Friday, September 26, 2014

HANYA ALLAH LAH PENOLONG DARI KESULITAN MAKA SEMBAHLAH HANYA ALLAH SAJA

Intisari Tauhid [42]

HANYA ALLAH LAH PENOLONG DARI KESULITAN MAKA SEMBAHLAH HANYA ALLAH SAJA

Allah Ta’ala berfirman:

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang berada dalam kesulitan tatkala ia berdoa kepada-Nya, yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kalian sebagai khalifah di bumi? Adakah sembahan (yang haq) selain Allah? Amat sedikitlah kalian mengingat-Nya.” [An-Naml: 62]

Allah Ta’âlâ berhujjah terhadap kaum musyrikin yang telah menjadikan selain Allah sebagai penolong-penolong mereka dari selain Allah, dengan apa yang telah mereka ketahui dan telah akui, tentang dikabulkannya doa-doa mereka oleh Allah ketika mereka berdoa dalam keadaan kesulitan, dan dihilangkannya kejelekan-kejelekan yang menimpa kepada mereka, serta Allah telah menjadikan mereka sebagai khalifah di bumi setelah sebelumnya mereka tidak ada.

Apabila sembahan-sembahan mereka tidak bisa melakukan hal-hal tersebut, bagaimana mereka bisa menyembah (sembahan) itu bersama Allah? Akan tetapi mereka tidak mengingat nikmat-nikmat Allah yang telah mereka terima kecuali sedikit sekali, sehingga tidak mewariskan rasa takut kepada Allah. Itulah penyebab mereka terjatuh ke dalam kesyirikan.

Ayat di atas menjelaskan kebatilan beristighatsah kepada selain Allah. Karena, tiada yang mampu menjawab (permintaan) orang-orang yang terkena kesulitan dan menghilangkan kesulitan yang terjadi, serta yang mampu menghidupkan dan mematikan, kecuali Allah.

Faedah Ayat

Kebatilan beristighatsah kepada selain Allah dalam perkara yang tidak ada yang mampu atas perkara tersebut, kecuali Allah.

Bahwa orang-orang musyrikin mengakui tauhid rubûbiyyah, tetapi hal itu tidak memasukkan mereka ke dalam Islam.

Berdalil dengan tauhid rubûbiyyah untuk melaksanakan tauhid ulûhiyyah (ibadah).

Berhujjah terhadap orang-orang musyrikin dengan apa-apa yang mereka yakini (yakni tauhid rubûbiyyah) terhadap apa yang mereka ingkari (yakni tauhidulûhiyyah).


Diringkas dari penjelasan ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan

WhatsApp Syi'ar Tauhid

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites