah -rahimahullah- :

"Barangsiapa yang menyelisihi ijma', maka ia telah kafir"?

الجواب : إي نعم ، الله قال هذا : "ومن يشاقق الرسول من بعد ماتبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا" ، وهذا دليل على أن من خالف الإجماع فإنه يكفر . نعم .

Jawab:
Ya, benar.
Allōh menjelaskan hal ini:

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali." (QS. An-Nisā: 115)

Inilah dalil yang menunjukkan bahwa barangsiapa yang menyelisihi ijma', maka ia telah kafir.

Sumber:
alfawzan.af.org.sa/node/2376

Penerjemah:
Al-Ustadz Hudzaifah Abu Khodijah
                -hafizhahullah-

            WhatsApp
Al-Fatawa Al-Fauzaniyyah

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites