Saturday, August 30, 2014

RINGKASAN AHKAM QURBAN

Ayo belajar Agama....

    

      بسم الله الرحمن الرحيم

RINGKASAN AHKAM QURBAN
************************

الحمدلله رب العالمين والصلاة والسلا على خاتم النبيين والمرسلين محمد وعلى آله وأصحابه الطيبين الطاهرين وعلى من اتبع هداه إلى يوم الدين.

Dengan memohon pertolongan hanya kepada Allōh subhanahu wata’ala, berikut beberapa perkara yang kami susun terkait dengan Qurban.

PENGERTIAN QURBAN SECARA BAHASA DAN ISTILAH.
________________________

Secara bahasa, Qurban dalam bahasan Arabnya disebut dengan:

أُضْحِيَّةٌ
[udh-hiyyah]

Dan kata plurarnya:

أضاحي
[adhōhiy]

Terkenal-lah dengan istilah ini, karena syar’at qurban adalah sesembelihan yang diselenggarakan mulai waktu dhuha, yang merupakan asal kata dari istilah penamaan tersebut.

Dalam bahasa kita (Indo.) dikenal dengan ‘kurban’ atau ditulis dengan ‘qurban’. Mungkin bisa ditarik ke akar bahasa yaitu dari bahasa arab: Qurbah (قربة) , artinya: upaya untuk mendekatkan diri kepada Alloh dengan mencurahkan sesuatu.

Dan definisi secara syar’i Qurban adalah hewan yang khusus disembelih dalam rangka mendekatkan diri kepada Allōh, pada waktu yang khusus dengan syarat yang khusus.  (Misbāhul Munīr, hal: 359)

Dan syaikh Ibnul Utsaimin rohimahulloh mendefiniskannya dengan mengumpulkan dari akar bahasa dan istilah, beliau berkata:

الأضحية: ما يذبح من بهيمة الأنعام أيام عيد الأضحى بسبب العيد تقرباً إلى الله عز وجل

“Udhiyā adalah: Hewan yang disembelih, yang berupa hewan ternak pada hari Raya adhhā, sebagai sebuah sebab yang ditempuh oleh seorang hamba untuk mendekatkan dirinya kepada Allōh azza wa jalla”. (Ahkām al-Udhhiyā)

SYARIAT QURBAN.
___________________

Ibadah Qurban telah disebutkan pensyariatannya dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi serta Ijma’ para Ulama di setiap generasi.

Allōh subhānahu wataâlā berfirman:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (Qurban), supaya mereka menyebut nama Allōh terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allōh kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allōh)”. Al Hajj: 34.

Demikian juga Nabi yang mulia Muhammad sholallōhu alaihi wa sallam, sebagaimana disampaikan oleh shohabat Anas bin Malik:

كَانَ يُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ، وَيُسَمِّي، وَيُكَبِّرُ، وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يَذْبَحُ بِيَدِهِ

“Beliau berqurban dengan dua ekor kibasy yang amlah dan bertanduk. (ketika hendak menyembelih) beliau membaca tasmiyah dan bertakbir. Dan aku melihat beliau menyembelih dengan tangan beliau sendiri”. (HR. Bukhōriy dan Muslim)

Demikian juga para ulama telah ijma’ berdasarkan Ayat dan Hadits di atas akan syariat ibadah Qurban ini. (Ibnu Qudāmah dalam Al-Mughniy: 9/ 435)

Sehingga ibadah Qurban ini adalah Syi’ar agama kita yang mulia Islam ini dan salah satu bentuk wajud dari peribadahan kepada Allōh yang telah datang keterangannya berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah nabi dan Ijma’ para Ulama.

KEUTAMAAN, TUJUAN DAN HIKMAH IBADAH QURBAN.
________________________

Para ulama menjelaskan bahwa pada ibadah Qurban itu terdapat hikmah yang sangat banyak diantaranya adalah:

✅Sebagai amalan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allōh subhanahu wata’alaa dengan menumpahkan darah hewan Qurban untuk mewujudkan ketakwaan kepada-Nya.

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

“Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan-mulah yang dapat mencapainya.” QS. Hajj: 37.

Dalam ayat ini juga terdapat perintah agar mengikhlaskan niat dalam melaksanakan Qurban hanya mencari keutamaan serta keridhoan Allōh, dan inilah akar keikhlasan dan ketakwaan.

✅Sebagai wujud menghidupkan ajaran nabiyullōh Ibrohim alaihissalam.
Sebagaimana dimaklumi akan kisah beliau dengan putra tercintanya nabi Isma’il alaihimassalam tentang perintah berqurban, yang pada akhirnya malaikat mendatangkan Qibasy untuk disembelih dalam rangka melaksanakan perintah Allōh .

قُلْ صَدَقَ اللَّهُ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Katakanlah: "Benarlah (apa yang difirmankan) Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah Dia Termasuk orang-orang yang musyrik.” Ali Imron: 95.

✅Dalam rangka bersyukur kepada Allōh subhanahu wata’alaa atas kenikmatan yang tak terhingga, dan diantaranya dengan menundukkan hewan ternak untuk kita semua.

كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur." Al Hajj: 36.

✅Untuk mewujudukan berbagi kegembiraan bersama keluarga dan kaum muslimin pada hari raya dengan menikmati hewan Qurban tersebut, Rosulullōh bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشَرْبٍ، وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Hari-hari tasyriq itu adalah hari-hari untuk makan-makan serta berdzikir (menagungkan) kepada Allōh”. HR. Muslim.

(Al Mufashshol Fī Ahkāmil Udhiyā)

              ~°~

Bersambung -insyāAllōh-.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites